BANJARMASIN – Hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA/SMK tahun pelajaran 2009/2010 yang telah dilaksanakan pada tanggal 22-26 Maret 2010 silam akan diumumkan secara resmi besok (26/04) serentak di seluruh Indonesia. Meski secara nasional angka kelulusan UN tingkat SMA/MA/SMK pada tahun ini turun sekitar empat persen dibanding tahun sebelumnya, namun di Kalimantan Selatan angkanya justru rata-rata meningkat, kecuali SMK. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Penyelenggara UASBN dan UN Provinsi Kalsel Drs Herman Taupan kemarin (24/04).
“Ada dua provinsi yang tingkat kelulusannya cukup tinggi, yakni Kalsel dan Nusa Tenggara Barat (NTB), sedangkan daerah yang lain banyak siswanya yang harus mengulang,” ujarnya.
Dari data yang dimiliki Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel, angka kelulusan UN untuk tingkat SMA di Kalsel tahun ini sebesar 91,39 persen dengan nilai rata-rata 7,25, tingkat MA sebesar 91,98 persen dengan nilai rata-rata 5,21, dan SMK sebesar 86,50 persen dengan nilai rata-rata 6,75. Jika dibandingkan dengan tahun 2008/2009, maka angka kelulusan UN tingkat SMA naik 2,24 persen dari 89,15 persen, tingkat MA naik 3,43 persen dari 88,55 persen, sedangkan tingkat SMK turun 6,64 persen dari 93,14 persen.
Adapun jumlah siswa yang harus mengulang untuk tingkat SMA sebanyak 634 orang dari 4990 siswa atau 8,61 persen yang terdiri dari 156 siswa jurusan IPA, 424 siswa jurusan IPS, dan 54 siswa jurusan bahasa, dimana jumlah ini turun dibanding tahun sebelumnya, yakni sebanyak 909 siswa atau 10,85 persen. Untuk tingkat MA jumlah siswa yang harus mengulang sebanyak 577 orang dari 7.193 siswa atau 8,02 persen yang terdiri 114 siswa jurusan IPA, 340 siswa jurusan IPS, 85 siswa jurusan Bahasa, dan 38 siswa jurusan Keagamaan, dan jumlah ini pun turun dibanding tahun sebelumnya, yakni sebanyak 968 siswa atau 11,45 persen. Sedangkan untuk tingkat SMK jumlah siswa yang harus mengulang sebanyak 1.052 orang dari 7.794 peserta atau 13,50 persen dimana jumlah ini melonjak drastis dari tahun sebelumnya, yakni 435 siswa atau 6,867 persen.
Untuk data per kabupaten/kota, ujar Herman, sepenuhnya diserahkan kepada dinas pendidikan setempat untuk mengolahnya. Namun, ia mengatakan bahwa yang jelas berdasarkan kebijakan dari pusat maka pada tahun ini tidak ada lagi pemeringkatan hasil UN baik untuk tingkat kabupaten maupun provinsi. Penilaian untuk setiap daerah hanya diberikan dalam bentuk warna-warna, yaitu warna putih, abu-abu, dan hitam, tergantung hasil UN yang diterimanya.
Ia juga menambahkan bahwa hasil UN bukanlah satu-satunya penentu kelulusan siswa karena kelulusan peserta didik ditentukan oleh sekolah berdasarkan rapat Dewan Guru dengan sejumlah kriteria, yaitu menyelesaikan proses pembelajaran, berakhlak mulia, lulus Ujian Akhir Sekolah (UAS), dan lulus UN.
“Jadi, UN bukan satu-satunya penentu kelulusan, malah menjadi penentu yang terakhir,” tegasnya.
Meski memang jika siswa tidak lulus UN maka yang bersangkutan dinyatakan tidak lulus, akan tetapi, ujarnya, siswa yang lulus UN pun belum tentu dinyatakan lulus karena masih ada kriteria lainnya tadi.
Adapun syarat kelulusan bagi peserta UN, Herman menjelaskan bahwa standarnya adalah memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.
“Nah, himbauan kita bagi siswa yang merayakan kelulusan jangan sampai mengganggu arus lalu lintas,” imbuhnya.
Sementara itu, ada yang menarik dari daftar siswa peraih jumlah nilai UN tertinggi untuk tingkat SMA/MA/SMK di Kalsel dimana siswa-siswa yang bersekolah di daerah atau di luar wilayah Banjarmasin sebagai ibu kota mendominasi daftar tersebut. Untuk tingkat SMA jumlah nilai UN tertinggi jurusan IPA atas nama Rosyi Amrina dari SMA Negeri 1 Amuntai dengan jumlah nilai 56,15, jurusan IPS Aisyah Ghozali dari SMA Negeri 1 Marabahan dengan jumlah nilai 52,30, dan jurusan Bahasa Noor Latifah dari SMA Ibnu Mas’ud Puteri Hulu Sungai Selatan (HSS). Sedangkan untuk tingkat MA jumlah nilai Un tertinggi jurusan IPA atas nama Mahmud dari MAN 2 Amuntai dengan jumlah nilai 52,80, jurusan IPS Muhammad Iman dari MAN 1 Banjarmasin dengan jumlah nilai 51,70, jurusan Bahasa Muammar Hafidh Maulana dari MA Darul Hijrah Putera Martupura dengan jumlah nilai 50,15, dan jurusan keagamaan Fitria Mumtazah dari MA Niphi Rakha Amuntai dengan jumlah nilai 51,95.
UN Ulangan Digelar Mei
Berbeda dengan penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) tahun lalu dimana siswa yang tidak lulus harus mengulang pada tahun berikutnya, maka pada tahun 2010 ini pemerintah telah menyiapkan UN ulangan bagi siswa yang dinyatakan tidak lulus UN utama yang sedianya akan digelar pada tanggal 10-14 Mei 2010 mendatang.
Ketua Penyelenggara UASBN dan UN Provinsi Kalimantan Selatan Drs Herman Taupan menyatakan bahwa siswa yang tidak lulus hanya diwajibkan mengulang mata pelajaran yang nilainya kurang dari passing grade saja.
“Misalnya dari enam mata pelajaran yang diujikan ada dua mata pelajaran yang tidak lulus, maka dua mata pelajaran itu saja yang diulang, bukan keseluruhan,” ujarnya.
Untuk sementara ini, ia mengatakan bahwa teknis pelaksanaan UN ulangan belum ditentukan. Hanya saja, pihaknya berencana untuk menyelenggarakan UN ulangan per rayon agar efisien.
“Di satu sekolah mungkin hanya ada satu atau dua orang yang tidak lulus, tidak mungkin melaksanakan ujian kalau pesertanya sejumlah itu. Jadi rencananya kita akan minta ke kabupaten kota teknisnya mereka menyelenggarakan misalnya per rayon,” imbuhnya.
Ia juga berharap agar hasil UN ulangan nantinya bisa lebih baik dari UN utama yang telah dilangsungkan pada bulan Maret lalu. Disinggung mengenai bobot soal yang akan diujikan pada UN ulangan nanti, ia mengaku tidak mengetahui dengan pasti karena pembuatan soal sepenuhnya menjadi kewenangan pusat.
Hasil UN SMA/MA/SMK Tahun 2009/2010 Kalsel
SMA
IPA
peserta = 4.990, tidak lulus = 156 (3,13%), nilai rata-rata = 7,65
IPS
peserta = 8.467, tidak lulus = 424 (5,01%), nilai rata-rata = 7,22
BAHASA
peserta = 305, tidak lulus = 54 (17,70%), nilai rata-rata = 6,88
Jumlah
peserta = 13.762, tidak lulus = 634 (8,61%), nilai rata-rata = 7,25
MA
IPA
peserta = 1.793, tidak lulus = 114 (6,36%), nilai rata-rata = 7,36
IPS
peserta = 4.363, tidak lulus = 340 ( 7,79%), nilai rata-rata = 6,89
BAHASA
peerta = 493, tidak lulus = 85 (17,24%), nilai rata-rata = 6,58
KEAGAMAAN
peserta = 544, tidak lulus = 38 (6,99%), nilai rata-rata = 6,93
Jumlah
peserta = 7.193, tidak lulus = 577 (8,02%), nilai rata-rata = 5,21
SMK
peserta = 7.794, tidak lulus = 1.052 (13,50%), nilai rata-rata = 6,75
Daftar Peraih Nilai UN Tertinggi
SMA
IPA
Rosyi Amrina (SMAN 1 Amuntai) jumlah nilai 56,15
IPS
Aisyah Gozhali (SMAN 1 Marabahan) jumlah nilai 52,30
BAHASA
Noor Latifah (SMA Ibnu Mas’ud Puteri HSS) jumlah nilai 50,90
MA
IPA
Mahmud (MAN 2 Amuntai) jumlah nilai 52,80
IPS
M Iman (MAN 1 Banjarmasin) jumlah nilai 51,70
BAHASA
Muammar Hafidh Maulana (MA Darul Hijrah Putera Martapura) jumlah nilai 50,15
KEAGAMAAN
Fitria Mumtazah (MA Nipi Rakha Amuntai) jumlah nilai 51,95
“Ada dua provinsi yang tingkat kelulusannya cukup tinggi, yakni Kalsel dan Nusa Tenggara Barat (NTB), sedangkan daerah yang lain banyak siswanya yang harus mengulang,” ujarnya.
Dari data yang dimiliki Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel, angka kelulusan UN untuk tingkat SMA di Kalsel tahun ini sebesar 91,39 persen dengan nilai rata-rata 7,25, tingkat MA sebesar 91,98 persen dengan nilai rata-rata 5,21, dan SMK sebesar 86,50 persen dengan nilai rata-rata 6,75. Jika dibandingkan dengan tahun 2008/2009, maka angka kelulusan UN tingkat SMA naik 2,24 persen dari 89,15 persen, tingkat MA naik 3,43 persen dari 88,55 persen, sedangkan tingkat SMK turun 6,64 persen dari 93,14 persen.
Adapun jumlah siswa yang harus mengulang untuk tingkat SMA sebanyak 634 orang dari 4990 siswa atau 8,61 persen yang terdiri dari 156 siswa jurusan IPA, 424 siswa jurusan IPS, dan 54 siswa jurusan bahasa, dimana jumlah ini turun dibanding tahun sebelumnya, yakni sebanyak 909 siswa atau 10,85 persen. Untuk tingkat MA jumlah siswa yang harus mengulang sebanyak 577 orang dari 7.193 siswa atau 8,02 persen yang terdiri 114 siswa jurusan IPA, 340 siswa jurusan IPS, 85 siswa jurusan Bahasa, dan 38 siswa jurusan Keagamaan, dan jumlah ini pun turun dibanding tahun sebelumnya, yakni sebanyak 968 siswa atau 11,45 persen. Sedangkan untuk tingkat SMK jumlah siswa yang harus mengulang sebanyak 1.052 orang dari 7.794 peserta atau 13,50 persen dimana jumlah ini melonjak drastis dari tahun sebelumnya, yakni 435 siswa atau 6,867 persen.
Untuk data per kabupaten/kota, ujar Herman, sepenuhnya diserahkan kepada dinas pendidikan setempat untuk mengolahnya. Namun, ia mengatakan bahwa yang jelas berdasarkan kebijakan dari pusat maka pada tahun ini tidak ada lagi pemeringkatan hasil UN baik untuk tingkat kabupaten maupun provinsi. Penilaian untuk setiap daerah hanya diberikan dalam bentuk warna-warna, yaitu warna putih, abu-abu, dan hitam, tergantung hasil UN yang diterimanya.
Ia juga menambahkan bahwa hasil UN bukanlah satu-satunya penentu kelulusan siswa karena kelulusan peserta didik ditentukan oleh sekolah berdasarkan rapat Dewan Guru dengan sejumlah kriteria, yaitu menyelesaikan proses pembelajaran, berakhlak mulia, lulus Ujian Akhir Sekolah (UAS), dan lulus UN.
“Jadi, UN bukan satu-satunya penentu kelulusan, malah menjadi penentu yang terakhir,” tegasnya.
Meski memang jika siswa tidak lulus UN maka yang bersangkutan dinyatakan tidak lulus, akan tetapi, ujarnya, siswa yang lulus UN pun belum tentu dinyatakan lulus karena masih ada kriteria lainnya tadi.
Adapun syarat kelulusan bagi peserta UN, Herman menjelaskan bahwa standarnya adalah memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.
“Nah, himbauan kita bagi siswa yang merayakan kelulusan jangan sampai mengganggu arus lalu lintas,” imbuhnya.
Sementara itu, ada yang menarik dari daftar siswa peraih jumlah nilai UN tertinggi untuk tingkat SMA/MA/SMK di Kalsel dimana siswa-siswa yang bersekolah di daerah atau di luar wilayah Banjarmasin sebagai ibu kota mendominasi daftar tersebut. Untuk tingkat SMA jumlah nilai UN tertinggi jurusan IPA atas nama Rosyi Amrina dari SMA Negeri 1 Amuntai dengan jumlah nilai 56,15, jurusan IPS Aisyah Ghozali dari SMA Negeri 1 Marabahan dengan jumlah nilai 52,30, dan jurusan Bahasa Noor Latifah dari SMA Ibnu Mas’ud Puteri Hulu Sungai Selatan (HSS). Sedangkan untuk tingkat MA jumlah nilai Un tertinggi jurusan IPA atas nama Mahmud dari MAN 2 Amuntai dengan jumlah nilai 52,80, jurusan IPS Muhammad Iman dari MAN 1 Banjarmasin dengan jumlah nilai 51,70, jurusan Bahasa Muammar Hafidh Maulana dari MA Darul Hijrah Putera Martupura dengan jumlah nilai 50,15, dan jurusan keagamaan Fitria Mumtazah dari MA Niphi Rakha Amuntai dengan jumlah nilai 51,95.
UN Ulangan Digelar Mei
Berbeda dengan penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) tahun lalu dimana siswa yang tidak lulus harus mengulang pada tahun berikutnya, maka pada tahun 2010 ini pemerintah telah menyiapkan UN ulangan bagi siswa yang dinyatakan tidak lulus UN utama yang sedianya akan digelar pada tanggal 10-14 Mei 2010 mendatang.
Ketua Penyelenggara UASBN dan UN Provinsi Kalimantan Selatan Drs Herman Taupan menyatakan bahwa siswa yang tidak lulus hanya diwajibkan mengulang mata pelajaran yang nilainya kurang dari passing grade saja.
“Misalnya dari enam mata pelajaran yang diujikan ada dua mata pelajaran yang tidak lulus, maka dua mata pelajaran itu saja yang diulang, bukan keseluruhan,” ujarnya.
Untuk sementara ini, ia mengatakan bahwa teknis pelaksanaan UN ulangan belum ditentukan. Hanya saja, pihaknya berencana untuk menyelenggarakan UN ulangan per rayon agar efisien.
“Di satu sekolah mungkin hanya ada satu atau dua orang yang tidak lulus, tidak mungkin melaksanakan ujian kalau pesertanya sejumlah itu. Jadi rencananya kita akan minta ke kabupaten kota teknisnya mereka menyelenggarakan misalnya per rayon,” imbuhnya.
Ia juga berharap agar hasil UN ulangan nantinya bisa lebih baik dari UN utama yang telah dilangsungkan pada bulan Maret lalu. Disinggung mengenai bobot soal yang akan diujikan pada UN ulangan nanti, ia mengaku tidak mengetahui dengan pasti karena pembuatan soal sepenuhnya menjadi kewenangan pusat.
Hasil UN SMA/MA/SMK Tahun 2009/2010 Kalsel
SMA
IPA
peserta = 4.990, tidak lulus = 156 (3,13%), nilai rata-rata = 7,65
IPS
peserta = 8.467, tidak lulus = 424 (5,01%), nilai rata-rata = 7,22
BAHASA
peserta = 305, tidak lulus = 54 (17,70%), nilai rata-rata = 6,88
Jumlah
peserta = 13.762, tidak lulus = 634 (8,61%), nilai rata-rata = 7,25
MA
IPA
peserta = 1.793, tidak lulus = 114 (6,36%), nilai rata-rata = 7,36
IPS
peserta = 4.363, tidak lulus = 340 ( 7,79%), nilai rata-rata = 6,89
BAHASA
peerta = 493, tidak lulus = 85 (17,24%), nilai rata-rata = 6,58
KEAGAMAAN
peserta = 544, tidak lulus = 38 (6,99%), nilai rata-rata = 6,93
Jumlah
peserta = 7.193, tidak lulus = 577 (8,02%), nilai rata-rata = 5,21
SMK
peserta = 7.794, tidak lulus = 1.052 (13,50%), nilai rata-rata = 6,75
Daftar Peraih Nilai UN Tertinggi
SMA
IPA
Rosyi Amrina (SMAN 1 Amuntai) jumlah nilai 56,15
IPS
Aisyah Gozhali (SMAN 1 Marabahan) jumlah nilai 52,30
BAHASA
Noor Latifah (SMA Ibnu Mas’ud Puteri HSS) jumlah nilai 50,90
MA
IPA
Mahmud (MAN 2 Amuntai) jumlah nilai 52,80
IPS
M Iman (MAN 1 Banjarmasin) jumlah nilai 51,70
BAHASA
Muammar Hafidh Maulana (MA Darul Hijrah Putera Martapura) jumlah nilai 50,15
KEAGAMAAN
Fitria Mumtazah (MA Nipi Rakha Amuntai) jumlah nilai 51,95
Tidak ada komentar:
Posting Komentar