A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Jumat, 10 Juni 2011

Triwulan I, Aset BPR Melejit

BANJARMASIN – Kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Kalsel pada triwulan I-2011 mencatat pertumbuhan yang cukup menggembirakan. Dilihat dari sisi aset misalnya, sampai bulan Maret tadi tercatat sebesar Rp 417 miliar dengan laju pertumbuhan 54,34 persen year on year setelah pada triwulan IV-2010 hanya tumbuh 31,40 persen.
Ketua DPD Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Kalsel Nirboyo Ismuarto mengatakan, secara umum kondisi BPR di Kalsel yang jumlahnya mencapai 23 buah sangat sehat.
Namun demikian, dengan kemampuan yang ada sekarang menurutnya sangat sulit untuk bisa bersaing dengan bank umum lainnya
“Persaingan dengan bank umum semakin ketat, bahkan layanan mereka sudah sampai ke pelosok. Ini membuat BPR makin terpojok, sehingga kita harus membuat strategi agar bisa maju, seperti jemput bola dan meningkatkan fitur-fitur,” katanya.
Oleh sebab itu, dengan adanya rencana pembentukkan bank induk BPR atau Apex Bank di Kalsel dalam waktu dekat, diharapkan semua kendala yang dihadapi selama ini sedikit demi sedikit dapat teratasi, seperti minimnya fitur serta keterbatasan permodalan.
“Dari segi fitur, kita jelas belum bisa menyaingi bank umum, contohnya kita belum punya ATM,” katanya.
Setelah ada bank induk, maka BPR bisa mendapat bantuan likuiditas serta bimbingan manajerial dan pengembangan inovasi produk sehingga kualitas kinerja BPR terus meningkat.
“Tahap awal lebih ke pembinaan. Pada tahap berikutnya, kerjasama akan ditingkatkan ke arah inovasi produk dan penerapan teknologi informasi,” tuturnya.
Selain aset, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan peyaluran kredit BPR pada triwulan I-2011 lalu juga mencatat pertumbuhan yang positif. Pertumbuhan DPK BPR meningkat dari 14,12 persen year on year menjadi 31,4 persen. Peningkatan ini bersumber baik dari tabungan maupun giro. Sedangkan pertumbuhan kredit melejit dari 26,32 persen year on year pada triwulan IV-2010 menjadi 57,83 persen yang ditopang oleh kenaikan kredit investasi. Sementara kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) meningkat menjadi 3,82 persen.

Tidak ada komentar: