2015, Satu Keluarga Cukup 1-2 Anak Saja
BANJARMASIN – Total
Fertility Rate (TFR) Kalimantan Selatan ditargetkan turun menjadi 2,1 pada
2015. Artinya, tiga tahun ke depan setiap keluarga diharapkan hanya memiliki
1-2 orang anak saja.
Diungkapkan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalsel Sunarto melalui Kepala Bidang
Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Mila Rahmawati , TFR adalah indikasi
jumlah rata-rata anak yang dilahirkan seorang perempuan sampai akhir masa
reproduksinya.
“TFR dulu diturunkan, pasti LPP (laju pertumbuhan penduduk)
ikut turun,” ujarnya, Senin (12/11).
Saat ini, TFR Kalsel berada di angka 2,5. Rata-rata jumlah
anak dalam sebuah keluarga di Kalsel 2-3 orang. Sedang LPP Kalsel berdasar Sensus
Penduduk 2010 hampir mencapai dua persen, di atas LPP nasional 1,48 persen. Tingkat
kelahiran rata-rata 64 ribu jiwa pertahun. Dengan bahasa lain, tiap jam ada
tujuh bayi lahir di Kalsel.
“Dengan tikat pertumbuhan yang tinggi, tugas BKKBN adalah
menggalakkan penggunaan kontrasepsi jangka panjang,” imbuhnya.
Di sisi lain, Contraceptive Prevalence
Rate (CPR) atau persentase
pasangan usia subur yang menjadi peserta KB aktif justru menunjukkan tren
penurunan. Dari 66,78 persen pada lima tahun silam, sekarang merosot ke posisi
60,1 persen. Pada 2012, BKKBN Kalsel
menargetkan pertambahan peserta KB baru sebanyak 155.100 orang. Sampai September,
realisasi mencapai 78,10 persen.
“Banyak pasangan tua yang
aktif sebagai peserta KB, itu tidak efektif. Harusnya yang muda, karena masa
reproduksinya yang masih panjang,” sambungnya.
Ditambahkan Mila, menekan LPP bukan tugas BKKBN semata, tapi
juga instansi lain. Hal itu mengingat faktor pendorong pertumbuhan penduduk yang kompleks. Misalnya
pernikahan dini, dengan masa reproduksi yang panjang rata-rata pasangan
memiliki anak lebih dari tiga orang.
Penyebab pernikahan dini sendiri banyak, tapi masalah
ekonomi memberi andil paling besar. Orangtua
yang menikahkan anaknya yang belum memasuki usia ideal kebanyakan beralasan tak
memiliki biaya lagi untuk menyekolahkan.
“Jadi bukan tugas BKKBN saja. Ada tugas Dinas Kesehatan di
sini. Kemudian, perlu dicarikan lapangan kerja, sehingga anak-anak muda tidak
berpikir untuk cepat-cepat menikah sebelum waktunya,” tuturnya.
Laju Pertumbuhan Penduduk 2010
Banjarbaru 4,87 persen
Tanah Bumbu 3,74 persen
Tabalong 2.51 persen
Tanah Laut 2,51 persen
Kotabaru 2,5 persen
Banjar 2,08
persenTanah Bumbu 3,74 persen
Tabalong 2.51 persen
Tanah Laut 2,51 persen
Kotabaru 2,5 persen
Tapin 1,72 persen
Banjarmasin 1,7 persen
Balangan 1,59 persen
Batola 1,14 persen
HSS 0,85 persen
HST 0,84 persen
HSU 0,61 persen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar