UKM Mart Ada di Bandara

BANJARMASIN - Menjalankan usaha toko serba ada di kawasan bandara ternyata cukup prospektif. Hal itu setidaknya diakui Ketua Koperasi PT Angkasa Pura I (Kokapura) Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin Awaluddin. Ditilik dari segi omzet, pihaknya bahkan tak ragu mematok target tinggi. "Prospeknya sangat bagus, buktinya kami bisa bertahan sampai sekarang," ujarnya, kemarin.
Diungkapkannya, pada tahun 2011 ini omzet ditargetkan dapat mencapai Rp 1,1 miliar. Kokapura Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin sendiri mengoperasikan dua buah toserba, masing-masing berada di hall keberangkatan di lantai bawah dan ruang tunggu di lantai atas.
"Omzet selama ini sudah bisa menutupi biaya operasional, konsesi, gaji karyawan, dan masih ada untung," katanya. Sejauh ini, menurutnya kendala yang dihadapi hanyalah luas ruangan toserba yang dimiliki, sehingga jenis dan jumlah barang dagangan yang bisa dipajang terbatas.
Sementara itu, pada tahun 2011 ini juga Kokapura Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin menjadi salah satu koperasi di Indonesia yang akan menjalankan program pengembangan retail modern dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM).  Di akhir Oktober nanti, dua buah toserba yang ada bakal memiliki wajah baru dengan nama baru pula, yakni UKM Mart.
"Sama seperti retail pada umumnya, interior kios didesain dengan nuansa modern dan administrasinya menggunakan sistem komputerisasi," jelasnya. Saat ini, Kementerian Koperasi dan UKM memang tengah menggalakkan peran koperasi dalam pengelolaan retail modern dengan mendirikan UKM Mart di daerah. Setiap koperasi yang masuk dalam program ini mendapat dana bantuan masing-masing sebesar Rp 800 juta.
Sesuai namanya, barang dagangan yang akan dipajang di UKM Mart tentunya berasal dari produksi UKM, baik barang-barang yang menjadi kebutuhan penumpang maupun untuk makanan dan suvenir tradisional untuk oleh-oleh. "Maksudnya supaya ada sinergi agar sekaligus bisa membantu akses pemasaran bagi UKM," sambungnya.
Terlebih mengingat bandara merupakan kawasan yang sangat strategis karena menjadi salah satu pintu gerbang keluar masuknya orang-orang dari berbagai daerah. "Itu juga salah satu alasan kenapa kita yang dipilih untuk menjalankan program pengembangan retail modern ini, di samping karena selama ini kita sendiri sudah menggunakan sistem komputerisasi untuk pencatatan belanja," tuturnya.