BANJARMASIN – Rusunawa Ganda Magfirah bakal dijadikan sebagai prototip oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI bagi pengembangan rusunawa di daerah lain di Indonesia, khususnya dalam hal pengelolaan limbah.
Komplek rusunawa yang terletak di Jl Tembus Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan tersebut telah memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL) terpadu yang dibangun oleh KLH. Rencananya, IPAL terpadu ini akan diresmikan bulan depan. IPAL terpadu sendiri berfungsi menampung air limbah yang dihasilkan dari aktivitas para penghuni rusunawa dan mengolahnya menjadi biogas yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk memasak.
“Ke depan, pembangunan rusunawa harus seperti itu modelnya,” ujar Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan (Distakorum) Kota Banjarmasin, Drs H Hamdi.
Ditunjuknya Rusunawa Ganda Magfirah sebagai percontohan tak terlepas dari keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin dalam menggarap pembangunan rusunawa di daerah ini. Sedangkan di daerah lain, proyek yang sepenuhnya dibiayai dari APBN tersebut banyak yang mubazir karena tidak dimanfaatkan secara maksimal.
“Sebagian besar belum beroperasi dengan berbagai alasan. Akhirnya, jadi mubazir karena banyak masyarakat yang masih tinggal di rumah yang tidak layak, padahal pemerintah sudah membangunkan tempat tinggal tapi tidak dipakai,” tuturnya.
Berkat keseriusan ini pula, pemerintah pusat siap mendanai pembangunan rusunawa di Kecamatan Banjarmasin Timur pada tahun 2011 nanti dengan lokasi-lokasi yang dijadikan sasaran di antaranya Kuripan dan Pengambangan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi masalah kekumuhan kota yang disebabkan oleh padatnya populasi penduduk.
“Jadi, kita tidak hanya fokus mengembangkan rusunawa di satu kecamatan saja sebenarnya,” kata Hamdi.
Sementara itu, masih terkait dengan upaya penataan perwajahan kota, ia menuturkan bahwa pada tahun 2010 ini pihaknya akan melakukan penataan kawasan Jl Kuripan dan Jl Veteran. Sejauh ini, proyek yang didanai Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) itu sudah sampai pada tahap penunjukkan konsultan.
“Seperti di Jl Veteran, dapur-dapur rumah warga yang terlihat dari jalan setelah dilakukan penataan sungai cukup merusak pemandangan. Nah, ini akan kita tata juga agar penataan kota menjadi terintegrasi,” katanya.
Komplek rusunawa yang terletak di Jl Tembus Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan tersebut telah memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL) terpadu yang dibangun oleh KLH. Rencananya, IPAL terpadu ini akan diresmikan bulan depan. IPAL terpadu sendiri berfungsi menampung air limbah yang dihasilkan dari aktivitas para penghuni rusunawa dan mengolahnya menjadi biogas yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk memasak.
“Ke depan, pembangunan rusunawa harus seperti itu modelnya,” ujar Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan (Distakorum) Kota Banjarmasin, Drs H Hamdi.
Ditunjuknya Rusunawa Ganda Magfirah sebagai percontohan tak terlepas dari keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin dalam menggarap pembangunan rusunawa di daerah ini. Sedangkan di daerah lain, proyek yang sepenuhnya dibiayai dari APBN tersebut banyak yang mubazir karena tidak dimanfaatkan secara maksimal.
“Sebagian besar belum beroperasi dengan berbagai alasan. Akhirnya, jadi mubazir karena banyak masyarakat yang masih tinggal di rumah yang tidak layak, padahal pemerintah sudah membangunkan tempat tinggal tapi tidak dipakai,” tuturnya.
Berkat keseriusan ini pula, pemerintah pusat siap mendanai pembangunan rusunawa di Kecamatan Banjarmasin Timur pada tahun 2011 nanti dengan lokasi-lokasi yang dijadikan sasaran di antaranya Kuripan dan Pengambangan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi masalah kekumuhan kota yang disebabkan oleh padatnya populasi penduduk.
“Jadi, kita tidak hanya fokus mengembangkan rusunawa di satu kecamatan saja sebenarnya,” kata Hamdi.
Sementara itu, masih terkait dengan upaya penataan perwajahan kota, ia menuturkan bahwa pada tahun 2010 ini pihaknya akan melakukan penataan kawasan Jl Kuripan dan Jl Veteran. Sejauh ini, proyek yang didanai Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) itu sudah sampai pada tahap penunjukkan konsultan.
“Seperti di Jl Veteran, dapur-dapur rumah warga yang terlihat dari jalan setelah dilakukan penataan sungai cukup merusak pemandangan. Nah, ini akan kita tata juga agar penataan kota menjadi terintegrasi,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar