A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Minggu, 20 Februari 2011

Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Kecil-kecil Jadi “Polantas”

Bangga Ikut Bantu Polisi

Jam pelajaran terakhir hampir berakhir di SMP Negeri 26 Banjarmasin. M Alvin (13) bergegas meninggalkan kelasnya setelah salah seorang guru melalui pengeras suara menyebut namanya untuk segera bersiap-siap melaksanakan gilirannya hari itu sebagai salah satu anggota patroli keamanan sekolah (PKS).

NAZAT FITRIAH, Banjarmasin

Bersama lima orang siswa lainnya, tanpa takut ia menantang padatnya lalu lintas di Jl A Yani Km 2 untuk membantu mengatur kelancaran arus kendaraan yang lewat. Berpenampilan bak seorang polisi lalu lintas (polantas) lengkap dengan topi, handband, dan peluit, tanpa segan ia menghentikan mobil yang ingin melintas ketika ada teman-temannya maupun pengguna jalan lain yang ingin menyeberang.

Demikianlah aktivitas yang dilakoni Alvin dan teman-temannya yang bergabung dalam ekstrakurikuler PKS secara bergantian setiap hari sebelum pulang sekolah. Saat sebagian besar siswa sudah pulang, itulah tanda bahwa tugas mereka pada hari itu selesai.

Anggota PKS semuanya ada 32 orang, setiap hari ada enam orang yang mendapat giliran bertugas. Kami dapat pelatihan dari Satlantas tentang rambu-rambu, pengaturan lalu lintas, dan baris-berbaris,” ujar siswa kelas VIII itu kepada Radar Banjarmasin, kemarin (16/2).

Ia mengaku senang dan bangga dapat membantu polisi mengatur lalu lintas di depan sekolahnya. Meski keberadaannya di jalan raya cukup mengundang bahaya, semisal kecelakaan, ia sama sekali tak merasa takut.

“Bangga bisa ikut membantu polisis. Dukanya hampir tidak ada,” cetusnya.

Menurut Kepala SMPN 26 Banjarmasin Achmad Suparno, kegiatan PKS telah berlangsung sejak sekolah tersebut berdiri tiga tahun lalu. Mengingat lokasi sekolah yang terletak di tepi jalan raya dengan lalu lintas cukup padat, sehingga ada kerja sama dengan Polresta Banjarmasin dalam bentuk materi pelajaran tentang santun berlalu lintas yang diselipkan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, serta dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler PKS.

“Jadi setiap pulang sekolah, kira-kira sepuluh menit sebelum bel, mereka sudah disuruh bersiap-siap. Kegiatan ini terus berjalan karena kita memang sangat berkepentingan,” katanya.

Sebagai salah satu kegiatan ekstrakuriluer, PKS sendiri sudah ada sejak tahun 1975 dengan tujuan untuk menanamkan kesadaran hukum dan peraturan lalu lintas sedini mungkin kepada para remaja, sehingga kelak mereka akan menjadi generasi yang memiliki disiplin dan sopan santun dalam berlalu lintas, dan selanjutnya mengamalkannya sebagai pamakai jalan yang baik.

“Kalau dilihat dari keperluannya, memang kewajiban polantas. Tapi kita juga ingin menanamkan disiplin berlalu lintas pada diri anak. Anak-anak seusia ini kan sangat rawan kalau tidak dibekali pengetahuan, misalnya mengendarai sepeda motor padahal belum punya SIM. Selain itu, bagi sebagian anak yang ikut PKS juga menjadi kebanggaan,” ucapnya.

Tidak ada komentar: