A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Minggu, 30 Mei 2010

87 Persen Pernah Nge-seks

Ananda : Seharusnya Pendidikan Seks Masuk Kurikulum

BANJARMASIN – Potret kehidupan remaja di Kota Banjarmasin ternyata tidak berbeda jauh dengan di kota-kota besar lainnya di Indonesia. Nilai-nilai religius yang begitu kental mewarnai kehidupan masyarakat di daerah ini seakan tak mampu membendung sisi buruk modernisasi seperti pergaulan bebas.

Dari penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Banjarmasin baru-baru ini di sebuah SMA negeri dan melibatkan 187 responden yang terdiri dari 72 siswa laki-laki dan 115 siswa perempuan, hasilnya sangat mencengangkan dimana 79 persen mengaku pernah menonton film porno dan 87 persen mengaku pernah melakukan seks pranikah.

Meski hanya di satu sekolah dan tidak merepresentasikan seluruh remaja yang ada di Banjarmasin, namun fakta ini tentu menimbulkan keprihatinan dan harus mendapat perhatian serius.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Ananda Sked berpendapat bahwa hasil penelitian ini menunjukkan pendidikan seks sudah sepantasnya dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah agar remaja mendapat pengetahuan yang benar tentang seks serta memahami dampak negatif seks bebas terhadap masa depan mereka.

“Kami akan membicarakan ini dengan Dinas Pendidikan. Dengan adanya pendidikan seks itu bukan berarti membuat mereka untuk mempraktekkannya. Tapi mereka harus diberikan pengetahuan yang memang sudah semestinya mereka tahu supaya mereka mawas diri kalau melakukan seks bebas apa sih akibatnya,” ujarnya.

Ditambahkannya, pergaulan bebas memang identik dengan kehidupan remaja di kota besar. Hal ini terjadi karena adanya pergeseran nilai-nilai akibat derasnya arus informasi tanpa diimbangi filter yang memadai. Oleh sebab itu, pendidikan seks di sekolah penting agar remaja yang umumnya masih labil ini tidak mendapat informasi yang keliru sehingga malah terjerumus. Terlebih tidak semua keluarga mengajarkan pengetahuan seks kepada anak-anaknya karena dianggap tabu.

“Banyak remaja yang lebih terbuka dengan teman ketimbang orang tua, akibatnya mereka terjerumus. Karena banyak remaja sekarang yang salah kaprah dimana seks bebas itu dianggap gaul dan mengikuti gaya barat itu keren,” tuturnya.

Tidak ada komentar: