Pelebaran Tahap Dua Tak Kunjung Dimulai
BANJARMASIN – Kelanjutan proyek pelebaran Jembatan Pangeran
tahap dua masih menunggu kesiapan kontraktor.
Kepala SNVT Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Kalimantan Selatan Mutaal
Badrun mengatakan, berdasarkan informasi terakhir yang diterimanya, kontraktor
tengah melakukan hitung-hitungan terkait pemasangan gelagar atau balok kerangka untuk
menyangga badan jembatan.
“Apakah membuat sendiri, artinya mereka harus datangkan material dari
Jawa, lalu dicor sendiri. Atau langsung yang sudah jadi, istilahnya brikes. Nah,
mereka masih menghitung-hitung mana yang lebih efisien,” tuturnya, Senin
(29/4).
Pihaknya sudah meminta kepada kontraktor agar memulai pekerjaan
sesegeranya. Kontrak proyek bernilai hampir Rp 16 miliar ini sendiri berakhir
bulan Desember 2013.
Pelebaran Jembatan Pangeran yang dimulai tahun 2012 dikerjakan dalam
dua tahap. Pada tahap dua ini, kegiatan meliputi pemasangan gelagar, kemudian
pembuatan lantai jembatan, dan terakhir oprit. Setelah beroperasi, Jembatan
Pangeran yang nanti akan berupa jembatan kembar diharapkan bisa memecah
kemacetan.
Disinggung soal pembebasan lahan untuk pembuatan oprit yang belum dirampungkan
oleh Pemerintah Kota Banjarmasin, menurutnya untuk sementara tidak masalah
karena oprit dikerjakan belakangan. Kontraktor bisa mengerjakan bagian badan
jembatan.
“Tapi pembebasan lahan ini juga kami harapkan bisa selesai dalam
sebulan, maksimal dua bulan lagi. Ini akan memengaruhi target penyelesaian
proyek bulan Desember, itu tergantung pada pembebasan ini,” sambungnya.
Pimpinan PT Pilar Persada Edy Suryadi, yang juga Ketua Gapensi Kalsel,
selaku kontraktor yang mengerjakan pelebaran Jembatan Pangeran saat dicoba
konfirmasi tak bisa dihubungi. Menurut staf kantor Gapensi Kalsel, yang
bersangkutan sedang mengikuti pelatihan di Jakarta.
Terpisah, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota
Banjarmasin Khairul Saleh mengatakan bahwa pihaknya mengupayakan pembebasan
lahan untuk oprit Jembatan Pangeran segera tuntas.
“Yang kami hadapi ini kan manusia, jadi ada tahapan. Pekerjaan kami
juga banyak, tidak cuma di Jembatan Pangeran,” ucapnya.
Ia menjelaskan, dalam waktu dekat akan dilakukan negosiasi kedua
terkait ganti rugi dengan warga yang terkena penggusuran.
“Besok (hari ini, Red) kami akan turunkan tim untuk menilai bangunan,
supaya warga mendapat gambaran berapa nilai bangunan mereka. Setelah kira-kira
seminggu, baru nego kedua,” katanya.
Pembebasan lahan untuk pelebaran Jembatan Pangeran juga dilakukan dua
tahap. Pada tahap satu, ada 10 persil yang dibongkar dengan ganti
rugi sekitar Rp 1,5 miliar. Di tahap dua, ada sekitar 22 persil plus beberapa buah
pekuburan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar