A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Kamis, 16 Februari 2012

220 Orang Pelajar Hamil Di Luar Nikah


BANJARMASIN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin merilis fakta mengejutkan seputar pergaulan bebas di kalangan remaja. Dari laporan unit-unit Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang merupakan kepanjangan tangan dari Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja, mulai tingkat SD hingga SMA se-Banjarmasin, didapat angka-angka yang mencengangkan.
Sepanjang tahun 2011 lalu, tercatat ada 148 kasus seks pranikah, 30 kasus infeksi saluran reproduksi, 30 kasus infeksi menular seksual (IMS), 220 kasus kehamilan tidak diinginkan atau di luar nikah, serta 325 kasus persalinan remaja baik karena menikah di usia dini maupun di luar nikah.
“Kasus tertinggi ada di Kecamatan Banjarmasin Selatan, khususnya SMP,” ujar Kepala Dinkes Kota Banjarmasin Diah R Praswasti yang ditemui usai mengikuti rapat pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) tentang penanggulangan HIV AIDS di Kantor DPRD Kota Banjarmasin, kemarin.
Disinggung bagaimana Pemerintah Kota Banjarmasin menyikapi persoalan ini, ia mengatakan bahwa salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pembentukan perda yang sekaligus juga ditujukan  untuk menekan kasus HIV AIDS.
“Perda akan memudahkan kami untuk mengupayakan setiap langkah, misalnya melakukan intervensi ke sekolah dan tempat-tempat yang menjadi populasi kunci penyebaran HIV AIDS, seperti lokalisasi dan tempat-tempat hiburan,” jelasnya.
Untuk kasus HIV AIDS sendiri, angkanya juga tak kalah mengkhawatirkan. Pada tahun 2011, tercatat ada 33 kasus AIDS, tertinggi dibanding kota dan kabupaten lain di Kalsel. Sedangkan untuk HIV, Banjarmasin bertengger di posisi ketiga dengan 52 kasus.
“Kasus HIV AIDS seperti fenomena gunung es, dimana untuk satu kasus yang ditemukan, ada lagi 100 kasus di bawahnya,” tambahnya.
Selama ini sejumlah langkah pencegahan sudah dilakukan, antara lain membuka pelayanan kesehatan di beberapa hotel dan tempat hiburan, sosialisasi tentang penyakit HIV AIDS itu sendiri, penyediaan outlet kondom di puskesmas, hotel, dan salon sesuai kebijakan pemerintah pusat, serta pelayanan klinik IMS yang dipusatkan di Puskesmas Pekauman Banjarmasin. (naz)

Tidak ada komentar: