A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Senin, 16 Agustus 2010

Yudhi Antarkan Muhidin

BANJARMASIN – Pesta itu berakhir sudah. Gegap gempita Pemilukada Banjarmasin mencapai puncaknya dengan dilantiknya H Muhidin-HM Irwan Ansyari sebagai walikota dan wakil walikota Banjarmasin masa jabatan 2010-2015 oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Ariffin dalam rapat paripurna istimewa yang dipimpin Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Rusian di Gedung Sultan Suriansyah, Kamis (12/8).

Ribuan undangan menjadi saksi saat keduanya mengucapkan sumpah jabatan. Seperti yang sudah diperkirakan, gedung dengan kapasitas yang bisa memuat sekitar dua ribu orang itu penuh sesak karena walikota terpilih ikut mengundang para ketua RT, RW, serta Dewan Kelurahan se-Kota Banjarmasin.

Ditambah undangan lainnya, hampir-hampir tak ada ruang kosong yang tersisa. Demikian pula yang nampak di halaman gedung, parkir penuh dengan mobil-mobil.

Hal ini sempat membuat repot para penari sinoman hadrah yang disiapkan untuk menyambut kedatangan tamu-tamu penting seperti gubernur, walikota/bupati, dan tentu saja walikota/wakil walikota terpilih.

Mereka terpaksa bolak-balik beberapa kali mencari posisi yang pas untuk beraksi di tengah halaman yang kian sempit. Mulai dari di tepi jalan dekat pintu gerbang, lalu ke depan teras gedung, dan terakhir ke sisi kanan teras gedung.

“Mabuk nang bajoget,” celetuk salah seorang penari saat harus pindah posisi untuk ketiga kalinya. Maklum, cuaca pada siang itu memang cukup terik, sedangkan tenggorokan kering dan perut keroncongan karena pelantikan bertepatan dengan hari kedua puasa. Sedangkan mereka sempat dibuat menunggu cukup lama sebelum para pejabat yang ditunggu muncul.

Selain para pejabat lokal, tamu-tamu dari ibu kota Jakarta pun tak sedikit yang menampakkan batang hidungnya. Sebut saja Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PBR Bursah Zarnubi, anggota DPR RI Fadli Zon, Bambang Hadi Purnomo, dan Ruhut Sitompul, anggota DPD RI Adhariani dan Sofwat Hadi, serta sejumlah petinggi Polri seperti Wakabareskrim Irjen Pol Dik Dik Mulyana dan Kadiv Propam Irjen Pol Budi Gunawan.

Sebelum pelantikan berlangsung, beberapa di antara nama-nama tokoh yang disebutkan tadi sempat bertandang ke kediaman H Muhidin di Jl A Yani kilometer 5,5. Ya, detik-detik menjelang pelantikan dirinya, Muhidin tak sempat mengisinya dengan aktivitas khusus karena sejak pagi tamu-tamu silih berganti bersilaturahmi, termasuk rekan-rekan bisnisnya.

Barangkali, kesibukan melayani tamu-tamu ini pula yang menyebabkan Muhidin sedikit telat datang ke lokasi acara. Sekitar pukul 14.08, berselang lima menit setelah kedatangan Rudy Ariffin beserta istri dan Sekda Mukhlis Gafuri, Muhidin bersama wakilnya tiba didampingi istri masing-masing.

Sementara itu, acara pelantikan sendiri dimulai sekitar pukul 14.15, molor lima belas menit dari jadwal. Namun, secara umum semua tahapan prosesi berjalan cukup lancar.

Dalam sambutannya, Gubernur Kalsel Rudy Ariffin mengajak semua pihak untuk melupakan perselisihan politik yang pernah terjadi selama masa-masa pemilihan pada bulan Juni lalu. Dengan mengutip peribahasa “biduk berlalu, kiambang bertaut kembali”, ia mengharapkan agar dendam politik dihapuskan dan semua pihak bersatu padu untuk membangun kota Banjarmasin.

Yudhi-Muhidin Mesra

Kursi empuk walikota Banjarmasin kini dapat dinikmati juga oleh H Muhidin setelah dirinya resmi dilantik sebagai walikota Banjarmasin masa jabatan 2010-2015 oleh Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin di Gedung Sultan Suriansyah Kamis (12/8) bersama-sama dengan pasangannya, HM Irwan Ansyari sebagai wakil walikota.

Perjalannya untuk bisa sampai ke posisi orang nomor satu di kota seribu sungai itu dapat dikatakan berliku. Pasca Pemilukada 02 Juni 2010 yang memenangkan dirinya dengan perolehan suara yang jauh melampaui lima kandindat lainnya, ia masih belum dapat bernafas lega karena tak berselang lama, gugatan atas hasil perhitungan suara tersebut dilayangkan calon incumbent HA Yudhi Wahyuni ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Namun, semua aral itu kini menjadi tak berarti lagi. Setelah putusan MK mengandaskan gugatan Yudhi, ia pun akhirnya bisa melenggang ke Balaikota.

Yang penting untuk dicatat, meski sempat menjadi musuh saat sama-sama masih menjadi calon walikota, Yudhi dan Muhidin justru bisa tampil ‘mesra’ dalam acara pelantikan kemarin. Bahkan, keduanya tiba berbarengan. Setelah turun dari mobil masing-masing, baik Yudhi maupun Muhidin tak canggung untuk saling menyapa dan memeluk serta mencium pipi satu sama lain. Diiringi keriuhan sinoman hadrah yang menyambut kedatangan keduanya beserta istri, mantan rival ini kemudian berjalan berdampingan sejak dari halaman sampai ke dalam tempat acara dilaksanakan.

Yudhi sendiri berkali-kali menegaskan dalam berbagai kesempatan bahwa ia dapat menerima kekalahannya dengan legowo dan sama sekali tak ada dendam yang tersisa di hatinya. Setidaknya, ia sudah membuktikan ucapannya itu dengan hadir di acara pelantikan kemarin dan senantiasa menebar senyum sepanjang acara. Ketika ditemui di sela pembukaan Pasar Wadai Ramadhan sehari sebelumnya, ia mengaku dengan senang hati menanggalkan jabatan yang sudah digenggamnya selama lima tahun ke belakang itu.

“Senang dan gembira karena beban itu kini sudah lepas. Mengatur kota itu berat, tidak segampang yang dibayangkan orang,” ujarnya.

Sementara itu, Muhidin juga sudah sering mengatakan bahwa dirinya siap untuk melibatkan rival-rivalnya dalam pemerintahannya. Pernyataan itu ditegaskannya sekali lagi saat ditemui di sela acara gladi resik pelantikan, Rabu (11/8) malam.

Menurutnya, siapapun orangnya, selama memang kompeten dan kemampuannya dibutuhkan, maka ia takkan ragu untuk menggandengnya.

Tidak ada komentar: