Siap Songsong Era Digital
Barangkali tak banyak yang tahu bahwa tanggal 17 Mei diperingati sebagai Hari Buku Nasional. Maklum, gaungnya memang hampir tak pernah terdengar. Tapi bukan berarti semangat membaca masyarakat banua rendah. Buktinya, Perpustakaan Daerah (Perpusda) Provinsi Kalsel tak pernah sepi peminat.
NAZAT FITRIAH, Banjarmasin
Saat ini, Perpusda Kalsel tercatat memiliki sekitar 1.162 orang anggota dan jumlah ini semakin lama terus bertambah. Setiap harinya, rata-rata 50 orang datang berkunjung ke perpustakaan yang terletak di Jl A Yani kilometer enam tersebut. Hal ini setidaknya dapat menunjukkan bahwa buku cukup menjadi kebutuhan bagi masyarakat Banjarmasin dan sekitarnya. Oleh sebab itu, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (Bapustarda) Provinsi Kalimantan Selatan pun senantiasa meng-update koleksi buku-bukunya agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat itu.
“Kami memang tidak secara khusus memperingati Hari Buku Nasional, tapi semangatnya tetap kami junjung tinggi terutama untuk Perpustakaan Daerah Kalsel dalam menyiapkan buku-buku terbaru agar masyarakat mendapatkan buku yang lebih baik dan berkualitas,” kata Kepala Bapustarda Kalsel Drs HM Hawari.
Sedikitnya ada dua ratus ribu lebih judul buku yang kini menjadi koleksi Perpusda Kalsel, mulai dari ensiklopedia, buku pengetahuan umum, buku pelajaran, hingga novel populer seperti Ayat-Ayat Cinta dan Trilogi Twilight. Jika buku yang dicari pengunjung tak tersedia, maka Bapustarda Kalsel akan memesankannya kepada penerbit.
Bahkan, ke depan Perpusda Kalsel juga akan melengkapi koleksinya dengan buku digital. Hal ini merupakan bagian dari strategi Bapustarda Kalsel agar perpustakaan dapat tetap eksis di tengah kemajuan teknologi informasi berbasis internet.
“Kami yakin perpustakaan akan tetap eksis karena sampai kapanpun buku konvensional akan selalu diperlukan. Namun, masyarakat kan pasti ingin yang praktis dan mudah sehingga barangkali nanti mereka lebih suka mengakses buku digital,” ujar Hawari.
Dari tahun ke tahun, Bapustarda Kalsel memang terus berupaya menciptakan inovasi-inovasi untuk meningkatkan kunjungan masyarakat ke Perpusda Kalsel sekaligus meningkatkan minat baca masyarakat. Selain mengandalkan buku-buku koleksi, Perpusda Kalsel juga menyediakan enam unit komputer bagi masyarakat yang ingin mengakses internet gratis. Bahkan, Perpusda Kalsel telah dilengkapi pula dengan fasilitas hotspot. Di samping itu, Bapustarda Kalsel juga kerap menggelar lomba pustakawan, lomba bercerita anak, sosialisasi karya tulis, hingga mengundang sekolah-sekolah untuk mengunjungi Perpusda Kalsel setiap hari Senin sampai dengan hari Kamis.
Baru-baru ini, Perpusda Kalsel juga baru saja direnovasi sehingga ruangannya lebih tertata rapi, modern, dan artistik. Jadi, imej bahwa perpustakaan adalah tempat yang membosankan nampaknya tidak berlaku lagi. Selanjutnya, Bapustarda Kalsel akan menambah kenyamanan pengunjung dengan memasang pendingin ruangan atau AC, namun realisasi rencana ini masih harus menunggu ketersedian suplai listrik dari PLN.
“Kami ingin memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dan prima supaya masyarakat yang datang dapat terlayani dengan baik dan senang datang ke sini,” tuturnya.
Oleh sebab itu, ia berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan keberadaan Perpusda Kalsel dengan sebaik-baiknya. Terlebih untuk menjadi anggota Perpusda Kalsel sangat mudah dan tidak dipungut biaya. Selain itu, masyarakat juga dapat berkunjung kapan saja selama jam kerja karena Perpusda Kalsel buka selama tujuh hari dalam seminggu, termasuk pada tanggal merah.
Barangkali tak banyak yang tahu bahwa tanggal 17 Mei diperingati sebagai Hari Buku Nasional. Maklum, gaungnya memang hampir tak pernah terdengar. Tapi bukan berarti semangat membaca masyarakat banua rendah. Buktinya, Perpustakaan Daerah (Perpusda) Provinsi Kalsel tak pernah sepi peminat.
NAZAT FITRIAH, Banjarmasin
Saat ini, Perpusda Kalsel tercatat memiliki sekitar 1.162 orang anggota dan jumlah ini semakin lama terus bertambah. Setiap harinya, rata-rata 50 orang datang berkunjung ke perpustakaan yang terletak di Jl A Yani kilometer enam tersebut. Hal ini setidaknya dapat menunjukkan bahwa buku cukup menjadi kebutuhan bagi masyarakat Banjarmasin dan sekitarnya. Oleh sebab itu, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (Bapustarda) Provinsi Kalimantan Selatan pun senantiasa meng-update koleksi buku-bukunya agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat itu.
“Kami memang tidak secara khusus memperingati Hari Buku Nasional, tapi semangatnya tetap kami junjung tinggi terutama untuk Perpustakaan Daerah Kalsel dalam menyiapkan buku-buku terbaru agar masyarakat mendapatkan buku yang lebih baik dan berkualitas,” kata Kepala Bapustarda Kalsel Drs HM Hawari.
Sedikitnya ada dua ratus ribu lebih judul buku yang kini menjadi koleksi Perpusda Kalsel, mulai dari ensiklopedia, buku pengetahuan umum, buku pelajaran, hingga novel populer seperti Ayat-Ayat Cinta dan Trilogi Twilight. Jika buku yang dicari pengunjung tak tersedia, maka Bapustarda Kalsel akan memesankannya kepada penerbit.
Bahkan, ke depan Perpusda Kalsel juga akan melengkapi koleksinya dengan buku digital. Hal ini merupakan bagian dari strategi Bapustarda Kalsel agar perpustakaan dapat tetap eksis di tengah kemajuan teknologi informasi berbasis internet.
“Kami yakin perpustakaan akan tetap eksis karena sampai kapanpun buku konvensional akan selalu diperlukan. Namun, masyarakat kan pasti ingin yang praktis dan mudah sehingga barangkali nanti mereka lebih suka mengakses buku digital,” ujar Hawari.
Dari tahun ke tahun, Bapustarda Kalsel memang terus berupaya menciptakan inovasi-inovasi untuk meningkatkan kunjungan masyarakat ke Perpusda Kalsel sekaligus meningkatkan minat baca masyarakat. Selain mengandalkan buku-buku koleksi, Perpusda Kalsel juga menyediakan enam unit komputer bagi masyarakat yang ingin mengakses internet gratis. Bahkan, Perpusda Kalsel telah dilengkapi pula dengan fasilitas hotspot. Di samping itu, Bapustarda Kalsel juga kerap menggelar lomba pustakawan, lomba bercerita anak, sosialisasi karya tulis, hingga mengundang sekolah-sekolah untuk mengunjungi Perpusda Kalsel setiap hari Senin sampai dengan hari Kamis.
Baru-baru ini, Perpusda Kalsel juga baru saja direnovasi sehingga ruangannya lebih tertata rapi, modern, dan artistik. Jadi, imej bahwa perpustakaan adalah tempat yang membosankan nampaknya tidak berlaku lagi. Selanjutnya, Bapustarda Kalsel akan menambah kenyamanan pengunjung dengan memasang pendingin ruangan atau AC, namun realisasi rencana ini masih harus menunggu ketersedian suplai listrik dari PLN.
“Kami ingin memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dan prima supaya masyarakat yang datang dapat terlayani dengan baik dan senang datang ke sini,” tuturnya.
Oleh sebab itu, ia berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan keberadaan Perpusda Kalsel dengan sebaik-baiknya. Terlebih untuk menjadi anggota Perpusda Kalsel sangat mudah dan tidak dipungut biaya. Selain itu, masyarakat juga dapat berkunjung kapan saja selama jam kerja karena Perpusda Kalsel buka selama tujuh hari dalam seminggu, termasuk pada tanggal merah.
3 komentar:
Bravo!!! Sebab perpustakaan (bahan pustaka) adalah salah satu media (murah/meriah) untuk mencerdaskan orang tua dan anak bangsa tercinta
May I promote my book, The Reading is The Greatest Glory?
Permisi mau bertanya, Syarat mendaftar jdi anggota perpustakaan daerah apa aja ?
Posting Komentar