BANJARMASIN - Kesenjangan informasi (information gap) merupakan salah satu kendala utama yang menghambat para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk berkembang. Begitu banyak program atau bantuan yang telah digulirkan pemerintah guna membantu UMKM, namun baru segelintir UMKM saja yang bisa mengaksesnya akibat kesenjangan informasi tadi.
Hal inilah yang mendorong Fakultas Ekonomi Unlam dan Radar Banjarmasin mencoba menjajaki kerjasama pemberdayaan UMKM melalui sinergi perbankan dan media untuk menciptakan wirausahawan yang tangguh dan kompetitif dengan menggandeng Lembaga Pengembangan dan Pendamping (LP2) UMKM yang dibentuk Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah Provinsi Kalsel.
Arief Budiman dari FE Unlam mengatakan, diperlukan suatu stimulus agar arus informasi dapat diakses dengan baik oleh pelaku UMKM, yakni dengan memanfaatkan media massa sehingga informasi akan tersebar lebih cepat dan jangkauannya pun lebih luas hingga ke semua lapisan masyarakat.
"Banyak hal yang sudah dilakukan pemerintah, tapi nyatanya selama ini banyak UMKM yang masih kesulitan mengakses informasi baik terkait bantuan modal maupun pengembangan usaha. Oleh sebab itu, kami menawarkan co branding atau kerjasama guna mengurangi kesenjangan informasi itu," ujar dosen peraih gelar Master of Marketing dan PhD dari The University of Newcastle Australia itu.
Kerjasama dimaksud adalah dengan membuat kolom khusus perbankan dan UMKM yang akan diasuh oleh para ahli dibidangnya dan diisi dengan berbagai rubrik, seperti konsultasi, diskusi, tips, testimoni, sampai sosialisasi produk perbankan. Tak sampai di situ, untuk program jangka panjang juga ada agenda seminar dan pelatihan, serta bantuan pendampingan dan pembinaan langsung kepada UMKM.
"Awalnya, tawaran kerja sama ini hanya sebuah ide sederhana, yaitu memberdayakan UMKM melalui kolom konsultasi. Tapi sambutan yang diberikan Radar Banjarmasin ternyata lebih besar dari yang saya harapkan," ucapnya.
Sementara itu, Koordinator Liputan Radar Banjarmasin Toto Fachrudin mengatakan, upaya pemberdayaan UMKM ini sejalan dengan salah satu misi Jawa Pos Grup dan telah pula dirintis, yakni ikut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
"Dalam hal ini, kami sebagai media ingin memainkan peran dengan merangkul kalangan perbankan yang selama ini paling intens bersentuhan dengan UMKM. Dengan sinergi ini, diharapkan akan tercipta UMKM yang lebih tangguh dan kompetitif," katanya.
Wacana kerjasama ini sendiri mendapat apresiasi yang cukup positif dari BI selaku regulator aktivitas perbankan. BI Banjarmasin yang diwakili Peneliti Muda Sakti Arif Wicaksana saat menerima kunjungan Radar Banjarmasin kemarin mengungkapkan, misi yang diusung dari sinergi yang ditawarkan juga merupakan fokus BI pada saat ini, yakni pemberdayaan UMKM.
Hal inilah yang mendorong Fakultas Ekonomi Unlam dan Radar Banjarmasin mencoba menjajaki kerjasama pemberdayaan UMKM melalui sinergi perbankan dan media untuk menciptakan wirausahawan yang tangguh dan kompetitif dengan menggandeng Lembaga Pengembangan dan Pendamping (LP2) UMKM yang dibentuk Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah Provinsi Kalsel.
Arief Budiman dari FE Unlam mengatakan, diperlukan suatu stimulus agar arus informasi dapat diakses dengan baik oleh pelaku UMKM, yakni dengan memanfaatkan media massa sehingga informasi akan tersebar lebih cepat dan jangkauannya pun lebih luas hingga ke semua lapisan masyarakat.
"Banyak hal yang sudah dilakukan pemerintah, tapi nyatanya selama ini banyak UMKM yang masih kesulitan mengakses informasi baik terkait bantuan modal maupun pengembangan usaha. Oleh sebab itu, kami menawarkan co branding atau kerjasama guna mengurangi kesenjangan informasi itu," ujar dosen peraih gelar Master of Marketing dan PhD dari The University of Newcastle Australia itu.
Kerjasama dimaksud adalah dengan membuat kolom khusus perbankan dan UMKM yang akan diasuh oleh para ahli dibidangnya dan diisi dengan berbagai rubrik, seperti konsultasi, diskusi, tips, testimoni, sampai sosialisasi produk perbankan. Tak sampai di situ, untuk program jangka panjang juga ada agenda seminar dan pelatihan, serta bantuan pendampingan dan pembinaan langsung kepada UMKM.
"Awalnya, tawaran kerja sama ini hanya sebuah ide sederhana, yaitu memberdayakan UMKM melalui kolom konsultasi. Tapi sambutan yang diberikan Radar Banjarmasin ternyata lebih besar dari yang saya harapkan," ucapnya.
Sementara itu, Koordinator Liputan Radar Banjarmasin Toto Fachrudin mengatakan, upaya pemberdayaan UMKM ini sejalan dengan salah satu misi Jawa Pos Grup dan telah pula dirintis, yakni ikut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
"Dalam hal ini, kami sebagai media ingin memainkan peran dengan merangkul kalangan perbankan yang selama ini paling intens bersentuhan dengan UMKM. Dengan sinergi ini, diharapkan akan tercipta UMKM yang lebih tangguh dan kompetitif," katanya.
Wacana kerjasama ini sendiri mendapat apresiasi yang cukup positif dari BI selaku regulator aktivitas perbankan. BI Banjarmasin yang diwakili Peneliti Muda Sakti Arif Wicaksana saat menerima kunjungan Radar Banjarmasin kemarin mengungkapkan, misi yang diusung dari sinergi yang ditawarkan juga merupakan fokus BI pada saat ini, yakni pemberdayaan UMKM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar