BANJARMASIN - Walikota baru, suasana baru. Hal inilah yang sangat terasa dalam dua kali rapat paripurna di gedung DPRD Kota Banjarmasin dalam sepekan ini.
H Muhidin yang terkenal dengan gayanya yang ceplas-ceplos dan apa adanya ternyata tak serta merta menanggalkan kepribadian uniknya itu setelah menjabat sebagai walikota.
Meski dalam forum resmi sekelas rapat paripurna, ia tetap cuek mempertontonkan celetukan-celetukan khasnya sehingga acara yang biasanya berlangsung formil dan monoton tersebut menjadi penuh tawa.
Selain itu, kegemarannya berkomentar tentang apa saja juga masih dilakoninya sehingga setelah selesai berpidato, ia tak langsung kembali ke tempat duduknya.
Seperti yang terjadi dalam rapat paripurna yang beragendakan pengajuan tiga rancangan peraturan daerah dan pengesahan Rancangan APBD Perubahan Kota Banjarmasin tahun anggaran 2010, Senin (30/8).
Usai membacakan tanggapannya atas pandangan yang disampaikan oleh fraksi-fraksi terhadap RAPBD-P 2010, ia sempat-sempatnya mengomentari soal tingkat kedisiplinan anggota DPRD. Pasalnya, ketika ia datang ke gedung dewan pada pukul 09.15, belum ada satupun anggota dewan yang terlihat batang hidungnya.
Rapat sendiri sedianya dimulai pukul 10.00. Akhirnya, ia pun memilih pulang dan baru kembali lagi sekitar pukul 11.30, setengah jam setelah rapat dimulai. Adapun pada rapat paripurna pengajuan tiga raperda yang menjadi agenda pertama, ia diwakili oleh Wakil Walikota, HM Irwan Ansyari.
“Seharusnya dari jam depalan itu sudah siap-siap walaupun sambil ngantuk-ngantuk. Waktu saya sampai di sini, belum ada orangnya satu pun, baik anggota apalagi pimpinannya. Kalau ada orangnya satu saja pasti saya akan menunggu, tapi tidak ada siapa-siapa yang bisa jadi lawan bicara,” cetusnya yang disambut riuh hadirin.
Sementara itu, dalam rapat paripurna sebelumnya, ia juga tak segan-segan ‘menguliahi’ para anggota dewan yang hadir. Dalam rapat yang beragendakan penyampaian rancangan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Banjarmasin tahun anggaran 2010 itu, ia menyentil soal kebiasaan para anggota dewan yang suka melakukan kunjungan kerja ke daerah-daerah yang jauh demi mendapat jatah uang saku yang lebih banyak.
“Saya kan juga bekas anggota dewan, jadi saya tahu. Belum ada rencana, sudah hendak berkunjung dan yang dicari pasti yang jauh-jauh saja. Seharusnya, kunjungan kerja direncanakan sesuai dengan keadaan dan keperluan di daerah,” ujarnya.
H Muhidin yang terkenal dengan gayanya yang ceplas-ceplos dan apa adanya ternyata tak serta merta menanggalkan kepribadian uniknya itu setelah menjabat sebagai walikota.
Meski dalam forum resmi sekelas rapat paripurna, ia tetap cuek mempertontonkan celetukan-celetukan khasnya sehingga acara yang biasanya berlangsung formil dan monoton tersebut menjadi penuh tawa.
Selain itu, kegemarannya berkomentar tentang apa saja juga masih dilakoninya sehingga setelah selesai berpidato, ia tak langsung kembali ke tempat duduknya.
Seperti yang terjadi dalam rapat paripurna yang beragendakan pengajuan tiga rancangan peraturan daerah dan pengesahan Rancangan APBD Perubahan Kota Banjarmasin tahun anggaran 2010, Senin (30/8).
Usai membacakan tanggapannya atas pandangan yang disampaikan oleh fraksi-fraksi terhadap RAPBD-P 2010, ia sempat-sempatnya mengomentari soal tingkat kedisiplinan anggota DPRD. Pasalnya, ketika ia datang ke gedung dewan pada pukul 09.15, belum ada satupun anggota dewan yang terlihat batang hidungnya.
Rapat sendiri sedianya dimulai pukul 10.00. Akhirnya, ia pun memilih pulang dan baru kembali lagi sekitar pukul 11.30, setengah jam setelah rapat dimulai. Adapun pada rapat paripurna pengajuan tiga raperda yang menjadi agenda pertama, ia diwakili oleh Wakil Walikota, HM Irwan Ansyari.
“Seharusnya dari jam depalan itu sudah siap-siap walaupun sambil ngantuk-ngantuk. Waktu saya sampai di sini, belum ada orangnya satu pun, baik anggota apalagi pimpinannya. Kalau ada orangnya satu saja pasti saya akan menunggu, tapi tidak ada siapa-siapa yang bisa jadi lawan bicara,” cetusnya yang disambut riuh hadirin.
Sementara itu, dalam rapat paripurna sebelumnya, ia juga tak segan-segan ‘menguliahi’ para anggota dewan yang hadir. Dalam rapat yang beragendakan penyampaian rancangan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Banjarmasin tahun anggaran 2010 itu, ia menyentil soal kebiasaan para anggota dewan yang suka melakukan kunjungan kerja ke daerah-daerah yang jauh demi mendapat jatah uang saku yang lebih banyak.
“Saya kan juga bekas anggota dewan, jadi saya tahu. Belum ada rencana, sudah hendak berkunjung dan yang dicari pasti yang jauh-jauh saja. Seharusnya, kunjungan kerja direncanakan sesuai dengan keadaan dan keperluan di daerah,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar