ANJARMASIN –Kinerja perbankan di Kalimantan Selatan menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Bank Indonesia (BI) mencatat adanya sejumlah peningkatan kinerja perbankan di Kalsel hingga akhir Mei 2011.
Pemimpin BI Banjarmasin sekaligus Direktur Regional Wilayah Kalimantan Khairil Anwar melalui siaran pers mengungkapkan, peningkatan kinerja itu tercermin dari beberapa indikator utama kinerja perbankan, yakni aset, penyaluran kredit, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), loan to deposit ratio (LDR), serta rasio non performing loan (NPL). “Semuanya menunjukkan pergerakan ke level yang lebih baik,” katanya.
Diungkapkan Khairil, aset perbankan Kalsel telah mencapai Rp 28,15 triliun atau tumbuh 25,14 persen year on year. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibanding pencapaian pada periode yang sama tahun 2010 lalu yang mencapai 22,96 persen year on year. “Peningkatan aset perbankan ini didukung oleh bertambahnya jaringan kantor bank di Kalsel,” jelasnya.
Saat ini, jaringan kantor bank di Kalsel tercatat sebanyak 259 kantor, termasuk 23 BPR, serta didukung oleh lebih dari 300 ATM, termasuk mesin setor tunai atau Cash Deposit Machine (CDM). “Semakin luasnya jaringan kantor bank diindikasikan telah berdampak pada peningkatan penggunaan layanan jasa perbankan kepada masyarakat,” imbuhnya.
Peningkatan penggunaan layanan jasa perbankan itu, lanjutnya, terutama terlihat dari peningkatan penghimpunan DPK dan penyaluran kredit. Sementara itu, DPK yang berhasil dihimpun perbankan tercatat tumbuh 23,80 persen year on year dengan nilai nominal mencapai Rp 22,97 triliun.
Sedangkan penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek meningkat sebesar 32,11 persen year on year atau mencapai Rp 23,16 triliun. “Pertumbuhan DPK maupun kredit pada tahun ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” tukasnya. Pada bulan Mei 2010 pertumbuhan DPK dan kredit perbankan Kalsel masing-masing hanya tumbuh sebesar 12,42 persen dan 11,34 persen year on year.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar