BANJARMASIN - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tak bisa lagi sepenuhnya menggantungkan devisa ekspor pada komoditas batu bara.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba), ekspor batu bara ke depan harus dalam bentuk olahan untuk meningkatkan nilai tambahnya, baik berbentuk briket maupun cair.
Selain itu, mulai tahun 2014, batubara yang boleh diekspor hanya yang berkalori tinggi, sedangkan yang berkalori rendah akan diperuntukkan khusus bagi pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri (Daglu) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalsel Gusti Yasni Iqbal kemarin mengungkapkan, batubara Kalsel dominan kalori menengah dan rendah. Dengan kata lain, devisa ekspor batubara Kalsel yang cukup besar terancam melayang jika kebijakan tersebut benar-benar diterapkan. Hal ini mengingat batubara telah menyumbang hampir 80 persen dari total devisa ekspor Kalsel selama ini.
“Kenaikan ekspor lima tahun ke depan bisa dipastikan tidak akan setinggi sekarang, kecuali kita bisa mengolah batubara berkalori rendah tersebut,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi kemungkinan itu, maka pemerintah daerah perlu menyiapkan sarana dan prasaranan pengolahan batubara. Saat ini, di Kalsel terdapat sebuah pabrik pembuatan briket batubara, tepatnya di Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu. Pabrik percontohan tersebut merupakan hibah dari pemerintah Jepang dan hingga sekarang operasionalnya masih dikelola oleh pemerintah Jepang.
“Kontaknya kalau tidak salah akan habis tahun ini atau tahun depan. Setelah itu, pengelolaan bisa diserahkan kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, atau pihak swasta,” katanya.
Di samping itu, pemda juga perlu menggenjot ekspor produk agroindustri seperti minyak kelapa sawit, karet alam, dan hasil-hasil perkebunan lainnya.
“Struktur atau komposisi ekspor Kalsel tidak berimbang karena didominasi satu mata dagangan saja, yakni batubara. Akibatnya, jika terjadi gejolak pada komoditi tersebut, maka akan berdampak besar terhadap total ekspor keseluruhan,” tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar