BANJARMASIN – Peningkatan kapasitas produksi kerajinan tangan di Kampung Wisata Alalak Selatan akan menjadi salah satu prioritas dalam rencana pengembangan kawasan yang masuk program desa wisata Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Pariwisata tersebut pada tahun 2011 ini. Hal ini dilakukan untuk memperluas jaringan pemasaran.
Fasilitator PNPM Pariwisata Kampung Wisata Alalak Selatan Ibrahim mengatakan, kapasitas produksi yang ada saat ini masih terbatas sehingga menghambat pemasaran.
“Kemarin ada yang pesan berapa ratus buah, tapi kelompok pengrajin tidak sanggup memenuhi karena kapasitas produksi belum maksimal,” tuturnya.
Menurutnya, masalah pemasaran ini sangat penting supaya usaha kerajinan yang dikerjakan masyarakat setempat bisa berkembang lebih besar. Selama ini, pemasaran hanya tergantung pada para wisatawan yang datang ke kawasan tersebut.
“Untuk memasarkan ke luar, kita bicara kemampuan. Makanya, pemasaran kita fokuskan tahun ini melalui pengembangan kapasitas produksi tadi,” katanya.
Usaha pembuatan kerajinan tangan ini sendiri telah menjadi penghasilan alternatif bagi para pengrajin, meskipun belum bisa menjadi mata pencaharian utama. Ada tiga jenis kerajinan yang kini berkembang cukup pesat dan menjadi andalan, yakni kerajinan dari limbah kayu, tanggui hias, dan kain sasirangan.
“Untuk mengukur berapa omsetnya agak sulit, tapi yang jelas bisa menjadi penghasilan tambahan,” ujarnya.
Dari membuat berbagai kerajinan tersebut, para pengrajin yang didominasi ibu-ibu ini bisa menghasilkan sekitar Rp 20-30 ribu perorang perhari.
Yang menarik, jika sebelumnya untuk membuat kerajinan dari limbah kayu para pengrajin cukup memunguti sisa-sisa kayu yang bertebaran di sekitar mereka, kini mereka harus membeli.
“Sekarang sepotong kayu itu berharga, kalau dulu tinggal ambil saja. Makanya sekarang agak kesulitan bahan baku,” tukasnya.
Sementara itu, sejak tahun 2009 sampai 2010, Kampung Wisata Alalak Selatan telah mendapat kucuran dana PNPM Pariwisata sekitar Rp 150 juta yang digunakan untuk pengembangan kerajinan, kesenian, serta pembuatan kapal wisata. Pada tahun 2011 yang merupakan tahun terakhir pemberian bantuan dana stimulan tersebut, nominal yang bakal digulirkan konon lebih besar dari dua tahun sebelumnya, yakni sekitar Rp 100 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar