Lagi, Pipa PDAM di Kayu Tangi Bocor
BANJARMASIN – Pipa distribusi air bersih PDAM Bandarmasih di
Jl Brigjen Hasan Basri kembali mengalami kebocoran, Rabu (27/3) sore. Pergerakan
tanah akibat kelebihan beban yang melintas diatasnya diduga sebagai penyebab.
Kali ini kebocoran terjadi di depan ruko kantor cabang
pembantu Bank Kalsel Kayu Tangi. Dalam beberapa hari terakhir, barisan truk
yang mengantri solar di SPBU Kayu Tangi kembali mengular di ruas jalan jalan
ini. Hal ini juga ditengarai ikut menambah beban jalan.
“Truk yang antri ini kemungkinan juga jadi penyebab, karena
jadi beban tetap,” ujar Kepala Bagian Transmisi dan Distribusi PDAM Bandarmasih
M Ahdiat.
Kebocoran diketahui sekitar pukul 15.00 WITA berdasarkan
laporan warga. Saat ditemui di lokasi, pihaknya belum tahu yang mengalami
kebocoran pipa primer atau pipa sekunder.
“Kalau pipa primer, akan berpengaruh terhadap distribusi
air. Perbaikan biasanya juga tidak sebentar. Tapi kebocoran pipa primer ini
jarang,” katanya.
Pada tahun 2012 lalu, kebocoran terjadi di tiga titik, yakni
di depan Unlam, Jamsostek, dan dekat Jembatan Pangeran. Penyebabnya sama, yakni
gerakan tanah karena beban di atasnya sehingga menyebabkan sambungan pipa
bergeser dan air meluber.
“Kebocoran pipa di jalan-jalan besar frekuensinya cukup
sering, khususnya yang kelebihan beban. Seperti Jl Brigjen Hasan Basri ini,
kalau malam lalu lintas kontainer ramai sekali,” sambungnya.
Terlebih, pipa di kawasan Jl Brigjen Hasan Basri masih
menggunakan jenis PVC. Usianya pun menginjak 15 tahun karena dipasang sekitar
tahun 1998. Sejak 2011, jaringan pipa baru dan sejumlah pipa lama mulai diganti
dengan jenis HDPE yang fleksibel. Tipe ini lebih cocok dengan kondisi tanah di
Banjarmasin yang labil.
Saat ini, kata Ahdiat, baru sekitar 20 persen jaringan pipa yang sudah memakai tipe HDPE. Seperti di Jl S Parman, Jl Gerilya, Jl Tembus Mantuil, dan Benua Anyar.
Saat ini, kata Ahdiat, baru sekitar 20 persen jaringan pipa yang sudah memakai tipe HDPE. Seperti di Jl S Parman, Jl Gerilya, Jl Tembus Mantuil, dan Benua Anyar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar