Antisipasi Penurunan Stok Saat Puasa
BANJARMASIN – Mendekati bulan Ramadan, Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota
Banjarmasin sudah menyiapkan ancang-ancang untuk mengantisipasi penurunan stok
darah.
Kepala UDD PMI Kota Banjarmasin dr Sri Yanto mengungkapkan, tren penurunan
stok darah di bulan puasa biasanya terjadi mulai minggu kedua. Sedangkan
sebelum hingga minggu pertama stok masih cukup banyak.
“Biasanya masyarakat berlomba-lomba menyumbang darah sebelum
puasa,” ujarnya kepada Radar Banjarmasin, Minggu (15/7).
Memasuki pertengahan bulan puasa, stok darah sangat
minimalis, bahkan kerap kosong. Dikatakannya, pihaknya sudah mengirimkan surat
ke sejumlah pengelola tempat ibadah untuk menggelar kegiatan donor darah pada
bulan puasa nanti, seperti mesjid, gereja, dan vihara.
Setiap hari, mobil UDD bakal berkeliling ke tempat-tempat
ibadah tersebut. Khusus di mesjid, donor darah digelar pada malam hari sehingga
tidak ada halangan atau kekhawatiran bagi masyarakat yang ingin menyumbangkan
darahnya.
“Mungkin ada 5-6 tempat ibadah yang cukup besar yang nanti
bekerja sama. Kalau masing-masing tempat dapat giliran dua kali saja dalam
seminggu, tiap kegiatan dapat 10-20 kantong sudah lumayan,” imbuhnya.
Dari segi kesehatan, kata Sri Yanto, sebetulnya tidak ada
masalah donor darah saat berpuasa meskipun tubuh dalam kondisi kekurangan
cairan. Tapi dari aspek agama, ia mengaku tidak tahu. Selain di tempat-tempat
ibadah, pihaknya juga akan memanfaatkan kegiatan-kegiatan buka puasa bersama
yang digelar masyarakat.
Saat ini, kebutuhan darah yang harus disuplai UDD PMI Kota
Banjarmasin berkisar 70-80 kantong perhari. Sedangkan produksi mulai
menunjukkan peningkatan, dimana sumbangan darah dari donor sukarela sudah
mencapai dua ribu kantor perbulannya.
“Kalau dulu mencari 1.500 donor sukarela saja susah sekali,”
ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar