A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Minggu, 05 September 2010

Waspada Parsel Kadaluarsa

BANJARMASIN – Menyongsong kian dekatnya Hari Raya Idul Fitri yang tinggal sekitar dua pekan lagi, sejumlah swalayan maupun pusat perbelanjaan mulai ramai memajang aneka parsel di etalase masing-masing.

Namun, masyarakat yang ingin membeli parsel yang berisi produk makanan dan minuman harus waspada karena siapa tahu ada di antaranya yang sudah kadaluarsa.

Nah, untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Banjarmasin sejak Kamis (26/8) gencar melakukan razia di sejumlah minimarket. Rencananya, razia akan dilakukan selama tiga hari ke depan.

Sementara itu, kemarin ada dua minimarket yang disambangi, yakni Martplus di Jl Cempaka Besar dan Minimarket Samudera di Jl Samudera.

Tidak ada temuan apapun yang krusial di kedua tempat ini. Petugas hanya mendapati sebuah parsel di Martplus yang berisi produk minuman yang expired dua bulan lagi. Sedangkan menurut ketentuan dalam UU Perlindungan Konsumen, masa kadaluarsa dari produk makanan maupun minuman yang dikemas dalam sebuah parsel harus minimal enam bulan. Pasalnya, banyak masyarakat yang menerima parsel umumnya tidak langsung mengkonsumsi isinya.

Oleh sebab itu, pemilik minimarket langsung diberi peringatan pertama dan parcel ikut disita sebagai barang bukti.

“Memang belum expired, tapi kita sarankan supaya isi parcel kadaluarsanya minimal enam bulan ke depan. Otomatis kita beri peringatan pertama dan kita sita barangnya sebagai bukti. Beberapa hari lagi akan kami razia lagi,” ujar Kepala Disperindag Kota Banjarmasin melalui Kabid Perdagangan, Dra Sri Wahyuni Nugroho.

Ditambahkannya, setelah razia ke swalayan dan minimarket ini, Disperindag akan menindaklanjuti hasil temuan yang ada dengan mendatangi sejumlah produsen parsel di Banjarmasin.

“Yang akan kita tindak adalah pembuat parselnya, bukan pedagang karena mereka hanya menjual dan menerima parsel yang sudah dikemas oleh produsen sehingga mereka juga sulit untuk mendeteksi,” katanya.

Tidak ada komentar: