A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Senin, 16 Agustus 2010

Pasar Wadai Ramdhan Dibuka

BPOM Temukan Zat Berbahaya

BANJARMASIN – Kekayaan budaya dan tradisi Banjar berpadu dengan indahnya dalam gelaran Pasar Wadai Ramadhan atau Ramadhan Cake Fair 1431 H yang secara resmi dibuka oleh Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Arifin pada hari pertama puasa, Rabu (11/8).

Kerja keras panitia patut diacungi jempol karena harus diakui bahwa Pasar Wadai Ramadhan tahun ini lebih meriah. Dalam sambutannya, Rudy juga tak segan-segan memuji penyelenggaraan Pasar Wadai Ramadhan keenam selama ia menjabat sebagai gubernur ini yang dinilainya semakin baik, terutama soal kebersihannya dimana pedagang diwajibkan untuk menggunakan sarung tangan atau plastik saat melayani pembeli. Selain itu, ragam kuliner yang dihadirkan juga lebih semarak sehingga diharapkan akan membuat daya tarik Pasar Wadai Ramadhan lebih besar lagi.

Harapannya ini sendiri sebenarnya sudah menjadi kenyataan. Terbukti dari membludaknya jumlah pengunjung yang memadati acara pembukaan Pasar Wadai Ramadhan kemarin sehingga membuat ruas Jl Jenderal Sudirman mulai dari depan Hotel Batung Batulis sampai dengan Kantor Bappeda Kalsel yang kembali dipilih sebagai lokasi digelarnya Pasar Wadai Ramadhan pada tahun ini berubah menjadi lautan manusia. Bahkan, beberapa orang turis mancanegara alias bule-bule terlihat berseliweran dan turut larut menikmati gegap gempita even langka yang hanya digelar satu kali dalam setahun itu.

Pembukaan Pasar Wadai Ramadhan 1431 H sendiri dimulai sekitar pukul 16.30 yang diawali dengan pembacaan ayat suci Alqur’an dan disusul dengan laporan panitia pelaksanana, dalam hal ini Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Kota Banjarmasin.

Disebutkan ada sekitar 140 stand khusus kuliner, 25 stand nonkuliner, serta sedikitnya 200 lapak PKL yang berpartisipasi.

Setelah beberapa sambutan, acara juga sempat diisi dengan persembahan maulid habsyi sebelum akhirnya, sambil diiringi rombongan kesenian sinoman hadrah, Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin yang didampingi wakilnya, Rudy Resnawan serta Walikota Banjarmasin HA Yudhi Wahyuni memotong pita kembang tanda dibukanya Pasar Wadai Ramadhan 1431 H secara resmi. Selanjutnya, ia dan seluruh pejabat lain yang hadir baik di tingkat kota maupun provinsi pun berkeliling dari satu stand ke stand lainnya.

Sayangnya, keceriaan warga Banjarmasin menikmati sajian di Pasar Wadai Ramadhan tahun ini sedikit ternoda dengan hasil temuan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kalsel dimana ada beberapa jenis jajanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya.

Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan BPOM Kalsel, Drs Syafriansyah Apt Mkes yang kemarin berada di lokasi bersama timnya untuk melakukan pengujian terhadap beberapa sampel makanan dan minuman yang dijual mengungkapkan bahwa ada kecenderungan sejumlah makanan mengandung bahan-bahan yang dilarang, seperti pewarna tekstil dan formalin.

“Kami akan selesaikan pemeriksaan dalam seminggu ini, dan hasilnya akan kami rekomendasikan kepada Dinas Kesehatan untuk diambil tindakan selanjutnya,” ujarnya.

BPOM sendiri, lanjutnya, tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penindakan. Oleh sebab itu, pihaknya hanya bisa menghimbau agar masyarakat berhati-hati.

“Kalau pengawet memang sulit dideteksi, apalagi kalau makanannya sudah dimasak. Tapi kalau pewarna bisa dengan mudah dilihat. Biasanya, makanan yang diberi pewarna itu warnanya lebih cerah dan nampak berpendar-pendar karena ada kandungan fluroesens-nya. Jadi, lebih baik beli makanan yang warnanya alami saja. Misalnya, es kelapa tanpa sirup,” sarannya.

Selain di Pasar Wadai Ramadhan, pihaknya juga mengambil sampel dari pasar wadai di sejumlah lokasi lain, di antaranya di Pasar Pandu, Jl A Yani kilometer 4,5, Jl Sutoyo S, dan depan Mesjid Jami dengan total jumlah sampel mencapai 40.

Tidak ada komentar: