A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Selasa, 24 Agustus 2010

Rp 22 M Bakal Sia-Sia

Jika Juknis DAK Pendidikan 2010 Tak Kunjung Turun

BANJARMASIN – Dana alokasi khusus (DAK) bidang pendidikan sebesar Rp 22 miliar untuk rehabilitasi bangunan sekolah SD dan SMP di Kota Banjarmasin pada tahun 2010 ini terancam jadi silpa (sisa lebih perhitungan anggaran) dan harus dikembalikan lagi ke kas daerah.

Alotnya pembahasan di tingkat pusat menyebabkan hingga detik ini petunjuk teknis (juknis) penggunaan dana tersebut tak kunjung mencapai finalisasi. Akibatnya, jika sampai akhir tahun juknis yang ditunggu tidak turun juga, maka dana yang sudah dikucurkan bakal sia-sia.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin, Drs H Nor Ipansyah MPd kemarin (23/8) mengatakan bahwa keterlambatan pencairan DAK yang semestinya sudah harus disalurkan pada bulan Agustus ini tidak disengaja, tapi karena juknis yang ada saat ini masih berupa draft dan belum legal.

“Petunjuk yang ada masih dalam bentuk draft, belum ada tanda tangan dan nomor. Jadi, kami masih menunggu,” ujarnya.

Sedangkan antara juknis sebelumnya dengan draft yang baru terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Salah satunya jika dalam juknis lama disebutkan bahwa DAK bidang pendidikan tahun anggaran 2010 dialokasikan 40 persen untuk jenjang SD dan 60 persen untuk jenjang SMP, maka dalam juknis yang baru ada perubahan, yakni 60 persen untuk SD dan 40 persen untuk SMP.

“Jadi, perlu penyesuaian termasuk penambahan data-data SD yang akan diperbaiki yang menggunakan DAK,” jelasnya.

Pihaknya pun berharap jika dalam waktu tiga bulan ke depan juknis tersebut terbit, maka pemerintah dapat memberikan toleransi waktu realisasi proyek sampai bulan April 2011. Dengan demikian, lelang masih memungkinkan dilaksanakan pada tahun 2010. Pasalnya, dengan dana Rp 22 miliar tadi, ia menilai tidak akan ada lagi sekolah-sekolah yang rusak.

Sementara itu, dari data Disdik Kota Banjarmasin, mayoritas bangunan sekolah yang masih perlu direhabilitasi adalah bangunan SD. Kerusakan umumnya terjadi karena usia bangunan yang tua. Rata-rata SD di Banjarmasin dibangun pada tahun 1975 sampai tahun 1980.

Pada tahun 2009 lalu, ada sekitar 101 SD yang sudah direhabilitasi. Sedangkan rehabilitasi bangunan SMP dengan menggunakan DAK baru dianggarkan pada tahun ini.

Tidak ada komentar: