Untuk Pengentasan Kemiskinan
BANJARMASIN - Sebanyak 25 warga fakir miskin menerima santunan dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin berupa bantuan bimbingan usaha kecil produktif pada tahun 2010 ini.
Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin, Syamsul Rizal mengatakan bahwa bantuan tersebut dimaksudkan sebagai stimulan bagi warga fakir miskin agar mereka dapat berwirausaha. Setiap orang menerima bantuan berupa barang maupun peralatan untukk modal awal mereka membuka usaha yang nilainya sekitar Rp 1,4 juta per kepala.
"Bantuan disalurkan berupa barang atau peralatan tergantung jenis usahanya untuk menunjang langkah mereka menjadi wirausaha dan diikuti juga dengan bimibingan wirausaha dari kami," terangnya.
Bantuan bimbingan usaha kecil produktif ini sendiri merupakan salah satu program yang dijalankan Pemerintah Kota Banjarmasin dalam rangka mengentaskan kemiskinan. Tahun lalu, bantuan yang sama sudah diberikan untuk 50 orang.
Berdasarkan data BPS pada tahun 2008, terdapat 26 ribu rumah tangga miskin di Banjarmasin. Jika rata-rata setiap rumah tangga terdiri dari empat anggota keluarga, maka diperkirakan warga miskin di daerah ini mencapai sekitar 100 ribu jiwa.
Selain bantuan bimbingan usaha kecil produktif, program pengentasan kemiskinan lainnya yang dijalankan pemkot sejak bulan Juli tahun 2010 ini adalah santunan kematian bagi fakir miskin sebesar Rp 500 ribu. Pada tahun pertama ini, pemkot akan menganggarkan santunan kematian untuk 1000 jiwa.
"Sampai sekarang, sudah lima orang yang mendapat santunan kematian ini," ujar Syamsul.
Di samping pemkot, bantuan untuk warga miskin juga dikucurkan oleh pemerintah pusat, di antaranya kelompok usaha bersama (kube) sebesar Rp 20 juta per kelompok untuk 70 kelompok.
"Masyarakat yang ada di kelurahan-kelurahan yang sudah kita kelompokkan diberikan modal usaha, ada 70 kelompok, per kelompok ada 10 orang dan mereka dapat bantuan sekitar Rp 20 juta melalui rekening atas nama kelompok," jelasnya.
Dana ini, lanjutnya, digunakan sebagai bantuan begulir di dalam kelompok tersebut. Sejumlah usaha yang dijalankan seperti catering, sewa tenda, perikanan, simpan pinjam, dan sebagainya.
Program yang terbaru adalah rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni. Ada sekitar 100 rumah yang akan direhabilitasi yang tersebar di dua kecamatan, yakni 50 rumah di Kecamatan Banjarmasin Utara dan 50 rumah di Kecamatan Banjarmasin Barat. Selain bertujuan merehabilitasi rumah tidak layak huni, dalam kegiatan ini juga diprogramkan rehabilitasi lingkungan kumuh dengan melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana lingkungan.
"Sosialisasinya baru tanggal 5 Agustus nanti, tapi sebagai gambaran setiap unit rumah akan mendapat bantuan Rp100 juta dan digunakan secara swakelola. Mereka kita kelompokkan, per kelmpok ada 10 orang. Mereka inilah yang bertanggung jawab melakukan rehab untuk sebuah rumah, tapi tetap ada pendamping," urainya.
BANJARMASIN - Sebanyak 25 warga fakir miskin menerima santunan dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin berupa bantuan bimbingan usaha kecil produktif pada tahun 2010 ini.
Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin, Syamsul Rizal mengatakan bahwa bantuan tersebut dimaksudkan sebagai stimulan bagi warga fakir miskin agar mereka dapat berwirausaha. Setiap orang menerima bantuan berupa barang maupun peralatan untukk modal awal mereka membuka usaha yang nilainya sekitar Rp 1,4 juta per kepala.
"Bantuan disalurkan berupa barang atau peralatan tergantung jenis usahanya untuk menunjang langkah mereka menjadi wirausaha dan diikuti juga dengan bimibingan wirausaha dari kami," terangnya.
Bantuan bimbingan usaha kecil produktif ini sendiri merupakan salah satu program yang dijalankan Pemerintah Kota Banjarmasin dalam rangka mengentaskan kemiskinan. Tahun lalu, bantuan yang sama sudah diberikan untuk 50 orang.
Berdasarkan data BPS pada tahun 2008, terdapat 26 ribu rumah tangga miskin di Banjarmasin. Jika rata-rata setiap rumah tangga terdiri dari empat anggota keluarga, maka diperkirakan warga miskin di daerah ini mencapai sekitar 100 ribu jiwa.
Selain bantuan bimbingan usaha kecil produktif, program pengentasan kemiskinan lainnya yang dijalankan pemkot sejak bulan Juli tahun 2010 ini adalah santunan kematian bagi fakir miskin sebesar Rp 500 ribu. Pada tahun pertama ini, pemkot akan menganggarkan santunan kematian untuk 1000 jiwa.
"Sampai sekarang, sudah lima orang yang mendapat santunan kematian ini," ujar Syamsul.
Di samping pemkot, bantuan untuk warga miskin juga dikucurkan oleh pemerintah pusat, di antaranya kelompok usaha bersama (kube) sebesar Rp 20 juta per kelompok untuk 70 kelompok.
"Masyarakat yang ada di kelurahan-kelurahan yang sudah kita kelompokkan diberikan modal usaha, ada 70 kelompok, per kelompok ada 10 orang dan mereka dapat bantuan sekitar Rp 20 juta melalui rekening atas nama kelompok," jelasnya.
Dana ini, lanjutnya, digunakan sebagai bantuan begulir di dalam kelompok tersebut. Sejumlah usaha yang dijalankan seperti catering, sewa tenda, perikanan, simpan pinjam, dan sebagainya.
Program yang terbaru adalah rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni. Ada sekitar 100 rumah yang akan direhabilitasi yang tersebar di dua kecamatan, yakni 50 rumah di Kecamatan Banjarmasin Utara dan 50 rumah di Kecamatan Banjarmasin Barat. Selain bertujuan merehabilitasi rumah tidak layak huni, dalam kegiatan ini juga diprogramkan rehabilitasi lingkungan kumuh dengan melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana lingkungan.
"Sosialisasinya baru tanggal 5 Agustus nanti, tapi sebagai gambaran setiap unit rumah akan mendapat bantuan Rp100 juta dan digunakan secara swakelola. Mereka kita kelompokkan, per kelmpok ada 10 orang. Mereka inilah yang bertanggung jawab melakukan rehab untuk sebuah rumah, tapi tetap ada pendamping," urainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar