Agen dan Pangkalan Elpiji 3 Kg Naikkan Harga
BANJARMASIN - Harga isi ulang elpiji 3 kg di Banjarmasin mengalami kenaikan. Kenaikan harga terjadi mulai di tingkat agen. Sejak tanggal 1 Juli 2012 lalu, agen-agen elpiji 3 kg sepakat menyamakan harga jual ke pangkalan menjadi Rp 14 ribu pertabung. Hal ini otomatis berdampak terhadap harga jual di tingkat pangkalan dan eceran.
Riduan Syahrani, pemilik pangkalan elpiji 3 kg di Jl Rantauan Timur Pekauman mengatakan bahwa sebelumnya harga jual dari agen bervariasi antara Rp 12 ribu-Rp 13 ribu pertabung.
"Sebelum ada kenaikan dari agen saya jual Rp 13.500. Setelah naik jadi Rp 15 ribu," ujarnya, Minggu.
Di tingkat pangkalan, meski ada kenaikan tapi harga jual isi ulang elpiji 3 kg tidak melampaui harga eceran tertinggi (HET) sesuai SK gubernur, yakni Rp 15 ribu. Tapi di eceran, harga jual isi ulang elpiji 3 kg bervariasi antara Rp 16 ribu-Rp 17 ribu. Hal ini terjadi karena sebagian pedagang eceran yang membeli dari tangan kesekian, tidak langsung mengambil sendiri ke pangkalan.
Sami (50), salah seorang pedagang pentol di kawasan Kayu Tangi mengungkapkan, tiga hari lalu ia membeli isi ulang elpiji 3 kg di sebuah minimarket di Kayu Tangi dengan harga Rp 16 ribu.
"Sebelumnya Rp 15 ribu saja. Buat pedagang kecil sih berat, soalnya keuntungan jadi berkurang," tutur warga Jl Adhyaksa itu.
Biasanya satu tabung cukup untuk 2-3 hari. Tapi ia belum berpikir untuk menaikkan harga jual dagangannya.
Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kalimantan Selatan Addy Chairuddin Chanafiah mengatakan bahwa kesepakatan ini dibuat agar pangkalan tidak menjual isi ulang elpiji 3 kg dengan harga terlalu rendah dari HET. Hal itu dikhawatirkan menimbulkan persaingan tidak sehat dan membuka peluang pengoplosan.
"Jangan sampai supaya bisa menjual murah, kualitas tabung dan isinya ditekan, seperti yang terjadi di daerah-daerah lain," ucapnya.
Selain itu, disepakati juga bahwa agen tidak boleh lagi langsung menjual ke konsumen. Selama ini pangkalan kerap mengeluhkan agen-agen yang menjual elpiji langsung ke konsumen, bahkan diantar langsung ke rumah dengan harga yang lebih murah sehingga merugikan pangkalan.
Rabu Pesan, Tak Kunjung Datang
Sementara itu, pasokan elpiji 3 kg dalam beberapa hari terakhir dirasakan tersendat di sejumlah pangkalan. Hanisa, salah seorang pemilik pangkalan elpiji 3 kg di Jl Jahri Saleh Sultan Adam mengungkapkan, ia memesan sejak hari Rabu pekan lalu, tapi hingga kemarin belum datang juga.
"Katanya stok di Banjarmasin kosong, jadi mengambil ke luar daerah," katanya.
Lamri, pedagang elpiji 3 kg eceran di Jl Pekapuran Raya mengatakan kekosongan elpiji 3 kg juga sempat terjadi dua pekan lalu. Selama dua hari, harga jual langsung meroket menjadi Rp 18 ribu-Rp 20 ribu.
"Tapi mulai Selasa lalu sudah normal lagi jadi Rp 16.500-Rp 17 ribu," ucapnya.
Namun, beberapa pangkalan lainnya mengaku pasokan elpiji lancar-lancar saja. Sales Representative Elpiji PT Pertamina Kalselteng Adi Bagus Haqqi yang dikonfirmasi membantah ada gangguan distribusi elpiji 3 kg dan kekosongan stok di Banjarmasin.
Apalagi, menurutnya sejak sebulan lalu stasiun pengisian bertambah seiring selesainya pembangunan infrastruktur di Binuang Kabupaten Tapin. Pembangunan ini terkait dengan rencana konversi di sembilan kabupaten di Kalsel yang belum melaksanakan.
"Distribusi dan stok sangat aman. Kami juga sedang mengoptimalkan stasiun pengisian baru di Binuang. Nanti kami cek dimana masalah keterlambatan distribusi di beberapa pangkalan itu," ujarnya.
BANJARMASIN - Harga isi ulang elpiji 3 kg di Banjarmasin mengalami kenaikan. Kenaikan harga terjadi mulai di tingkat agen. Sejak tanggal 1 Juli 2012 lalu, agen-agen elpiji 3 kg sepakat menyamakan harga jual ke pangkalan menjadi Rp 14 ribu pertabung. Hal ini otomatis berdampak terhadap harga jual di tingkat pangkalan dan eceran.
Riduan Syahrani, pemilik pangkalan elpiji 3 kg di Jl Rantauan Timur Pekauman mengatakan bahwa sebelumnya harga jual dari agen bervariasi antara Rp 12 ribu-Rp 13 ribu pertabung.
"Sebelum ada kenaikan dari agen saya jual Rp 13.500. Setelah naik jadi Rp 15 ribu," ujarnya, Minggu.
Di tingkat pangkalan, meski ada kenaikan tapi harga jual isi ulang elpiji 3 kg tidak melampaui harga eceran tertinggi (HET) sesuai SK gubernur, yakni Rp 15 ribu. Tapi di eceran, harga jual isi ulang elpiji 3 kg bervariasi antara Rp 16 ribu-Rp 17 ribu. Hal ini terjadi karena sebagian pedagang eceran yang membeli dari tangan kesekian, tidak langsung mengambil sendiri ke pangkalan.
Sami (50), salah seorang pedagang pentol di kawasan Kayu Tangi mengungkapkan, tiga hari lalu ia membeli isi ulang elpiji 3 kg di sebuah minimarket di Kayu Tangi dengan harga Rp 16 ribu.
"Sebelumnya Rp 15 ribu saja. Buat pedagang kecil sih berat, soalnya keuntungan jadi berkurang," tutur warga Jl Adhyaksa itu.
Biasanya satu tabung cukup untuk 2-3 hari. Tapi ia belum berpikir untuk menaikkan harga jual dagangannya.
Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kalimantan Selatan Addy Chairuddin Chanafiah mengatakan bahwa kesepakatan ini dibuat agar pangkalan tidak menjual isi ulang elpiji 3 kg dengan harga terlalu rendah dari HET. Hal itu dikhawatirkan menimbulkan persaingan tidak sehat dan membuka peluang pengoplosan.
"Jangan sampai supaya bisa menjual murah, kualitas tabung dan isinya ditekan, seperti yang terjadi di daerah-daerah lain," ucapnya.
Selain itu, disepakati juga bahwa agen tidak boleh lagi langsung menjual ke konsumen. Selama ini pangkalan kerap mengeluhkan agen-agen yang menjual elpiji langsung ke konsumen, bahkan diantar langsung ke rumah dengan harga yang lebih murah sehingga merugikan pangkalan.
Rabu Pesan, Tak Kunjung Datang
Sementara itu, pasokan elpiji 3 kg dalam beberapa hari terakhir dirasakan tersendat di sejumlah pangkalan. Hanisa, salah seorang pemilik pangkalan elpiji 3 kg di Jl Jahri Saleh Sultan Adam mengungkapkan, ia memesan sejak hari Rabu pekan lalu, tapi hingga kemarin belum datang juga.
"Katanya stok di Banjarmasin kosong, jadi mengambil ke luar daerah," katanya.
Lamri, pedagang elpiji 3 kg eceran di Jl Pekapuran Raya mengatakan kekosongan elpiji 3 kg juga sempat terjadi dua pekan lalu. Selama dua hari, harga jual langsung meroket menjadi Rp 18 ribu-Rp 20 ribu.
"Tapi mulai Selasa lalu sudah normal lagi jadi Rp 16.500-Rp 17 ribu," ucapnya.
Namun, beberapa pangkalan lainnya mengaku pasokan elpiji lancar-lancar saja. Sales Representative Elpiji PT Pertamina Kalselteng Adi Bagus Haqqi yang dikonfirmasi membantah ada gangguan distribusi elpiji 3 kg dan kekosongan stok di Banjarmasin.
Apalagi, menurutnya sejak sebulan lalu stasiun pengisian bertambah seiring selesainya pembangunan infrastruktur di Binuang Kabupaten Tapin. Pembangunan ini terkait dengan rencana konversi di sembilan kabupaten di Kalsel yang belum melaksanakan.
"Distribusi dan stok sangat aman. Kami juga sedang mengoptimalkan stasiun pengisian baru di Binuang. Nanti kami cek dimana masalah keterlambatan distribusi di beberapa pangkalan itu," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar