A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Minggu, 13 Januari 2013

Sudah Ditutup 10 Tahun Lalu


Warga Keluhkan TPU Mesjid Jami

BANJARMASIN – Warga yang ingin memakamkan anggota keluarga di tempat pemakaman umum (TPU) milik Pemerintah Kota Banjarmasin di Jl Mesjid Jami mengeluh. Menurut mereka, prosedur pemakanan di TPU tersebut sulit.
“Bukan sekali dua kali saja, ada warga ingin memakamkan anggota keluarga di sana, tapi lahannya tidak ada,” ujar anggota Komisi III Chandra Bayu.
Warga yang mengadu rata-rata berasal dari kelas ekonomi menengah bawah. Selain prosedur pemakaman, menurutnya urusan pemeliharaan dan kebersihan areal pemakaman juga dipertanyakan. Untuk menangani urusan ini, sudah ada petugas dari dinas terkait. Namun, tetap saja warga membersihkan sendiri saat mereka berziarah.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Banjarmasin Rusmin Ardhaliwa mengatakan, pemko memiliki dua lokasi TPU, yakni di Jl Mesjid Jami dan Jl Landasan Ulin kilometer 22.
Untuk TPU di Jl Mesjid Jami, bukan prosedurnya yang sulit, tapi permohonan kapling pemakaman baru memang sudah ditutup sejak sepuluh tahun lalu atau tahun 1992. Kalaupun ada pemakaman baru di areal TPU seluas 4 hektare tersebut, itu merupakan kapling kosong yang sudah dipesan sejak lama oleh warga karena dulu memang ada kebijakan yang membolehkan.
“Warga bisa memanfaatkan TPU di kilometer 22.Biaya hanya Rp 1.000 sesuai peraturan daerah tahun 1976, tapi warga harus membayar sendiri upah penggali kubur karena tidak ditanggung pemko,” jelasnya.
Untuk mencapai lokasi TPU di Jl Landasan Ulin kilometer 22 yang luasnya mencapai 8,2 hektare, pemko juga menyediakan armada mobil bagi warga yang membutuhkan. Soal pemeliharaan dan kebersihan TPU, pihaknya membenarkan bahwa sudah ada petugas khusus, masing-masing 10 orang di TPU Jl Mesjid Jami dan enam orang di TPU Jl Landasan Ulin kilometer 22.Hanya saja, pada praktiknya petugas harus berhadapan dengan kelompok masyarakat yang juga mencari uang dari jasa kebersihan makam.
“Ini bukan dalih, tapi memang jadi menyulitkan petugas,” ucapnya.

Tidak ada komentar: