A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Minggu, 07 Agustus 2011

Gelombang Tinggi, Harga Wortel Melonjak

Pekan Pertama Ramadan, Harga Sembako Relatif Terkendali

BANJARMASIN – Hampir sepekan bulan Ramadan berjalan, harga-harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Banjarmasin seperti beras, gula pasir, minyak goreng, tepung, dan daging masih terkendali. Kenaikan harga yang signifikan hanya terjadi pada kelompok sayur mayur, terutama cabai merah, kol, dan wortel. Itupun karena dipicu oleh gelombang tinggi sehingga pasokannya berkurang.

Dari pantauan di pasar tradisional di Banjarmasin seperti Pasar Sentra Antasari, harga rata-rata cabai merah naik dari Rp 16 ribu perkilogram menjadi Rp 17.500 perkilogram, dan kol naik dari Rp 5 ribu perkilogram menjadi Rp 8 ribu perkilogram. Khusus wortel, kenaikan harga yang terjadi cukup tinggi hingga 90 persen dengan harga rata-rata saat ini mencapai Rp 15.500 perkilogram.

Untuk komoditas lainnya, pergerakan harga cenderung stabil, seperti cabai rawit lokal yang dibanderol Rp 42.500 perkilogram, bawang merah Rp 14 ribu perkilogram, dan bawang putih antara Rp 10 ribu-Rp 11 ribu perkilogram.

Demikian pula untuk komoditas ikan sungai, seperti ikan patin yang bertahan diharga Rp 19.500 perkilogram, bahkan harga ikan gabus (haruan) turun dari Rp 23.500 menjadi Rp 19.500 perkilogram, kecuali ikan mas dan ikan nila yang mengalami kenaikan sekitar 10 persen di kisaran Rp 22 ribu perkilogram. Menurut penuturan para pedagang, kenaikan disebabkan karena permintaan masyarakat yang meningkat.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (Dagri) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Banjarmasin Sri Wahyuning Nugroho yang diminta komentarnya mengatakan, selain stok yang aman, relatif terjaganya harga-harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Banjarmasin selama minggu pertama Ramadan ini juga didorong oleh kegiatan pasar murah yang begitu gencar dilakukan baik oleh pemerintah kota maupun pemerintah provinsi.

“Kalau dibanding tahun lalu, harga-harga bahan pokok tahun ini masih dalam batas normal,” ujarnya.

Dari catatan Disperindag, tahun lalu harga wortel misalnya pernah mencapai Rp 25 ribu perkilogram. Begitu pula dengan beras, untuk jenis beras ganal harga rata-ratanya turun dari Rp 10 ribu perkilogram pada 2010 menjadi Rp 9 ribu perkilogram pada 2011. Selanjutnya, minyak goreng curah juga turun dari Rp 8.400 perliter menjadi Rp 8.500 perliter, daging sapi turun dari Rp 80 ribu perkilogram menjadi Rp 70 ribu perkilogram, dan gula turun dari Rp 12 ribu perkilogram ke kisaran saat ini Rp 10.250 perkilogram.

“Biasanya, gejolak harga yang paling menonjol pada bulan Ramadan adalah gula. Kalau aturan pemerintah, harga gula di atas Rp 10 ribu perkilogram harus operasi pasar. Itu sudah kita lakukan melalui pasar murah,” tuturnya.

Meski demikian, memasuki pertengahan Ramadan harga gula diprediksi akan naik tipis Rp 100 perkilogram karena konsumsi gula yang memang cukup besar. Pada H-7 Lebaran, tambahnya, gejolak harga yang patut diwaspadai adalah pada komoditas daging sapi dan daging ayam.

“Kalau telur ayam ras, sepertinya akan stabil karena saat ini harganya sudah cukup tinggi mencapai Rp 17 ribu perkilogram,” katanya.

Tidak ada komentar: