BANJARMASIN - Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan I 2011 turun sebesar 7,83 persen dibandingkan triwulan IV 2010. Dalam siaran pers yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPD) Kalsel kemarin, penurunan tersebut terjadi pada beberapa sektor ekonomi, dimana penurunan paling tajam dialami sektor pertanian, yakni sebesar 23,16 persen, sebagai refleksi dari siklus musim panen tanaman padi, serta dampak dari belum masuknya musim panen. Secara umum pada level nasional, sektor pertanian kecuali tanaman bahan makanan juga mengalami penurunan pada triwulan ini.
“Di sisi lain, beberapa sektor mengalami peningkatan, yakni sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,89 persen, disusul sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 1,21 persen, sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 0,16 persen, dan industri pengolahan sebesar 0,02 persen,” ujar Kepala BPS Kalsel, Bambang Pramono.
Namun demikian, jika dibandingkan periode yang sama tahun 2010, perekonomian Kalsel pada triwulan I 2011 justru mengalami pertumbuhan sebesar 5,95 persen.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Kalsel, Riswandi mengatakan, pemerintah daerah mengukur keberhasilan pembangunan dari penyerapan tenaga kerja. Menurutnya, setiap pertumbuhan ekonomi sebesar satu persen, akan menyerap sekitar 17 ribu tenaga kerja.
“Dari segi jumlah penduduk miskin, pada tahun 2010 juga berkurang. Tapi kalau ditanya apakah pembangunan kita sudah berkualitas atau belum, yang bisa menilai masyarakat,” katanya.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Kalsel pada triwulan I 2011 ini sejalan dengan prediksi Bank Indonesia (BI) Banjarmasin, yakni 5,6 persen plus minus satu. Diharapkan, pertumbuhan ekonomi Kalsel pada akhir 2011 bisa mencapai 6 persen.
BI cukup optimis jika melihat penyaluran kredit di sektor modal kerja dan investasi pada triwulan I 2011 yang mengalami pertumbuhan yang cukup menggembirakan, yakni masing-masing 30 persen dan 26 persen, sedangkan peningkatan kredit konsumsi lebih rendah, yakni hanya 20 persen. Secara akumulatif, penyaluran kredit perbankan pada triwulan I 2011 juga meningkat 24,81 persen dibanding triwulan IV 2010 dengan nominal Rp 17,7 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar