BANJARMASIN –Bertambahnya jumlah bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR), yaitu dengan masuknya BPD menjadi bank penyalur, menjadi salah satu pendorong pesatnya pertumbuhan KUR di wilayah Kalimantan.
Di Kalimantan Selatan, kontribusi yang diberikan Bank Kalsel sebagai bank daerah cukup menggembirakan karena nilai KUR yang disalurkan selalu mampu melampaui target. Bank Kalsel sendiri ikut menyalurkan KUR mulai pertengahan tahun 2010 lalu.
Kepala Divisi Kredit Bank Kalsel IGK Prasetya kemarin mengungkapkan, penyaluran KUR pada tahun 2011 ini ditargetkan mencapai sebesar Rp 100 miliar hingga posisi bulan Desember nanti, atau Rp 50 miliar untuk masing-masing semester.
Sedangkan sampai akhir semester I-2011, posisi penyaluran KUR Bank Kalsel telah mencapai Rp 51 miliar atau melampaui target.
“Ini menunjukkan Bank Kalsel telah memberi added value dan kontribusi yang positif terhadap perkembangan dunia sektor riil usaha kecil,” ucapnya.
Pada tahun 2010 tadi, target penyaluran KUR Bank Kalsel sebesar Rp 25 miliar juga berhasil dilewati dengan realisasi sebesar Rp 31 miliar atau mencapai 124 persen.
“Bank Kalsel diberi responsibility, dan alhamdulillah mampu mengemban tugas dengan baik,” tukasnya.
Dengan demikian, sampai pertengahan tahun 2011, outstanding (bagi debet) KUR Bank Kalsel telah mencapai Rp 71,9 miliar dari plafon Rp 82,494 miliar. Sementara jumlah debitur hingga saat ini tercatat sebanyak 1.222 orang.
Sejauh ini, penyerapan KUR yang disalurkan Bank Kalsel didominasi sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR) dengan nilai Rp 62,522 miliar, disusul sektor jasa dan usaha sebesar Rp 7 miliar, sektor pertanian sebesar Rp 6,1 miliar, sektor pengolahan sebesar Rp 1,7 miliar, sektor jasa pengangkutan sebesar Rp 2,065, dan sektor pengolahan sebesar Rp 1,7 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar