BANJARMASIN - Kredit untuk pelaku usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM) yang diindikasikan dengan perkembangan kredit usaha rakyat (KUR) menunjukkan kenaikan pertumbuhan.
Peneliti Madya Senior Bank Indonesia (BI) Banjarmasin Taufik Saleh mengungkapkan, plafon KUR untuk wilayah Kalimantan telah mencapai Rp 4,32 triliun pada bulan April 2011 atau tumbuh 124,87 persen year on year, lebih tinggi dari posisi pada akhir triwulan sebelumnya yang tumbuh 112,99 persen year on year.
“Dari plafon tersebut, telah direalisasikan sebesar Rp 2,15 triliun atau tumbuh sebesar 65,88 persen year on year, lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan I-2011 sebesar 64,83 persen year on year,” ujarnya dalam kegiatan coffee morning di Graha Abdi Persada Kantor Gubernur Kalsel, kemarin.
Tingginya angka pertumbuhan KUR tersebut antara lain didorong oleh gencarnya sosialisasi KUR baik oleh pemerintah maupun oleh perbankan. Hal ini berdampak pada meningkatnya jumlah pelaku usaha yang mendapatkan KUR sebagaimana tampak dari terus meningkatnya pertumbuhan debitur KUR dari 64,83 persen year on year menjadi 65,88 persen year on year.
“Bertambahnya jumlah bank penyalur KUR, yaitu dengan masuknya BPD menjadi bank penyalur juga menjadi salah satu pendorong pesatnya pertumbuhan KUR di Kalimantan,” imbuhnya. Hingga bulan April 2011, debitur KUR di Kalimantan sudah mencapai 265.137 orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar