BANJARMASIN – Untuk memperkuat penghimpunan dana, Bank Kalsel berencana membuka kantor cabang di Pulau Jawa.
Kepala Divisi Dana dan Jasa Bank Kalsel, Supian Noor mengungkapkan, rencana tersebut merupakan bagian dari business plan Bank Kalsel Regional Champion 2011-2013.
“Kita berencana membangun cabang di Jakarta atau Surabaya untuk memperkuat penghimpunan dana,” ujarnya.
Menurutnya, potensi dana yang bisa dihimpun di tingkat pusat cukup besar. Namun, jika proses penghimpunan dilakukan dari daerah, maka akan memerlukan cost atau biaya yang cukup tinggi. Selain itu, dengan membuka cabang di Pulau Jawa juga akan memudahkan menjalin kerjasama atau sindikasi dengan BPD lain.
“Tahun 2011 masih proses penjajakan dan studi kelayakan. Kalau bisa, realisasinya lebih cepat karena kebutuhan kita cukup tinggi untuk peningkatan dana,” tambahnya.
Ia mencotohkan, salah satu potensi yang bisa digarap adalah di sektor penyaluran kredit.
“Yang memerlukan dana besar, kita sindikasikan dengan BPD lain karena tidak mungkin kalau kita sendiri yang membiayai,” terangnya.
Dituturkannya, penguatan dana merupakan salah satu program strategis dalam business plan Bank Kalsel Regional Champion, terutama dana masyarakat.
“Pada akhir tahun lalu, dana pemda sekitar 52 persen, dan sisanya dana masyarakat. Di dalam regional champion, BPD se-Indonesia bertekad dana nonpemda minimal 70 persen,” tukasnya.
Selain rencana membuka cabang di Pulau Jawa, pada tahun ini Bank Kalsel juga akan melakukan beberapa program lanjutan dari program rebranding yang telah dirintis sejak tahun lalu melalui perubahan logo dan struktur organisasi.
Pada tahun ini, program yang akan digarap antara lain perubahan status badan hukum, melebarkan jaringan kantor di tingkat lokal hingga ke kecamatan, serta meningkatkan kredit produktif.
“Selama ini kredit konsumtif masih sampai 70 persen, karena memang aman tinggal potong gaji. Tapi ke depan kita ingin kredit produktif lebih dikembangkan lagi, minimal harus 40 persen. Itu salah satu kriteria regional champion,” katanya.
Bank Kalsel sendiri menargetkan, penyaluran kredit pada tahun 2011 ini dapat tumbuh minimal 20 persen. Namun, menurutnya semua sangat tergantung pada komposisi pendanaan.
“Dana selama ini lebih dominan dari simpanan jangka pendek. Kalau dana jangka panjang lebih kuat, tentu akan memperbesar kemampuan kita menyalurkan kredit,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar