BANJARMASIN – Ada yang berbeda di Nasa Hotel Banjarmasin. Nuansa islami begitu kental membalut suasana di hotel bisnis yang terletak di kawasan Jl Djok Mentaya itu.
Lihat saja busana para karyawan mulai resepsionis sampai waitress, yang laki-laki berpeci dan yang perempuan mengenakan kerudung. Begitu pula cara menyapa para tamu yang selalu diawali dengan salam. Pada pagi hari, pengunjung coffee shop yang terletak di lantai dua juga dihibur dengan lagu-lagu religi.
General Manager Nasa Hotel Banjarmasin Brafely Sahelangi yang ditemui kemarin mengatakan, perubahan ini sudah berjalan sejak tanggal 1 Juni lalu guna mendukung perhelatan akbar Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional XXI di Banjarmasin.
“Kita ingin mendukung himbauan pemerintah berbusana muslim selama STQ,” ujarnya.
Sampai pergelaran STQ berakhir pada 11 Juni nanti, seluruh karyawan yang berhubungan dengan tamu pun akan tampil dengan busana muslim setiap harinya. Rencananya, hal yang sama akan dilakukan kembali pada bulan Ramadan mendatang.
Bagi manajemen Nasa Hotel sendiri, even STQ Nasional XXI di Banjarmasin dipandang positif bagi perkembangan bisnis.
“Tapi tak lantas kita mencari keuntungan di situ, karena kamar penuh lalu kita menaikkan harga,” katanya.
Selain menyuguhkan suasana religius, soal makanan juga tak luput dari perhatian manajemen hotel, terutama soal kehalalannya. Nasa Hotel memang tidak termasuk sebagai salah satu tempat penginapan para kafilah, namun sejumlah tamu VIP seperti para gubernur dan wakil gubernur yang menghadiri acara pembukaan STQ sempat bermalam di sana.
“Kami sekarang juga sedang mengurus sertifikasi halal untuk kitchen hotel, sehingga semua makanan yang disajikan terjamin kehalalannya,” ungkapnya.
Jaminan kehalalan ini, lanjutnya, diproyeksikan untuk menjadi semacam identitas atau signature bagi Nasa Hotel ke depannya.
“Indonesia kan identik dengan negara yang penduduknya mayoritas muslim. Itu yang ingin kita angkat,” tambahnya.
Meski berupaya menjadi hotel berstandar internasional, namun menurutnya budaya lokal tetap tak boleh ditinggalkan.
General Manager Nasa Hotel Banjarmasin Brafely Sahelangi yang ditemui kemarin mengatakan, perubahan ini sudah berjalan sejak tanggal 1 Juni lalu guna mendukung perhelatan akbar Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional XXI di Banjarmasin.
“Kita ingin mendukung himbauan pemerintah berbusana muslim selama STQ,” ujarnya.
Sampai pergelaran STQ berakhir pada 11 Juni nanti, seluruh karyawan yang berhubungan dengan tamu pun akan tampil dengan busana muslim setiap harinya. Rencananya, hal yang sama akan dilakukan kembali pada bulan Ramadan mendatang.
Bagi manajemen Nasa Hotel sendiri, even STQ Nasional XXI di Banjarmasin dipandang positif bagi perkembangan bisnis.
“Tapi tak lantas kita mencari keuntungan di situ, karena kamar penuh lalu kita menaikkan harga,” katanya.
Selain menyuguhkan suasana religius, soal makanan juga tak luput dari perhatian manajemen hotel, terutama soal kehalalannya. Nasa Hotel memang tidak termasuk sebagai salah satu tempat penginapan para kafilah, namun sejumlah tamu VIP seperti para gubernur dan wakil gubernur yang menghadiri acara pembukaan STQ sempat bermalam di sana.
“Kami sekarang juga sedang mengurus sertifikasi halal untuk kitchen hotel, sehingga semua makanan yang disajikan terjamin kehalalannya,” ungkapnya.
Jaminan kehalalan ini, lanjutnya, diproyeksikan untuk menjadi semacam identitas atau signature bagi Nasa Hotel ke depannya.
“Indonesia kan identik dengan negara yang penduduknya mayoritas muslim. Itu yang ingin kita angkat,” tambahnya.
Meski berupaya menjadi hotel berstandar internasional, namun menurutnya budaya lokal tetap tak boleh ditinggalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar