BANJARMASIN – Beragam produk unggulan dari 33 provinsi di Indonesia yang dihadirkan dalam bazar di arena STQ Nasional XXI di Jl Jenderal Sudirman sukses diserbu pembeli. Para peserta bazar pun berhasil meraup penjualan hingga jutaan rupiah sampai dengan hari ketiga pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Paling laku produk pangan, terutama cakar ayam, yaitu kue dari ubi rambat yang dipotong halus seperti mie dan diberi gula jawa,” ujar Fahrul dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Riau kepada Radar Banjarmasin, kemarin.
Pada hari pertama pembukaan STQ, kue cakar ayam ini langsung ludes dalam waktu tak kurang dari limabelas menit. Karena masih banyak yang mencari, pihaknya pun sempat mendatangkan lagi produk tersebut dan sekarang sudah habis lagi.
“Mungkin rasanya cocok dengan lidah orang Banjar,” katanya.
Sedangkan untuk produk kerajinan, menurutnya tidak terlalu diminati. Dari produk kerajinan yang dibawa seperti tas dari batok kelapa dan peralatan rumah tangga dari kayu seperti vas bunga dan tempat tisu, yang laku baru sekitar 10 persen.
“Sejauh ini, transaksi yang sudah kita bukukan sekitar Rp 2 juta,” ungkapnya.
Lain lagi dengan Jodi, pengrajin mutiara dari Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Selama tiga hari, ia sanggup mengantongi sekitar Rp 6 juta dari penjualan berbagai aksesoris berbahan mutiara yang memang merupakan komoditas unggulan Lombok itu
“Lumayan buat ongkos pulang,” celetuknya.
Berbagai aksesoris dari mutiara ini dijual dengan harga antara Rp 20 ribu perbuah untuk mutiara budidaya dan Rp 200 ribu perbuah untuk mutiara laut. Sedangkan produk yang paling diminati adalah cincin dan bros.
“Saya bawa stok dua dus. Mudah-mudahan sampai hari terakhir bisa habis satu dus,” ucapnya.
Sementara di stan Disperindag Kalsel sendiri, produk perhiasan dari batu-batuan masih menjadi primadona. Menurut Pelaksana Seksi Industri Tekstil dan Aneka Disperindag Kalsel Abdul Ganie, nilai transaksi perhiasan di luar berlian diperkirakan mencapai Rp10-15 juta.
“Kalau nilai transaksi secara keseluruhan dari semua stan selama pelaksanaan bazar, kita belum melakukan monitoring. Tapi melihat pengunjung yang membludak, penjualan sepertinya memang cukup ramai,” katanya.
Kegiatan bazar STQ diramaikan oleh sedikitnya 94 buah stan, sebanyak 59 buah di antaranya berada di depan siring Sudirman, sedangkan 35 buah sisanya berada di depan gedung Korem.
Pada hari pertama pembukaan STQ, kue cakar ayam ini langsung ludes dalam waktu tak kurang dari limabelas menit. Karena masih banyak yang mencari, pihaknya pun sempat mendatangkan lagi produk tersebut dan sekarang sudah habis lagi.
“Mungkin rasanya cocok dengan lidah orang Banjar,” katanya.
Sedangkan untuk produk kerajinan, menurutnya tidak terlalu diminati. Dari produk kerajinan yang dibawa seperti tas dari batok kelapa dan peralatan rumah tangga dari kayu seperti vas bunga dan tempat tisu, yang laku baru sekitar 10 persen.
“Sejauh ini, transaksi yang sudah kita bukukan sekitar Rp 2 juta,” ungkapnya.
Lain lagi dengan Jodi, pengrajin mutiara dari Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Selama tiga hari, ia sanggup mengantongi sekitar Rp 6 juta dari penjualan berbagai aksesoris berbahan mutiara yang memang merupakan komoditas unggulan Lombok itu
“Lumayan buat ongkos pulang,” celetuknya.
Berbagai aksesoris dari mutiara ini dijual dengan harga antara Rp 20 ribu perbuah untuk mutiara budidaya dan Rp 200 ribu perbuah untuk mutiara laut. Sedangkan produk yang paling diminati adalah cincin dan bros.
“Saya bawa stok dua dus. Mudah-mudahan sampai hari terakhir bisa habis satu dus,” ucapnya.
Sementara di stan Disperindag Kalsel sendiri, produk perhiasan dari batu-batuan masih menjadi primadona. Menurut Pelaksana Seksi Industri Tekstil dan Aneka Disperindag Kalsel Abdul Ganie, nilai transaksi perhiasan di luar berlian diperkirakan mencapai Rp10-15 juta.
“Kalau nilai transaksi secara keseluruhan dari semua stan selama pelaksanaan bazar, kita belum melakukan monitoring. Tapi melihat pengunjung yang membludak, penjualan sepertinya memang cukup ramai,” katanya.
Kegiatan bazar STQ diramaikan oleh sedikitnya 94 buah stan, sebanyak 59 buah di antaranya berada di depan siring Sudirman, sedangkan 35 buah sisanya berada di depan gedung Korem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar