A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Rabu, 21 September 2011

Pedagang Batasi Stok Beras Jawa


BANJARMASIN - Banyaknya tanaman padi yang gagal panen di sejumlah wilayah di Pulau Jawa, baik akibat serangan hama maupun kemarau panjang membuat harga beras Jawa terus mengalami kenaikan. Kondisi ini pun disikapi para pedagang beras di Banjarmasin dengan mengurangi stok.
Hj Nani, salah satu agen beras di Pasar Jati Jl Pangeran Antasari Banjarmasin mengungkapkan, sejak dua hari lalu harga beras Jawa kembali naik rata-rata Rp 400 perkilogram.
“Katanya berasnya kosong. Yang terakhir datang cuma satu kontainer, kami sampai tidak kebagian,” ujarnya.
Menurutnya, menjelang puasa lalu harga beras Jawa juga naik. Sejak itu, ia mulai membatasi pembelian dari agen beras di Pulau Jawa. Bahkan, saat ini ia hanya menjual satu merek saja, yakni Mayori yang berasal dari Bojonegoro Jawa Timur.
“Tadinya ada berapa merek yang saya jual, sekarang tinggal satu. Ini yang paling laku kalau di tempat saya,” katanya.
Sebelumnya, harga beras tersebut untuk ukuran 25 kilogram masih di bawah kisaran Rp 200 ribu. Setelah mengalami dua kali kenaikan dengan rata-rata Rp 10 ribu setiap kenaikan, sekarang harganya menjadi Rp 210 ribu-Rp 220 ribu.
“Dulu beras Jawa lebih murah dari beras Banjar, tapi sekarang sebaliknya. Banyak pembeli yang mengeluh dan tidak jadi beli, katanya mau cari ke warung lain. Padahal, memang dasarnya harga semua beras Jawa naik,” sambungnya.
Sama halnya seperti masyarakat Banjar yang kebanyakan sulit beralih dari beras Banjar, katanya, demikian juga dengan orang Jawa. Oleh sebab itu, ia tetap mendatangkan beras Jawa karena tetap banyak yang mencari meski harganya sekarang cukup mahal. Biasanya, ia mendatangkan 1 ton beras Jawa perdua minggu sekali.
“Tapi kami tanya juga sama pelanggan, kalau harga naik masih mau beli atau tidak? Kalau tidak, kami tidak berani mendatangkan,” ucapnya.
Sementara itu, kenaikan harga beras Jawa tak diikuti oleh beras Banjar. Pasokan yang melimpah membuat harga beras Banjar sepanjang tahun ini relatif stabil, kecuali pada bulan puasa lalu, dimana harga beras Banjar naik rata-rata Rp 5 ribu perblek (20 liter, Red), khusus beras usang kenaikan berkisar Rp 10 ribu perblek.
Kemarin, harga Unus Siam dibanderol Rp 125 perblek, Unus biasa Rp 140 ribu perblek, Unus Mutiara Rp 150 ribu perblek,  dan Unus Mutiara usang Rp 200 ribu perblek. 

Tidak ada komentar: