A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Selasa, 17 Agustus 2010

Benahi Kebersihan, Aset, dan Pengelolaan SA

Prioritas Utama Walikota Baru

BANJARMASIN – Hari pertama ngantor, H Muhidin yang baru saja dilantik sebagai walikota Banjarmasin mengisi kegiatannya dengan menjadi pembina upacara dalam gladi bersih upacara 17 Agustus di halaman balaikota, Jumat (13/8) pagi.

Saking bersemangatnya, ia bahkan datang lebih dulu ketimbang pelaksana upacara yang sebagian malah agak kesiangan sehingga gladi besih untuk persiapan peringatan hari kemerdekaan RI ke-65 itu harus dimulai sedikit molor.

Dari pengamatan selama jalannya acara, penampilan H Muhidin cukup meyakinkan dengan modal suara lantang sebagaimana yang ditunjukkannya dalam acara pelantikan pada hari Kamis (12/8) lalu.

Ditemui usai menjalankan tugasnya sebagai pembina upacara, H Muhidin pun mengaku cukup terkejut ketika mendengar dirinya mampu mengeluarkan suara yang lantang tatkala mengucap sumpah jabatan di depan gubernur.

“Saya juga tidak menyangka saat menjawab suara saya lantang. Dalam hati saya juga berdoa agar bisa menjadi pemimpin yang bijaksana dan adil,” ujarnya.

Sementara itu, disinggung mengenai program kerjanya selama seratus hari pertama, ia mengatakan bahwa ia tak memiliki program seratus hari seperti yang dilakoni presiden SBY itu. Meski demikian, ia sudah menginventarisir beberapa masalah yang akan menjadi prioritas pembangunannya ke depan, antara lain masalah kebersihan, penertiban aset-aset pemkot, serta penyelesaikan status quo Pasar Sentra Antasari.

“Soal kebersihan, saya akan membentuk tim untuk mengetahui kendala-kendala apa yang ada di lapangan serta mencari titik-titik dimana perlu diletakkan bak-bak untuk menampung sampah. Selain itu, saya juga ingin minta masyarakat memberikan informasi soal itu dan langsung akan saya tinjau. Sedangkan soal aset, saya ingin mengetahui aset-aset pemkot itu yang mana saja,” bebernya.

Terkait persoalan Pasar Sentra Antasari, ia mengatakan bahwa dirinya akan berusaha agar kasus tersebut dapat segera terselesaikan sehingga jelas siapa yang harus bertangungjawab dalam pengelolaannya.

“Kalau kita biarkan terus nanti semakin kumuh karena tuan rumahnya tidak ada,” cetusnya.

Tidak ada komentar: