A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Kamis, 01 Juli 2010

Relokasi Kembali Ditunda

Penampungan Ayam Dioperasikan 15 Juli

BANJARMASIN – Hiruk pikuk Pemilukada beberapa waktu lalu telah menyedot perhatian semua pihak hingga menenggelamkan isu-isu lainnya. Kini, setelah pesta demokrasi itu usai, sejumlah persoalan yang sempat terabaikan pun kembali mendapat perhatian.

Salah satunya adalah masalah relokasi tempat pemotongan ayam ke penampungan di Komplek Rumah Potong Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Banjarmasin di Jl Tembus Mantuil yang awalnya direncanakan pada tanggal 30 April 2010, tapi kemudian ditunda sampai awal bulan Juli karena mendapat penolakan para pedagang.

Namun, dengan alasan adanya kendala teknis yang terkait masalah kesiapan dan persiapan, relokasi tersebut lagi-lagi ditunda ke pertengahan bulan, tepatnya tanggal 15 Juli. Sedangkan pembagian kandang akan dilakukan pada tanggal 8 Juli.

“Ini sudah keputusan final apapun yang terjadi,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distankan) Kota Banjarmasin drh Priyo Eko kepada wartawan, hari ini (1/7).

Selain masih adanya keberatan dari segelintir pedagang, kendala lainnya adalah belum siapnya petugas yang akan ditempatkan di posko pengawasan. Rencananya, Distankan akan mendirikan empat buah posko untuk memantau mobil-mobil pengangkut ayam agar tidak lagi kembali ke tempat-tempat pemotongan yang lama, di antaranya di Gang Sempurna ( dekat Pasar Antasari), Jl A Yani kilometer 6, Jembatan Basirih, dan di Distankan sendiri.

Adapun petugas yang akan ditempatkan di posko-posko tersebut diantaranya terdiri dari personel Distankan, Dishub, Satpol PP, Kodim, Polantas, dan kelurahan. Mereka akan stand by dari pukul 14.00 sampai pukul 00.00.

“Khusus di posko Distankan juga akan melayani pedagang yang mungkin kekurangan air, penerangan, dan sebagainya karena tempatnya kan masih baru,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarmasin M Isnaini SE mengharapkan agar relokasi tempat pemotongan ayam ini tidak lagi diulur-ulur. Jika sampai waktu yang ditentukan gagal lagi, ia meminta agar pihak yang berwenang mengambil sikap tegas saja.

“Karena ini kan untuk kepentingan semua, terlebih pemko sudah menyiapkan anggaran dan tempatnya, ini agar dipatuhi,” katanya.

Secara pribadi, ia mendukung penuh rencana relokasi karena banyak sisi positifnya, salah satunya higienitas yang lebih terjaga karena lansung berada di bawah pengawasan Distankan.

“Mengubah ke sesuatu yang baru kadang tidak mengenakan, tapi kalau sudah dijalani akan akan terasa mudah,” tandasnya.

Tidak ada komentar: