A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Rabu, 21 September 2011

BRI Syariah Salurkan Kredit Mikro Rp 8 M

BANJARMASIN – Selama periode Mei-September 2011, kredit atau pembiayaan usaha mikro BRI Syariah Banjarmasin telah mencapai Rp 8 miliar.
Pemimpin Cabang BRI Syariah Banjarmasin Rahmadiannur mengungkapkan bahwa dana tersebut disalurkan untuk sekitar 70 orang pelaku usaha mikro di berbagai sektor, seperti pedagang sayur, pedagang buah-buahan, dan pedagang kecil lainnya, serta pengusaha jasa angkutan. Besar pembiayaan berkisar Rp 5 juta-Rp 500 juta pernasabah.
“Itu masih belum maksimal karena pembiayaan mikro ini baru jalan 5 bulan,” ujarnya.
Memang, BRI Syariah Banjarmasin baru meluncurkan produk pembiayaan mikro  pada awal Mei 2011 lalu. Sampai akhir tahun nanti, diharapkan komposisi pembiayaan mikro bisa mencapai 15 persen dari total seluruh pembiayaan.
Dalam lima tahun terakhir, pembiayaan untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memang booming di kalangan perbankan. Ini setelah UMKM mampu menunjukkan kemampuan bertahan di tengah terjangan krisis ekonomi. Tak heran, kini bank berlomba-lomba menggaet pelaku UMKM.
“Terus terang dalam pembiayaan mikro ini kita sangat mengandalkan kecepatan, makanya syarat-syarat dipermudah. Kalau administrasi lengkap, kita survei oke,  dalam 1-2 hari dana bisa cair,” ungkapnya.
Begitu juga dengan waktu pengembalian pinjaman, dimana nasabah diberi keleluasaan, baik harian, mingguan, maupun bulanan.
“Jangka waktu pinjaman antara 3-5 tahun. Yang menarik, bisnis mikro ini kan umumnya penghasilannya harian, jadi perputaran uang lebih cepat. Mereka bisa mengembalikan perbulan, bahkan kalau ingin dijemput perhari atau perminggu, kita siap,” tuturnya.
Namun demikian, prinsip prudential banking atau kehati-hatian tetap dikedepankan melalui analisa pembiayaan yang teliti.  
“Kita juga pilih-pilih nasabah. Kita lihat karakter nasabah, syarat administrasi, kapasitas pembayaran, dan kelangsungan usahanya. Kalau bisnisnya musiman, kita harus hati-hati,” jelasnya.
Demikian pula dengan agunan, calon nasabah setidaknya harus memiliki kendaraan bermotor, mobil, rumah atau lahan kosong untuk dijaminkan.
“Tetap harus ada agunan karena dalam bisnis apapun bisa terjadi, juga sebagai bentuk menjaga amanah dari penyimpan dana. Tapi kalau nasabah punya itikad  baik dan yakin dengan usahanya, tentu tidak perlu takut dengan agunan,” katanya.

Tidak ada komentar: