BANJARMASIN –
Untuk sementara, kelangkaan solar tak lagi menyebabkan ruas-ruas jalan di Kota
Banjarmasin dihiasi barisan panjang truk yang mengantre untuk mengisi bahan
bakar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Pasalnya,
pengiriman barang masuk ke Kalimantan Selatan, baik melalui jalur laut maupun
udara masih sepi paska libur Lebaran. Otomatis, angkutan barang yang melalui
jalur darat pun juga belum seratus persen beroperasi.
Hal itu
setidaknya diakui Kepala Cabang PT Benua Raya Ekspres Hadeng M. Sebelumnya, pihaknya
sampai harus membeli solar dari Pulau Jawa, selain juga membeli solar di eceran agar angkutan barang ke
sejumlah daerah di Kalimantan Selatan tidak terganggu.
“Mau antre
sulit karena kerjaan ekspedisi kan harus jalan setiap hari. Tapi sementara solar
sudah jalan normal, tidak pakai antre. Mungkin orang-orang banyak belum balik
dari mudik,” ucapnya.
Diungkapkannya,
hingga saat ini angkutan barang melalui jalur darat belum normal. Biasanya,
volume barang yang diangkut bisa mencapai 10 ton perhari. Tapi sekarang paling
banyak hanya sampai 2 ton perhari. Itupun hanya barang masuk yang dikirim
melalui kargo udara, sedangkan yang diangkut dengan kapal sangat sedikit. Umumnya,
pengiriman barang didominasi sparepart kendaraan.
“Kalau
pesawat sudah mulai jalan sekitar 50 persen, kalau laut masih sepi,” ujarnya.
Ditambahkannya,
sepinya pengiriman barang dengan kapal laut disebabkan cuaca buruk dan
gelombang besar dalam beberapa hari ini. Pada tahun-tahun yang lalu, pengiriman
barang paska Lebaran biasanya sudah kembali normal pada H+10.
“Sementara kita belum buka via laut, karena
belum normal tadi. Kita juga sarankan ke konsumen untuk beralih ke pesawat
kalau pengiriman ingin cepat,” sambungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar