A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Rabu, 03 April 2013

Antrian Truk Tambah Beban Jalan



Lagi, Pipa PDAM di Kayu Tangi Bocor

BANJARMASIN – Pipa distribusi air bersih PDAM Bandarmasih di Jl Brigjen Hasan Basri kembali mengalami kebocoran, Rabu (27/3) sore. Pergerakan tanah akibat kelebihan beban yang melintas diatasnya diduga sebagai penyebab.
Kali ini kebocoran terjadi di depan ruko kantor cabang pembantu Bank Kalsel Kayu Tangi. Dalam beberapa hari terakhir, barisan truk yang mengantri solar di SPBU Kayu Tangi kembali mengular di ruas jalan jalan ini. Hal ini juga ditengarai ikut menambah beban jalan.
“Truk yang antri ini kemungkinan juga jadi penyebab, karena jadi beban tetap,” ujar Kepala Bagian Transmisi dan Distribusi PDAM Bandarmasih M Ahdiat.
Kebocoran diketahui sekitar pukul 15.00 WITA berdasarkan laporan warga. Saat ditemui di lokasi, pihaknya belum tahu yang mengalami kebocoran pipa primer atau pipa sekunder.
“Kalau pipa primer, akan berpengaruh terhadap distribusi air. Perbaikan biasanya juga tidak sebentar. Tapi kebocoran pipa primer ini jarang,” katanya.
Pada tahun 2012 lalu, kebocoran terjadi di tiga titik, yakni di depan Unlam, Jamsostek, dan dekat Jembatan Pangeran. Penyebabnya sama, yakni gerakan tanah karena beban di atasnya sehingga menyebabkan sambungan pipa bergeser dan air meluber.
“Kebocoran pipa di jalan-jalan besar frekuensinya cukup sering, khususnya yang kelebihan beban. Seperti Jl Brigjen Hasan Basri ini, kalau malam lalu lintas kontainer ramai sekali,” sambungnya.
Terlebih, pipa di kawasan Jl Brigjen Hasan Basri masih menggunakan jenis PVC. Usianya pun menginjak 15 tahun karena dipasang sekitar tahun 1998. Sejak 2011, jaringan pipa baru dan sejumlah pipa lama mulai diganti dengan jenis HDPE yang fleksibel. Tipe ini lebih cocok dengan kondisi tanah di Banjarmasin yang labil.
Saat ini, kata Ahdiat, baru sekitar 20 persen jaringan pipa yang sudah memakai tipe HDPE. Seperti di Jl S Parman, Jl Gerilya, Jl Tembus Mantuil, dan Benua Anyar.

Tidak ada komentar: