BANJARMASIN – Penyampaian pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Banjarmasin tahun anggaran 2009 oleh Walikota HA Yudhi Wahyuni dalam rapat paripurna DPRD Kota Banjarmasin hari ini (30/6) mendapat apresiasi yang cukup baik. Pasalnya, pemko dinilai berhasil dalam meningkatkan pendapatan serta menekan pengeluaran.
Hal ini terlihat dari realiasasi pendapatan daerah yang melampaui target pada APBD perubahan sebesar Rp 727.904.836.000, yakni Rp 771.465.513.907,38 atau mencapai 105,98 persen. Kenaikan ini bersumber dari peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari target Rp 63.451.419.000 dan terealisasi Rp 67.765.852.500,38 atau mencapai 106,80 persen. Sementara pendapatan yang berasal dari dana perimbangan yang dianggarakan sebesar Rp 548.306.697.000, terealisasi sebesar Rp 570.350.156.784 atau mencapai 104,02 persen. Sedangkan penerimaan dari lain-lain pendapatan yang sah dari anggaran sebesar Rp 116.146.720.000, direalisasikan sebesar Rp 133.349.504.623 atau 114,81 persen.
Adapun belanja daerah yang ditetapkan dalam APBD perubahan sebesar Rp 807.514.611.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp 781.131.611.957,03 atau hanya 89,73 persen.
Meski demikian, dari realisasi antara pendapatan daerah dengan belanja daerah, maka APBD Kota Banjarmasin tahun anggaran 2009 mengalami defisit anggaran sebesar Rp 9.666.098.049,65.
Beragam komentar pun terlontar saat memasuki sesi pandangan umum fraksi-fraksi.
Fraksi PPP yang diwakili Hj Jumiati SH menilai walau pemko berhasil melakukan penghematan anggaran, namun penyebab penghematan tersebut harus didalami lagi apakah semata-mata karena efisiensi atau karena ada program kerja yang tidak dilaksanakan maupun perhitungan pagu anggaran yang tidak akurat.
Sedangkan Fraksi PAN dengan juru bicaranya M Dafik As’ad SE MM meminta agar pemko mengkaji ulang potensi PAD yang selama ini masih diragukan keabsahannya karena disinyalir potensinya lebih besar daripada yang telah digali.
Selain itu, untuk mengoptimalkan penarikan pajak dan retribusi, pemko didesak untuk melakukan perubahan sistem guna meminimalisir kebocoran serta meningkatkan pengawasan terhadap aparat yang melakukan pungutan.
Laporan Realisasi APBD Kota Banjarmasin Tahun 2009
Pendapatan Rp 771.465.513.907,38
Pendapatan Asli Daerah Rp 67.765.852.500,38
Dana Perimbangan Rp 570.350.156.784
Lain-Lain Pendapatan yang Sah Rp 133.349.504.623
Belanja Rp 781.131.611.957,03
Belanja Tidak Langsung Rp 382.001.907.619
Belanja Langsung Rp 399.129.704.338,03
Defisit Rp 9.666.098.049,65
Hal ini terlihat dari realiasasi pendapatan daerah yang melampaui target pada APBD perubahan sebesar Rp 727.904.836.000, yakni Rp 771.465.513.907,38 atau mencapai 105,98 persen. Kenaikan ini bersumber dari peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari target Rp 63.451.419.000 dan terealisasi Rp 67.765.852.500,38 atau mencapai 106,80 persen. Sementara pendapatan yang berasal dari dana perimbangan yang dianggarakan sebesar Rp 548.306.697.000, terealisasi sebesar Rp 570.350.156.784 atau mencapai 104,02 persen. Sedangkan penerimaan dari lain-lain pendapatan yang sah dari anggaran sebesar Rp 116.146.720.000, direalisasikan sebesar Rp 133.349.504.623 atau 114,81 persen.
Adapun belanja daerah yang ditetapkan dalam APBD perubahan sebesar Rp 807.514.611.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp 781.131.611.957,03 atau hanya 89,73 persen.
Meski demikian, dari realisasi antara pendapatan daerah dengan belanja daerah, maka APBD Kota Banjarmasin tahun anggaran 2009 mengalami defisit anggaran sebesar Rp 9.666.098.049,65.
Beragam komentar pun terlontar saat memasuki sesi pandangan umum fraksi-fraksi.
Fraksi PPP yang diwakili Hj Jumiati SH menilai walau pemko berhasil melakukan penghematan anggaran, namun penyebab penghematan tersebut harus didalami lagi apakah semata-mata karena efisiensi atau karena ada program kerja yang tidak dilaksanakan maupun perhitungan pagu anggaran yang tidak akurat.
Sedangkan Fraksi PAN dengan juru bicaranya M Dafik As’ad SE MM meminta agar pemko mengkaji ulang potensi PAD yang selama ini masih diragukan keabsahannya karena disinyalir potensinya lebih besar daripada yang telah digali.
Selain itu, untuk mengoptimalkan penarikan pajak dan retribusi, pemko didesak untuk melakukan perubahan sistem guna meminimalisir kebocoran serta meningkatkan pengawasan terhadap aparat yang melakukan pungutan.
Laporan Realisasi APBD Kota Banjarmasin Tahun 2009
Pendapatan Rp 771.465.513.907,38
Pendapatan Asli Daerah Rp 67.765.852.500,38
Dana Perimbangan Rp 570.350.156.784
Lain-Lain Pendapatan yang Sah Rp 133.349.504.623
Belanja Rp 781.131.611.957,03
Belanja Tidak Langsung Rp 382.001.907.619
Belanja Langsung Rp 399.129.704.338,03
Defisit Rp 9.666.098.049,65
Tidak ada komentar:
Posting Komentar