Pemeriksaan Citra Berlanjut ke Surabaya
BANJARMASIN – Doa untuk Citra Suci Akramah dipanjatkan sepenuh hati oleh keluarga serta tim dokter RSUD Ulin Banjarmasin sesaat sebelum rombongan meninggalkan Ruang Isolasi Kamar Nomor 4 Bangsal Sedap Malam yang selama ini ditempati bocah 15 bulan penderita Atresia Bilier (tidak terbentuknya saluran empedu) untuk menuju Bandara Syamsudin Noor dan selanjutnya terbang ke Surabaya, kemarin (23/8) pagi sekitar pukul 07.30 WITA.
Ya, perjuangan putri ketiga pasangan M Jaini-Sri Rahayu itu untuk bisa lepas dari penyakit langka yang diidapnya semenjak dalam kandungan akan berlanjut di RSUD Dr Sutomo Surabaya. Meski sudah selangkah lebih dekat dengan rencana operasi cangkok hati yang sangat diidamkannya, namun sesungguhnya perjalanan Citra untuk menjemput kesembuhan masih sangat panjang.
Direktur Utama RSUD Ulin, dr Abimanyu mengungkapkan bahwa sebelum sampai ke meja operasi, Citra masih harus melewati serangkaian pemeriksaan lanjutan untuk menemukan donor yang cocok.
“Syarat pertama harus cocok. Dalam rangka untuk ngomong cocok itu perlu persiapan, kalau dalam pemeriksaan ada yang sleng berarti tidak cocok. Kalau tidak cocok tidak boleh dipaksakan, harus cari donor lain sampai cocok. Di situ susahnya, mencocokan penerima dan pendonor itu yang paling lama. Kalau sudah cocok pelaksanaan lebih gampang,” paparnya.
Sembari menunggu donor yang cocok, maka tim dokter harus menjaga kondisi Citra tetap optimal dengan terapi konservatif melalui obat-obatan. Setelah itu, hasilnya juga mesti didiskusikan lagi dengan tim cangkok hati RS Tianjin Cina yang akan mendampingi tim dokter RSUD Dr Sutomo dalam operasi cangkok hati Citra.
“Kalau di situ sudah ada kesepakatan, baru ditentukan jadwal dan tanggal. Ini kan kegiatan yang terencana, bukan emergency. Segala persiapan harus dilakukan dengan baik supaya hasilnya baik,” ujarnya.
Terlebih operasi cangkok merupakan pekerjaan beresiko tinggi, khususnya pasca operasi karena merupakan saat yang rawan terjadi infeksi.
“Yang sulit setelah operasi untuk menjaga infeksi dan seterusnya setelah keluar dari rumah sakit dia masih harus diberi obat untuk melawan infeksi atau melawan penolakan dari hati yang sudah ditancapkan itu,” katanya.
Namun, dengan majunya ilmu kedoteran dewasa ini, Abimanyu optimis operasi cangkok hati Citra akan sukses, terlebih dengan dilibatkannya tim ahli dari Cina.
“Operasi ini pertama dalam rangka kemanusiaan. Kedua, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan adanya ini kita jadi berpengalaman, RSUD Ulin untuk persiapannya, RSUD Dr Sutomo dalam pelaksanaannya. Kalau RS Tianjin sudah berpengalaman. Cangkok hati Dahlan Iskan juga dilakukan di sana dan berhasil. Jadi, yang berpengalaman mendampingi yang belum berpengalaman,” tukasnya.
BANJARMASIN – Doa untuk Citra Suci Akramah dipanjatkan sepenuh hati oleh keluarga serta tim dokter RSUD Ulin Banjarmasin sesaat sebelum rombongan meninggalkan Ruang Isolasi Kamar Nomor 4 Bangsal Sedap Malam yang selama ini ditempati bocah 15 bulan penderita Atresia Bilier (tidak terbentuknya saluran empedu) untuk menuju Bandara Syamsudin Noor dan selanjutnya terbang ke Surabaya, kemarin (23/8) pagi sekitar pukul 07.30 WITA.
Ya, perjuangan putri ketiga pasangan M Jaini-Sri Rahayu itu untuk bisa lepas dari penyakit langka yang diidapnya semenjak dalam kandungan akan berlanjut di RSUD Dr Sutomo Surabaya. Meski sudah selangkah lebih dekat dengan rencana operasi cangkok hati yang sangat diidamkannya, namun sesungguhnya perjalanan Citra untuk menjemput kesembuhan masih sangat panjang.
Direktur Utama RSUD Ulin, dr Abimanyu mengungkapkan bahwa sebelum sampai ke meja operasi, Citra masih harus melewati serangkaian pemeriksaan lanjutan untuk menemukan donor yang cocok.
“Syarat pertama harus cocok. Dalam rangka untuk ngomong cocok itu perlu persiapan, kalau dalam pemeriksaan ada yang sleng berarti tidak cocok. Kalau tidak cocok tidak boleh dipaksakan, harus cari donor lain sampai cocok. Di situ susahnya, mencocokan penerima dan pendonor itu yang paling lama. Kalau sudah cocok pelaksanaan lebih gampang,” paparnya.
Sembari menunggu donor yang cocok, maka tim dokter harus menjaga kondisi Citra tetap optimal dengan terapi konservatif melalui obat-obatan. Setelah itu, hasilnya juga mesti didiskusikan lagi dengan tim cangkok hati RS Tianjin Cina yang akan mendampingi tim dokter RSUD Dr Sutomo dalam operasi cangkok hati Citra.
“Kalau di situ sudah ada kesepakatan, baru ditentukan jadwal dan tanggal. Ini kan kegiatan yang terencana, bukan emergency. Segala persiapan harus dilakukan dengan baik supaya hasilnya baik,” ujarnya.
Terlebih operasi cangkok merupakan pekerjaan beresiko tinggi, khususnya pasca operasi karena merupakan saat yang rawan terjadi infeksi.
“Yang sulit setelah operasi untuk menjaga infeksi dan seterusnya setelah keluar dari rumah sakit dia masih harus diberi obat untuk melawan infeksi atau melawan penolakan dari hati yang sudah ditancapkan itu,” katanya.
Namun, dengan majunya ilmu kedoteran dewasa ini, Abimanyu optimis operasi cangkok hati Citra akan sukses, terlebih dengan dilibatkannya tim ahli dari Cina.
“Operasi ini pertama dalam rangka kemanusiaan. Kedua, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan adanya ini kita jadi berpengalaman, RSUD Ulin untuk persiapannya, RSUD Dr Sutomo dalam pelaksanaannya. Kalau RS Tianjin sudah berpengalaman. Cangkok hati Dahlan Iskan juga dilakukan di sana dan berhasil. Jadi, yang berpengalaman mendampingi yang belum berpengalaman,” tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar