A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Minggu, 13 Januari 2013

Warga Protes Limbah Rumah Makan


BANJARMASIN – Pembuangan limbah cair sejumlah rumah makan di Jl Gatot Subroto dikeluhkan warga. Uneg-uneg itu mereka sampaikan saat reses anggota dewan beberapa waktu lalu.
Diantaranya warga Jl Gatot Subroto V RT 20, yang mengeluhkan pembuangan limbah restoran di depan jalan masuk pemukiman mereka, Dimsum Putri. Ketua RT 19 Chairudin mengatakan, masalah limbah ini sudah berlangsung lama. Beberapa kali warga mengadu, baik ke pemerintah maupun pengelola restoran, tapi belum ada solusi.
“Limbah dapur bekas makanan masuk ke selokan. Kalau hujan, air naik ke jalan dan turun ke rumah-rumah warga di belakang yang lebih rendah. Baunya ampun,” katanya, Rabu (26/12).
Ia pun menunjukkan limbah yang terendap di selokan di samping restoran. Terlihat sisa-sisa makanan dan lemak berwarna kekuningan.
“Warga sampai bosan mengadu, pas dewan reses kemarin kami sampaikan lagi, janjinya Januari ditindaklanjuti,”  imbuhnya.
Warga RT 20 Bain Edy menambahkan, pada hari Minggu lalu warga bergotong royong membersihkan sungai di Jl Gatot Subroto hingga ke lampu merah Jl A Yani. Setelah dibersihkan, air bercampur limbah dari selokan samping restoran yang mulanya meluber ke jalan di lingkungan mereka pun  turun.
“Kalau banjir itu kan faktor alam, tapi kalau masalah limbah ini faktor manusia. Kami tidak minta kompensasi apa-apa, cukup benahi ini saja,” ucapnya. 
Tak jauh, warga Jl Gatot Subroto VI RT 31 juga mengeluhkan masalah serupa. Ketua RT 31 Abdul Rifai mengatakan, saluran drainase di pinggir jalan raya buntu sehingga saat hujan air naik menggenangi jalan di lingkungan mereka. Warga yang melintas kerap mengeluhkan bau yang diduga berasal dari rembesan limbah dari rumah makan Soto Cak Hari.
“Katanya sih sudah diolahkan penampungan, cuma kayaknya tidak mampu menampung,” ucapnya.
Sementara itu, pengelola restoran Dimsum Putri Renaldi yang dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan pembenahan. Ia pun meminta maaf atas gangguan yang dirasakan warga.
“Kami tidak tinggal diam, kami mau perbaiki semua,” tegasnya.
Untuk pengelolaan limbah, menurutnya restoran sudah memiliki penampungan. Tapi pemerintah kota beberapa waktu menyarankan untuk membuat penampungan yang lebih besar, namun masih terkendala lahan. Saat ini pihaknya juga tengah mengupayakan perbaikan saluran air supaya lebih bagus.
Sedangkan pemilik rumah makan Soto Cak Hari, Nurul, membantah membuang limbah ke lingkungan. Ia mengatakan, limbah ditampung di tandon. Kemudian, setiap minggu limbah yang terkumpul disedot oleh petugas Perusahaan Daerah Pengelolaan Air Limbah (PD PAL).
“Jadi kami nggak ada lagi buang ke jalan. Kalau masih ada bau, mungkin punya orang belakang,” katanya.
Terpisah, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Banjarmasin Hamdi mengatakan, maraknya rumah makan di sepanjang Jl Gatot Subroto menjadi perhatian instansinya. Dari kegiatan pembersihan sungai dan drainase, hasilnya memang ada rumah makan yang membuang limbahnya langsung ke saluran air.
“Beberapa sudah ditegur dan langsung ditindaklanjuti. Kami minta mereka mengelola limbahnya, kalau tidak mampu bekerja sama dengan PD PAL,” tukasnya.
Ia pun berjanji mengecek keluhan warga. Rencananya, hari ini pihaknya ada jadwal pengawasan rutin. Selain menyambangi tempat-tempat yang pembuangan limbahnya bermasalah, ia mengatakan bahwa instansi yang sudah berlangganan dengan PD PAL pun juga akan dimonitor. 

Tidak ada komentar: