A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Rabu, 11 Januari 2012

2 Mobil Tanki LPG Rusak

BANJARMASIN – Pertamina tak berani memastikan kapan masalah kelangkaan elpiji di Kota Banjarmasin dapat teratasi. Jika sebelumnya cuaca dan kerusakan jalan di perbatasan Kalimantan Timur-Kalimantan Selatan jadi alasan terganggunya suplai elpiji ke Banjarmasin, kini masalah bertambah karena ada mobil skid tank pengangkut LPG curah dari Balikpapan yang mengalami kerusakan.

“Saya nggak bisa sampaikan detilnya, yang jelas dari 10 unit mobil ada dua yang rusak,” ujar Asistant Manager External Relation Pertamina Region VI Kalimantan Bambang Irianto kepada Radar Banjarmasin, kemarin.

Ia mengatakan bahwa jumlah armada yang tersedia terbatas, sehingga jika satu saja mengalami kerusakan akan berpengaruh besar.

“Telat satu hari saja, untuk menormalkannya perlu waktu lama,” katanya.

Oleh sebab itu, dua unit mobil skid tank pinjaman dari Pertamina Unit Pemasaran VII Makassar pun didatangkan untuk meminimalisir gangguan distribusi yang ditimbulkan. Selain itu, tabung kosong langsung diisi di Balikpapan untuk memperkuat stok di Banjarmasin.

Bambang sendiri menepis anggapan bahwa kelangkaan elpiji terjadi karena ketidaksiapan dalam mengantisipasi peningkatan konsumsi elpiji setelah adanya penerapan konversi.

“Sebelum konversi sudah siap, baik infrastruktur maupun kebutuhan gas,” tukasnya.

Ditekankannya, persoalan utama adalah pengiriman yang menggunakan angkutan darat. Belum lagi saat menyeberang, mobil skid tank pengangkut LPG harus menggunakan kapal tersendiri karena tidak boleh bercampur dengan manusia atau barang lainnya. Jamnya pun khusus. Disinggung kapan kelangkaan elpiji dapat teratasi, Bambang cuma menjawab secepatnya.

Soal harga elpiji di tingkat eceran yang melonjak, ia mengatakan bahwa pihaknya hanya bisa melakukan pengendalian di tingkat agen. Sedangkan pedagang eceran tidak masuk dalam rangkaian distribusi resmi.

Sales Representatif LPG Pertamina Region IV Kalsel Adi Bagus Haqqi menambahkan, kelangkaan elpiji yang berlangsung hingga saat ini masih disebabkan kendala yang sama.

“Ya jarak yang jauh, jalan yang kurang baik. Tapi sekarang ada penambahan armada, mudah-mudahan bisa sedikit membantu. Tapi apakah bisa normal, kita hanya bisa menunggu, ” katanya.

Ia meyakinkan bahwa kelangkaan elpiji tak terkait dengan stok.

“Memang, sejak program konversi digulirkan, konsumsi elpiji khususnya ukuran 3 kg meningkat rata-rata 20 persen perbulan. Tapi kita sudah maksimalkan yang ada,” sahutnya.

Pihaknya pun cuma bisa berharap mini depot elpiji di Kabupaten Batola dapat beroperasi secepatnya sehingga masalah yang membelit distribusi elpiji saat ini segera berlalu. Mini depot ini akan mendapat suplai dari Pulau Jawa dengan sistem distribusi dari kapal ke kapal. Kapasitas mini depot LPG ini sendiri diklaim mampu mencukupi kebutuhan Kalsel dan Kalteng.

Tidak ada komentar: