A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Minggu, 05 September 2010

Pelanggan Baru PDAM Harus Terkoneksi Pembuangan Limbah

Untuk Percepat Pembangunan Sanitasi

BANJARMASIN – Untuk mempercepat pembangunan sanitasi di daerah ini, Perusahaan Daerah (PD) Pengelola Air Limbah (PAL) Kota Banjarmasin tengah menjajaki model kerja sama baru dengan PDAM Bandarmasih dimana nantinya pelanggan baru PDAM diwajibkan untuk memiliki koneksi pembuangan limbah, baik dengan sistem perpipaan yang terhubung ke sejumlah instalasi yang dimiliki PD PAL maupun secara mobile.

“Itu memang baru wacana, tapi komunikasi sudah ada. Kami berharap bisa secepatnya terealisasi, kalau bisa tahun depan. Nanti kita juga akan bikin peraturan daerahnya,” ujar Direktur PD PAL Kota Banjarmasin, Ir M Muhidin ST MM.

Ia mengungkapkan bahwa limbah domestik atau rumah tangga, termasuk tinja, masih merupakan penyumbang terbesar terhadap pencemaran sungai yang terjadi di Banjarmasin, khususnya pada sungai-sungai kecil seperti Sungai Pekapuran, Sungai Kelayan, dan lain-lain. Oleh sebab itulah, pihaknya memprioritaskan rumah tangga untuk terlebih dahulu digarap, terutama yang bermukim di tepi sungai.

Meski kesadaran masyarakat akan sanitasi yang baik diakui perlahan mulai meningkat, namun tetap saja perkembangan cakupan layanan PD PAL dapat dikatakan tergolong lambat. PD PAL sendiri menargetkan pelayanannya dapat mencakup 10 persen wilayah Banjarmasin pada tahun 2010 ini. Namun, nyatanya hingga menginjak penghujung tahun, pelanggan PD PAL untuk skala kota baru mencapai sekitar 3 persen.

“Pelanggan untuk skala kota baru sekitar 3 persen, itu untuk off site (program air limbah domestik) PD PAL. Ada juga pembangunan sanitasi yang dilakukan oleh instansi lain yang cakupannya mungkin sudah 50 persen, hanya saja barangkali belum sepenuhnya memenuhi kriteria standar higienis,” katanya.

Tak dapat dipungkiri, untuk melakukan investasi pengolahan, jaringan perpipaan, sambungan rumah, biaya operasional dan pemeliharaan dibidang air limbah yang memadai dibutuhkan modal yang tidak sedikit. Diperkirakan, realisasi infrastruktur sanitasi di Kota Banjarmasin hingga tahun 2012 mendatang akan menyedot sekitar Rp 574 miliar.

Meski demikian, konsistensi Pemerintah Kota Banjarmasin untuk memenuhi hak masyarakat akan sanitasi yang baik mendapat apresiasi dari sejumlah pihak, salah satunya dari pemerintah Australia melalui AUSAID yang telah menggelontorkan dana hibah cukup besar untuk membuat 2 ribu sambungan baru di tiga kawasan pelayanan PD PAL, yakni HKSN, Pekapuran Raya, dan Lambung Mangkurat khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan pemakaian listrik di bawah 1.300 VA.

“Sanitasi juga merupakan kebutuhan dasar masyarakat selain air bersih. Intinya, janganlah kita melayani masyarakat sesudah sakit, tapi kalau bisa kita layani mereka sebelum sakit,” tandasnya.

Tidak ada komentar: