BANJARMASIN – Keseriusan Pemerintah Kota Banjarmasin dalam upaya mengurangi wilayah kumuh perkotaan berbuah manis. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) RI melalui Direktorat Jenderal (Ditjend) Cipta Karya memberikan apresiasi dengan menyatakan kesiapan mereka membantu membangun lebih banyak rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Kota Banjarmasin.
Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan (Distakorum) Kota Banjarmasin H Hamdi yang ditemui di sela penyampaian LKPj Walikota di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Banjarmasin baru-baru ini mengungkapkan bahwa janji tersebut langsung direliasisasikan pada tahun 2010 ini juga, dimana rencananya satu gedung lagi akan dibangun di lingkungan Rusunawa Ganda Magfiroh di Kelurahan Kelayan Selatan. Tipenya sama dengan dua gedung yang sudah ada, yakni tipe 21 dengan kapasitas 96 kamar. Adapun dana yang dikucurkan oleh pemerintah pusat melalui APBN adalah sekitar Rp 15 miliar.
“Pemerintah pusat sangat menghargai keseriusan Pemerintah Kota Banjarmasin. Kenapa? Karena meski belum diserahkan kepada pemko dan masih menjadi aset pusat, namun pemko tetap bersedia mengelolanya dan rusunawa tersebut sekarang sudah ditempati. Di beberapa daerah lain, rusunawa yang sudah dibangunkan oleh pusat malah ditelantarkan begitu saja hanya karena belum diserahkan kepada pemerintah daerah setempat,” ujar Hamdi.
Dikatakannya lebih lanjut, pemerintah pusat bahkan berani menjamin untuk membangunkan berapa saja rusunawa yang dibutuhkan di daerah ini. Hanya saja, hal ini tentu sangat bergantung pada kesiapan Pemerintah Kota Banjarmasin dalam melakukan pembebasan lahan di sekitar rencana lokasi pembangunan.
Terkait hal ini, Hamdi berharap masyarakat dapat memahami bahwa penggusuran mereka hanya bersifat sementara karena nantinya mereka juga yang akan menghuni rusunawa yang dibangun tersebut.
“Pemerintah ingin menggunakan lahan secara optimal. Dengan dibangun bertingkat atau secara vertikal, berapa ratus jiwa yang bisa mendapatkan tempat tinggal? Selain itu, lingkungan juga menjadi tertata rapi dan lebih layak untuk ditinggali,” ucapnya.
Sementara itu, Rusunawa Ganda Magfiroh yang terletak di Kelurahan Kelayan Selatan juga mendapat perhatian dari Kementerian Lingkungan Hidup (LH) RI dengan menyumbangkan perangkat penghasil biogas dari limbah rumah tangga. Dengan demikian, Banjarmasin menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki rusun yang dilengkapi dengan fasilitas ini. Namun, sangat disayangkan bahwa biogas yang dihasilkan belum dapat termanfaatkan dengan baik karena kendala psikologis yang menghinggapi para penghuni rusunawa.
“Mereka merasa enggan menggunakan biogas ini karena terbuat dari limbah, termasuk kotoran manusia. Tapi saya rasa ini hanya masalah waktu saja untuk mereka bisa menerimanya,” katanya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar