H-3, Puncak Mudik di Terminal Pal 6
BANJARMASIN – Peningkatan jumlah penumpang mulai terasa di
Terminal Induk Pal 6 sejak Senin (13/8). Puncak arus mudik sendiri diperkirakan
terjadi pada hari Kamis (16/8) atau H-3.
Diungkapkan Kepala UPTD Terminal Induk Pal 6 M Yusuf Ridwan,
jumlah penumpang perhari berkisar dua ribuan orang. Kenaikan terutama pada
jumlah penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP). Seperti kemarin (14/8),
penumpang bus jurusan Kalimantan Timur tercatat 721 orang.
“Kalau hari biasa paling 200-225 orang,” ujarnya.
Sedangkan penumpang bus jurusan Kalimantan Tengah tercatat
637 orang. Normalnya jumlah penumpang hanya berkisar 300-an orang.
“Ada empat daerah tujuan yang naik signifikan, yakni Buntok,
Muara Teweh, Sampit, dan Pangkalan Bun,” jelas Yusuf.
Untuk angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP), tujuan yang
ramai adalah Sungai Danau Kabupaten Kotabaru. Jika pada hari Senin lalu jumlah
penumpang tercatat 422 orang, kemarin naik menjadi 540 orang. Normalnya 120-130
orang saja perhari.
“Sedangkan jurusan Banua Anam sekitar 200 orang, naik dari
hari Senin yang sekitar 160 orang ,” tambahnya.
Untuk jurusan Banua Anam, penumpangnya memang relatif lebih sepi.
Pada hari biasa, mobil yang berangkat dalam sehari rata-rata hanya 10 buah
dengan jumlah penumpang 120 orang kalau
kursi terisi seluruhnya.
Rudi, salah satu sopir L300 jurusan Kandangan menuturkan,
dalam seminggu ia paling berangkat sekali. Penumpangnya juga jarang penuh, dari
kapasitas maksimal 12-14 orang, yang diangkut rata-rata hanya separuhnya.
Seperti kemarin, ia hanya berangkat dengan enam penumpang. Itupun setelah
menunggu dari pagi hingga sekitar pukul 12.00 WITA.
“Memang sudah 2-3 tahun ini penumpang turun, tapi tahun ini
rasanya yang paling sepi. Mungkin karena banyak yang naik di luar terminal atau
banyak yang pakai kendaraan pribadi,” katanya.
Pada tahun 2011, total penumpang selama arus mudik di
Terminal Induk Pal 6 mencapai sekitar 28 ribu orang. Jumlah ini cenderung
mengalami penurunan, misalnya dibanding tahun 2009 yang mencapai 32 ribu orang.
Soal jaminan kelayakan angkutan demi keselamatan penumpang
selama arus mudik, Yusuf menjamin semua armada laik jalan. Ada tiga hal yang
menjadi perhatian utama pihaknya sebelum armada berangkat, yakni rem,
penerangan, dan penggunaan alat telekomunikasi oleh sopir.
“Kami wanti-wanti sopir untuk tidak menggunakan alat
komunikasi saat menyetir. Yang jaraknya jauh kami wajibkan ada sopir cadangan,
seperti jurusan Kotabaru,” tukasnya.
Ketua Organda Unit Terminal Induk Pal 6 Hamidan menambahkan,
pengecekan fisik kendaraan sudah rutin dilakukan setiap hari, khususnya setiap
armada datang dan akan berangkat.
“Ada sekitar 350 buah bus yang disiapkan, kalau termasuk
L300 jumlahnya ribuan. Jadi, penumpang
tidak perlu khawatir tidak terangkut. Penumpangnya saja lagi yang sepi,”
cetusnya.
Untuk kebutuhan bahan bakar minyak (BBM), tidak ada masalah
karena Pertamina menyediakan BBM khusus bagi angkutan penumpang di dua SPBU,
yakni SPBU Pal 10 Kertak Hanyar Kabupaten Banjar dan SPBU Sungai Lumbah
Kabupaten Barito Kuala.
“Untuk harga tiket tidak ada kenaikan sejak tahun 2008
sampai sekarang. Tidak naik saja tidak ada penumpang. Kecuali kalau harga BBM
naik, baru harga tiket naik,” imbuhnya.
Di sisi lain, sejak H-10 Dinas Kesehatan membuka posko di
kawasan Terminal Induk Pal 6. Posko ini akan siaga hingga H+10, termasuk pada
lebaran hari pertama dan kedua. Rencananya, pada Kamis lusa akan diadakan
pemeriksaan kesehatan sopir bekerja sama dengan Jasa Raharja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar