BANJARMASIN – Sejumlah bank di Banjarmasin ramai-ramai melakukan penukaran uang ke Bank Indonesia (BI). Hal ini tak terlepas dari meningkatnya permintaan masyarakat, khususnya terhadap uang kecil dengan nominal Rp 10 ribu ke bawah untuk kebutuhan puasa dan lebaran. Pada hari kedua Ramadan kemarin, BI Banjarmasin mencatat penukaran uang oleh perbankan mencapai Rp 4,8 miliar.
Pemimpin BI Banjarmasin Khairil Anwar melalui Kepala Seksi Operasional Kas Gusti Syafruddin mengatakan, masyarakat tidak hanya dapat melakukan penukaran uang di BI, tapi juga ke bank-bank umum, namun dalam jumlah terbatas.
“Karena mereka juga tukarnya ke kita. Lagipula bank umum itu kan khasanahnya kecil, kalau dia ambil banyak tidak bisa menampung. Tapi kalau ke BI, berapa saja kita kasih,” katanya.
Kalaupun ada masyarakat yang ingin melakukan penukaran uang ke bank dalam jumlah besar, lanjutnya, maka bank yang bersangkutan harus dikonfirmasi sehari sebelumnya sehingga bank bisa mempersiapkan uang yang diminta.
Pada tahun 2010 lalu, data BI Banjarmasin menunjukkan bahwa kebutuhan uang menjelang lebaran mencapai Rp 1,2 triliun. Sedangkan pada tahun 2011, kebutuhan uang diproyeksi meningkat menjadi Rp 1,6 triliun seiring dengan pertambahan jumlah penduduk.
Sementara itu, aktivitas penukaran uang oleh masyarakat di loket BI belum menunjukkan peningkatan berarti dan masih didominasi kebutuhan transaksi ekonomi seperti untuk uang kembalian dan sebagainya.
“Dari evaluasi hari Senin lalu yang bertepatan dengan hari pertama Ramadan, uang kecil yang terserap hanya Rp 1,6 miliar dari Rp 2 miliar yang kami sediakan. Angka Rp 2 miliar itu sudah standar BI,” jelasnya.
Menurut Gusti, peningkatan biasanya baru akan terjadi dua minggu sebelum lebaran, baik penukaran maupun penarikan uang, terutama untuk pembayaran gaji karyawan dan THR oleh instansi-instansi. Oleh sebab itu, BI belum akan menambah jadwal layanan penukaran uang bagi masyarakat umum yang saat ini hanya dibuka dua hari, yakni setiap hari Senin dan Kamis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar