Kalimantan Menjadi Kiblat Investasi
BANJARMASIN - Rapat Konsolidasi Perencanaan Penanaman Modal Regional (KP3MR) Wilayah Kalimantan tahun 2010 resmi dibuka pada hari Selasa (13/04) malam lalu di Hotel Grand Mentari Banjarmasin. Acara berlangsung meriah karena diikuti sedikitnya 137 orang peserta dari perangkat daerah provinsi penanaman modal di seluruh provinsi di Kalimantan, yakni 51 orang dari Kalimantan Timur, 17 orang dari Kalimantan Tengah, 39 orang dari Kalimantan Barat, dan 30 orang dari tuan rumah sendiri Kalimantan Selatan. Selain itu, turut hadir pula sejumlah pejabat di SKPD di lingkungan Pemprov Kalsel, Kepala Kadinda Kalsel serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI yang diwakili oleh Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal MM Azhar Lubis.
Dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Bidang Pembangunan Sekdaprov Kalsel H Fitri Rifani, Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin menyebut bahwa kekayaan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Pulau Kalimantan telah memberikan kontribusi devisa yang relatif cukup besar kepada negara dibanding pulau-pulau lainnya di Indonesia, seperti batu bara dan hutan. Namun, kekayaan SDA itu belum mampu menyejahterakan masyarakatnya secara menyeluruh. Salah satu indikasinya adalah masih tingginya jumlah penduduk miskin yang mencapai sekitar satu juta jiwa atau sepuluh persen dari total jumlah peduduk Pulau Kalimantan.
“Potensi SDA itu harus digali lebih dalam lagi agar para investor mau menanamkan modalnya sekaligus membuka lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Pada tahun 2010 ini, ia mengungkapkan bahwa Kalsel telah ditetapkan sebagai perwakilan Pulau Kalimantan sebagai salah satu provinsi yang diprioritaskan dalam program pengembangan penanaman modal atau program Regional Champions BKPM RI.
“Ini berarti Kalimantan telah memenuhi syarat sebagai tempat yang bagus untuk berinvestasi. Saya berharap ke depan Kalimantan dapat menjadi kiblat investasi,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BPKMD) Provinsi Kalsel Dra Hj Ratna Fatmawati selaku ketua panitia pelaksana mengatakan bahwa tujuan dari Rapat KP3MR yang berlangsung pada tanggal 13-15 April 2010 tersebut adalah untuk menggali pemikiran-pemikiran yang inovatif dan mampu mengidentifikasi berbagai permasalahan yang terkait dengan penanaman modal serta mencari solusi, saran, dan tindak lanjutnya. Hal-hal yang akan dibahas di antaranya mengenai implementasi peraturan Kepala BKPM dalam rangka penyelenggaraan PTSP di bidang penanaman modal, kebijakan di bidang kelistrikan dan perhubungan darat, perencanaan dan pengembangan iklim penanaman modal, promosi dan kerjasama penanaman modal, pelayanan dan aplikasi penanaman modal, serta pengembangan dan pengendalian penanaman modal.
BANJARMASIN - Rapat Konsolidasi Perencanaan Penanaman Modal Regional (KP3MR) Wilayah Kalimantan tahun 2010 resmi dibuka pada hari Selasa (13/04) malam lalu di Hotel Grand Mentari Banjarmasin. Acara berlangsung meriah karena diikuti sedikitnya 137 orang peserta dari perangkat daerah provinsi penanaman modal di seluruh provinsi di Kalimantan, yakni 51 orang dari Kalimantan Timur, 17 orang dari Kalimantan Tengah, 39 orang dari Kalimantan Barat, dan 30 orang dari tuan rumah sendiri Kalimantan Selatan. Selain itu, turut hadir pula sejumlah pejabat di SKPD di lingkungan Pemprov Kalsel, Kepala Kadinda Kalsel serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI yang diwakili oleh Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal MM Azhar Lubis.
Dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Bidang Pembangunan Sekdaprov Kalsel H Fitri Rifani, Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin menyebut bahwa kekayaan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Pulau Kalimantan telah memberikan kontribusi devisa yang relatif cukup besar kepada negara dibanding pulau-pulau lainnya di Indonesia, seperti batu bara dan hutan. Namun, kekayaan SDA itu belum mampu menyejahterakan masyarakatnya secara menyeluruh. Salah satu indikasinya adalah masih tingginya jumlah penduduk miskin yang mencapai sekitar satu juta jiwa atau sepuluh persen dari total jumlah peduduk Pulau Kalimantan.
“Potensi SDA itu harus digali lebih dalam lagi agar para investor mau menanamkan modalnya sekaligus membuka lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Pada tahun 2010 ini, ia mengungkapkan bahwa Kalsel telah ditetapkan sebagai perwakilan Pulau Kalimantan sebagai salah satu provinsi yang diprioritaskan dalam program pengembangan penanaman modal atau program Regional Champions BKPM RI.
“Ini berarti Kalimantan telah memenuhi syarat sebagai tempat yang bagus untuk berinvestasi. Saya berharap ke depan Kalimantan dapat menjadi kiblat investasi,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BPKMD) Provinsi Kalsel Dra Hj Ratna Fatmawati selaku ketua panitia pelaksana mengatakan bahwa tujuan dari Rapat KP3MR yang berlangsung pada tanggal 13-15 April 2010 tersebut adalah untuk menggali pemikiran-pemikiran yang inovatif dan mampu mengidentifikasi berbagai permasalahan yang terkait dengan penanaman modal serta mencari solusi, saran, dan tindak lanjutnya. Hal-hal yang akan dibahas di antaranya mengenai implementasi peraturan Kepala BKPM dalam rangka penyelenggaraan PTSP di bidang penanaman modal, kebijakan di bidang kelistrikan dan perhubungan darat, perencanaan dan pengembangan iklim penanaman modal, promosi dan kerjasama penanaman modal, pelayanan dan aplikasi penanaman modal, serta pengembangan dan pengendalian penanaman modal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar