A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Minggu, 07 Agustus 2011

Potensi Ekonomi Abu Batubara Belum Tergarap

BANJARMASIN – Abu sisa pembakaran batubara atau fly ash ternyata masih memiliki nilai ekonomis. Fly ash merupakan bahan baku potensial yang dapat digunakan sebagai adsorben murah dalam campuran pembuatan semen atau baja. Di samping itu, penggunaan fly ash juga diklaim lebih ramah lingkungan.

Namun, potensi ini ternyata belum terlalu dilirik di Kalimantan Selatan. Seperti diungkapkan General Manager PLN Wilayah Kalselteng Yudhi Setyo Wicaksono, fly ash yang dihasilkan dari aktivitas pembangkit listrik yang dikelola pihaknya belum banyak diminati.

“Kami tawarkan, tidak ada yang mau. Pabrik semen Indocement di Kotabaru misalnya, mereka memakai abu mereka sendiri,” ujarnya, kemarin.

Kondisi ini menurutnya sangat berbeda dengan di daerah lain, seperti di Jawa fly ash justru diburu, terutama untuk campuran semen.

“Kalau di Kalsel malah susah lakunya,” tukasnya.

Namun demikian, ia mengungkapkan bahwa pihaknya kini sudah mendapat satu calon mitra dalam hal pemanfaatan fly ash ini, yakni pabrik pembuatan paving block.

“Saat ini, mereka sedang mengurus perizinan. Mudah-mudahan cepat keluar persetujuannya,” imbuhnya.

Dengan dimanfaatkannya fly ash, sambungnya, sekaligus juga akan membantu mereduksi tingkat pencemaran lingkungan yang ditimbulkan dari penumpukkan fly ash tersebut.

Selama ini, penanganan fly ash memang masih terbatas pada penimbunan di lahan kosong yang berpotensi membahayakan lingkungan dan masyarakat sekitar karena logam-logam dalam abu terbang akan terekstrak dan terbawa ke perairan atau tertiup angin sehingga mengganggu pernafasan.

Terkait pengelolaan limbah fly ash, selain mendaur ulang, pihaknya juga berencana membangun tempat penimbunan atau landfill.

“Kita juga sedang menyiapkan landfill, rencananya pembangunan dimulai tahun 2012 kalau anggaran siap,” katanya. (naz)

Tidak ada komentar: