A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Jumat, 27 Mei 2011

Upah TKBM Naik 20-28 Persen

BI Jamin Tak Ganggu Harga Sembako

BANJARMASIN - Upah Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin naik rata-rata 20-28 persen. Kenaikan ini merupakan hasil kesepakatan antara Gabungan Pengusaha Forwarder dan Ekspedisi Indonesia (Gafeksi) Kalsel mewakili pihak penerima dan pengiriman barang, Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Kalsel, serta Administrasi Pelabuhan (Adpel) sebagai pembina.

Ketua APBMI Kalsel Djumadri Masrun yang dikonfirmasi kemarin mengungkapkan, kenaikan upah TKBM ini dilakukan karena besaran upah sebelumnya belum pernah naik selama tiga tahun, tepatnya sejak krisis finansial global melanda dunia.

“Selain itu, kita juga menyesuaikan dengan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP tahun 2011 yang naik rata-rata 9-10 persen,” ujarnya.

Dijelaskannya, kenaikan upah yang berlaku pertanggal 1 Mei 2011 lalu itu hanya khusus untuk kegiatan bongkar muat general cargo yang mengangkut komoditas sembilan bahan pokok seperti beras dan gula, betonizer, dan alat berat.

“Kontainer nanti menyusul,” tambahnya.

Sejauh ini, menurutnya kenaikan upah dapat diterima semua pihak. Jika dibandingkan dengan daerah lain, upah TKBM di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dapat dikatakan cukup rendah. Bahkan, di regional Kalimantan saja masih lebih rendah 20 persen, misalnya jika dibanding Samarinda dan Balikpapan.

Sementara itu, kenaikan upah TKBM di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin ini dijamin tidak akan memicu kenaikan harga barang, terutama harga sembako.

“Kita sempat khawatir kenaikan upah TKBM bakal mengganggu harga sembako. Namun, dari hasil analisis BI, dampaknya tidak signifikan mengingat kenaikan upah yang terjadi juga kecil,” ucap Peneliti Senior Bank Indonesia (BI) Banjarmasin, Taufik Saleh.

Tidak ada komentar: