A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Senin, 07 November 2011

Ekonomi 2011 Paling Stabil

BANJARMASIN – Kondisi ekonomi Kalimantan Selatan pada tahun 2011 ini nampaknya paling stabil dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Dari data perbandingan inflasi Kota Banjarmasin tahun 2007-2011, inflasi tahun 2011 tercatat lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel Iskandar Zulkarnain mengungkapkan, selama periode Januari-Oktober 2011, inflasi tahun kalender Kota Banjarmasin baru mencapai 2,39 persen.

“Sedangkan dilihat dari inflasi year on year atau Oktober 2011 dibandingkan dengan Oktober 2010, secara umum Banjarmasin mengalami inflasi sebesar 4,25 persen,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Bandingkan dengan kondisi tahun 2010, dimana inflasi tahun kalender mencapai 7,11 persen dan inflasi year on year mencapai 7,91 persen. Inflasi yang tinggi ini dipicu oleh gejolak harga, terutama harga beras yang meroket.

“Pada tahun 2008, inflasi tahun kalender bahkan pernah mencapai 11 persen dan inflasi year on year sampai 12 persen,” tambahnya.

Walaupun jika dilihat inflasi year on year terlihat tahun 2011 ini lebih tinggi dari 2009 yang hanya 3,56 persen, namun jika dilihat dari inflasi kalender masih lebih rendah dari tahun 2009 yang mencapai 3,09 persen.

Pada bulan Oktober 2011 lalu, hasil survei BPS Kalsel menunjukkan bahwa perkembangan harga berbagai komoditas di Kota Banjarmasin menunjukkan tren penurunan. Kondisi tersebut membuat Kota Banjarmasin mengalami deflasi sebesar 0,6 persen.

Iskandar mengungkapkan bahwa penurunan harga terbesar terlihat pada kelompok sandang, khususnya emas perhiasan, dan kelompok bahan makanan.

“Terutama daging ayam, beras, dan ikan,” terangnya.

Di sisi lain, ada pula komoditas yang terpantau mengalami kenaikan harga pada bulan Oktober 2011, yakni sayur mayur.

Selama periode bulan Januari-Oktober 2011, inflasi terbesar di Kalsel dialami kelompok sandang, khususnya akibat gejolak harga emas. Sedangkan kelompok bahan makanan justru mengalami deflasi karena tren harga yang relatif stabil sepanjang tahun ini.

Sementara itu, Peneliti Ekonomi Madya Bank Indonesia Banjarmasin Agus Hartanto mengatakan bahwa kondisi ekonomi Kalsel saat ini memang sangat menggembirakan.

“Kalau kita lihat secara tahunan inflasi di Kalsel baru mencapai 4,25 persen year on year. Ini lebih rendah dari inflasi nasional yang mencapai 4,42 persen,” ucapnya.

Sampai akhir tahun 2011, jika tidak terjadi gejolak yang berarti, inflasi diperkirakan bisa berada di bawah angka 5 persen, bahkan mungkin di kisaran 4 persen.

“Beberapa faktor yang mendorong adalah harga beras yang lebih stabil dibanding harga tahun lalu yang bergejolak, serta penurunan harga emas sebagai pengaruh krisis global Amerika dan Eropa,” tuturnya.

Tidak ada komentar: