BANJARMASIN - Banyaknya
tanaman padi yang gagal panen di sejumlah wilayah di Pulau Jawa, baik akibat
serangan hama maupun kemarau panjang membuat harga beras Jawa terus mengalami
kenaikan. Kondisi ini pun disikapi para pedagang beras di Banjarmasin dengan
mengurangi stok.
Hj Nani, salah
satu agen beras di Pasar Jati Jl Pangeran Antasari Banjarmasin mengungkapkan,
sejak dua hari lalu harga beras Jawa kembali naik rata-rata Rp 400 perkilogram.
“Katanya
berasnya kosong. Yang terakhir datang cuma satu kontainer, kami sampai tidak
kebagian,” ujarnya.
Menurutnya,
menjelang puasa lalu harga beras Jawa juga naik. Sejak itu, ia mulai membatasi
pembelian dari agen beras di Pulau Jawa. Bahkan, saat ini ia hanya menjual satu
merek saja, yakni Mayori yang berasal dari Bojonegoro Jawa Timur.
“Tadinya ada
berapa merek yang saya jual, sekarang tinggal satu. Ini yang paling laku kalau
di tempat saya,” katanya.
Sebelumnya,
harga beras tersebut untuk ukuran 25 kilogram masih di bawah kisaran Rp 200
ribu. Setelah mengalami dua kali kenaikan dengan rata-rata Rp 10 ribu setiap
kenaikan, sekarang harganya menjadi Rp 210 ribu-Rp 220 ribu.
“Dulu beras
Jawa lebih murah dari beras Banjar, tapi sekarang sebaliknya. Banyak pembeli yang
mengeluh dan tidak jadi beli, katanya mau cari ke warung lain. Padahal, memang
dasarnya harga semua beras Jawa naik,” sambungnya.
Sama halnya
seperti masyarakat Banjar yang kebanyakan sulit beralih dari beras Banjar,
katanya, demikian juga dengan orang Jawa. Oleh sebab itu, ia tetap mendatangkan
beras Jawa karena tetap banyak yang mencari meski harganya sekarang cukup
mahal. Biasanya, ia mendatangkan 1 ton beras Jawa perdua minggu sekali.
“Tapi kami
tanya juga sama pelanggan, kalau harga naik masih mau beli atau tidak? Kalau
tidak, kami tidak berani mendatangkan,” ucapnya.
Sementara itu,
kenaikan harga beras Jawa tak diikuti oleh beras Banjar. Pasokan yang melimpah
membuat harga beras Banjar sepanjang tahun ini relatif stabil, kecuali pada
bulan puasa lalu, dimana harga beras Banjar naik rata-rata Rp 5 ribu perblek
(20 liter, Red), khusus beras usang kenaikan berkisar Rp 10 ribu perblek.
Kemarin,
harga Unus Siam dibanderol Rp 125 perblek, Unus biasa Rp 140 ribu perblek, Unus
Mutiara Rp 150 ribu perblek, dan Unus
Mutiara usang Rp 200 ribu perblek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar