Bahasa Indonesia dan Matematika Jadi Momok
BANJARMASIN – Perasaan harap-harap cemas menggelayuti hati segenap siswa-siswi SMK Negeri 1 Banjarmasin saat menunggu pengumuman kelulusan dari sekolah mereka kemarin (26/04) siang, terlebih setelah beredar desas-desus yang menyebut bahwa ada sejumlah siswa di sekolah tersebut yang tidak lulus. Raut tegang nampak jelas menghiasi wajah-wajah mereka. Bahkan, ada beberapa siswa yang tak mampu menahan emosi hingga bola mata mereka berkaca-kaca. Dan ketika melihat orang tua mereka satu-persatu muncul sambil membawa amplop yang berisi keputusan lulus tidaknya mereka, berbagai rasa yang sudah bercampur aduk itu pun akhirnya dapat diluapkan. Ada yang menjerit gembira, ada pula yang menangis haru begitu mengetahui perjuangan mereka belajar selama tiga tahun tidak sia-sia tatkala dinyatakan lulus. Namun, sebaliknya dengan siswa yang terpaksa harus mengulang, tangis sedih mereka menjadi pemandangan yang cukup memprihatinkan. Dari 282 siswa yang menjadi peserta UN di sekolah yang terletak di Komplek Mulawarman itu, sebanyak 19 orang dinyatakan tidak lulus.
Sementara itu, dari data yang dimiliki Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, tak ada satu pun sekolah menengah kejuruan di Kota Banjarmasin yang berhasil meluluskan siswanya seratus persen. SMKN 2 Banjarmasin persentase kelulusannya hanya 78,65 persen dengan 38 siswa yang tidak lulus, SMKN 3 Banjarmasin 96,17 persen dan 9 siswa tidak lulus, SMKN 4 Banjarmasin 93,89 persen dan 11 siswa tidak lulus, serta SMKN 5 90,86 persen dan 35 siswa tidak lulus. Adapun SMK yang persentase kelulusannya paling tinggi adalah SMF ISFI, yakni 97,69 persen dan hanya ada 3 siswa yang tidak lulus, sedangkan terendah adalah SMK Arung Samudera, yakni 16,67 persen dimana dari 6 siswa hanya 1 siswa yang lulus. Untuk SMK swasta lainnya, persentase kelulusan berkisar antara 65 persen sampai 97 persen dengan jumlah siswa yang tidak lulus antara 7 siswa sampai 48 siswa.
Dari keterangan Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Drs H Nor Ipansyah MPd yang ditemui pagi sebelumnya, diketahui bahwa persentase kelulusan untuk siswa SMK di Kota Banjarmasin pada tahun 2010 ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2009.
“Tahun 2009 kelulusannya 88 persen, sedangkan tahun 2010 hanya 86,62 persen. Jadi, ada penurunan,” ujarnya.
Adapun jumlah siswa SMK yang tidak lulus dan harus ikut ujian ulangan sebanyak 327 siswa dari jumlah keseluruhan 2.430 siswa.
Disinggung mengenai penyebabnya, Nor Ipansyah mengungkapkan bahwa umumnya siswa mengalami kendala pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebanyak 50,46 persen dan Matematika sebanyak 25,69 persen.
Kendala yang sama, ujarnya, juga dialami oleh siswa SMA. Meski demikian, persentase kelulusan untuk SMA di Kota Banjarmasin pada tahun 2010 ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2009, yaitu dari 94 persen menjadi 95,38 persen. Terdapat tiga sekolah yang berhasil mencapai kelulusan seratus persen, yakni SMAN 1 Banjarmasin, SMAN 6 Banjarmasin, dan SMA Bur Anwar, sedangkan persentase kelulusan terendah dialami SMA Idhata, yakni 69,23 persen dimana dari 13 siswa yang tidak lulus sebanyak 4 siswa. Namun, sekolah yang jumlah siswa tidak lulusnya terbanyak adalah SMA Kartika V-3, yaitu sebanyak 20 siswa. Sementara itu, di SMA lainnya jumlah siswa yang tidak lulus berkisar antara 1 siswa sampai 18 siswa dengan persentase kelulusan antara 69 persen sampai dengan 99 persen. Sedangkan jumlah siswa SMA yang tidak lulus pada tahun 2010 ini sebanyak 170 siswa dari jumlah 3.658 siswa, yakni 52 siswa jurusan IPA dan 118 siswa jurusan IPS.
“Penyebab ketidaklulusan terbanyak disebabkan oleh belum berhasilnya pada beberapa mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia sebanyak 34,32 persen dan Matematika 25,44 persen,” katanya.
Bagi siswa yang tidak lulus, Nor Ipansyah mengatakan bahwa pemerintah akan menggelar kembali ujian ulangan pada tanggal 10-14 Mei 2010 mendatang dimana siswa dapat mengulang mata pelajaran yang nilainya tidak memenuhi standar kelulusan.
“Makanya, siswa harus menyiapkan mulai sekarang untuk belajar lagi,” pesannya.
Ditambahkannya bahwa ujian ulangan nantinya akan dipusatkan di dua tempat, yakni di SMAN 2 Banjarmasin untuk siswa SMA dan di SMKN 1 Banjarmasin untuk siswa SMK.
BANJARMASIN – Perasaan harap-harap cemas menggelayuti hati segenap siswa-siswi SMK Negeri 1 Banjarmasin saat menunggu pengumuman kelulusan dari sekolah mereka kemarin (26/04) siang, terlebih setelah beredar desas-desus yang menyebut bahwa ada sejumlah siswa di sekolah tersebut yang tidak lulus. Raut tegang nampak jelas menghiasi wajah-wajah mereka. Bahkan, ada beberapa siswa yang tak mampu menahan emosi hingga bola mata mereka berkaca-kaca. Dan ketika melihat orang tua mereka satu-persatu muncul sambil membawa amplop yang berisi keputusan lulus tidaknya mereka, berbagai rasa yang sudah bercampur aduk itu pun akhirnya dapat diluapkan. Ada yang menjerit gembira, ada pula yang menangis haru begitu mengetahui perjuangan mereka belajar selama tiga tahun tidak sia-sia tatkala dinyatakan lulus. Namun, sebaliknya dengan siswa yang terpaksa harus mengulang, tangis sedih mereka menjadi pemandangan yang cukup memprihatinkan. Dari 282 siswa yang menjadi peserta UN di sekolah yang terletak di Komplek Mulawarman itu, sebanyak 19 orang dinyatakan tidak lulus.
Sementara itu, dari data yang dimiliki Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, tak ada satu pun sekolah menengah kejuruan di Kota Banjarmasin yang berhasil meluluskan siswanya seratus persen. SMKN 2 Banjarmasin persentase kelulusannya hanya 78,65 persen dengan 38 siswa yang tidak lulus, SMKN 3 Banjarmasin 96,17 persen dan 9 siswa tidak lulus, SMKN 4 Banjarmasin 93,89 persen dan 11 siswa tidak lulus, serta SMKN 5 90,86 persen dan 35 siswa tidak lulus. Adapun SMK yang persentase kelulusannya paling tinggi adalah SMF ISFI, yakni 97,69 persen dan hanya ada 3 siswa yang tidak lulus, sedangkan terendah adalah SMK Arung Samudera, yakni 16,67 persen dimana dari 6 siswa hanya 1 siswa yang lulus. Untuk SMK swasta lainnya, persentase kelulusan berkisar antara 65 persen sampai 97 persen dengan jumlah siswa yang tidak lulus antara 7 siswa sampai 48 siswa.
Dari keterangan Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Drs H Nor Ipansyah MPd yang ditemui pagi sebelumnya, diketahui bahwa persentase kelulusan untuk siswa SMK di Kota Banjarmasin pada tahun 2010 ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2009.
“Tahun 2009 kelulusannya 88 persen, sedangkan tahun 2010 hanya 86,62 persen. Jadi, ada penurunan,” ujarnya.
Adapun jumlah siswa SMK yang tidak lulus dan harus ikut ujian ulangan sebanyak 327 siswa dari jumlah keseluruhan 2.430 siswa.
Disinggung mengenai penyebabnya, Nor Ipansyah mengungkapkan bahwa umumnya siswa mengalami kendala pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebanyak 50,46 persen dan Matematika sebanyak 25,69 persen.
Kendala yang sama, ujarnya, juga dialami oleh siswa SMA. Meski demikian, persentase kelulusan untuk SMA di Kota Banjarmasin pada tahun 2010 ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2009, yaitu dari 94 persen menjadi 95,38 persen. Terdapat tiga sekolah yang berhasil mencapai kelulusan seratus persen, yakni SMAN 1 Banjarmasin, SMAN 6 Banjarmasin, dan SMA Bur Anwar, sedangkan persentase kelulusan terendah dialami SMA Idhata, yakni 69,23 persen dimana dari 13 siswa yang tidak lulus sebanyak 4 siswa. Namun, sekolah yang jumlah siswa tidak lulusnya terbanyak adalah SMA Kartika V-3, yaitu sebanyak 20 siswa. Sementara itu, di SMA lainnya jumlah siswa yang tidak lulus berkisar antara 1 siswa sampai 18 siswa dengan persentase kelulusan antara 69 persen sampai dengan 99 persen. Sedangkan jumlah siswa SMA yang tidak lulus pada tahun 2010 ini sebanyak 170 siswa dari jumlah 3.658 siswa, yakni 52 siswa jurusan IPA dan 118 siswa jurusan IPS.
“Penyebab ketidaklulusan terbanyak disebabkan oleh belum berhasilnya pada beberapa mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia sebanyak 34,32 persen dan Matematika 25,44 persen,” katanya.
Bagi siswa yang tidak lulus, Nor Ipansyah mengatakan bahwa pemerintah akan menggelar kembali ujian ulangan pada tanggal 10-14 Mei 2010 mendatang dimana siswa dapat mengulang mata pelajaran yang nilainya tidak memenuhi standar kelulusan.
“Makanya, siswa harus menyiapkan mulai sekarang untuk belajar lagi,” pesannya.
Ditambahkannya bahwa ujian ulangan nantinya akan dipusatkan di dua tempat, yakni di SMAN 2 Banjarmasin untuk siswa SMA dan di SMKN 1 Banjarmasin untuk siswa SMK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar