Komisi IV Tindaklanjut ke Disdik
BANJARMASIN – Kurang lebih dua bulan menjelang deadline, progres pembangunan SDN Melayu 2 dan 12 masih berkisar di angka 40 persen. Dari tiga lantai yang direncanakan, baru lantai satu yang nampak sudah berbentuk.
“Kita tanya ke pemborongnya apakah sampai akhir tahun bisa selesai, tapi akan diusahakan karena sekarang pengerjaannya dikebut terus sampai subuh,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, M Fauzan usai meninjau langsung ke lokasi pembangunan sekolah yang terletak di Jl Veteran, tepatnya di samping Fakultas Kedokteran Gigi Unlam yang juga tengah dalam proses pembangunan.
Secara kasat mata, ia menilai kualitas pengerjaan bangunan cukup lumayan. Pihaknya pun berharap pembangunan bisa dirampungkan tepat pada waktunya dan sesuai dengan perencanaan.
“Kita lihat normal saja, cuma nanti akan kita tindaklanjuti lagi dengan Dinas Pendidikan,” katanya.
Pembangunan SDN Melayu 2 dan 12 yang menelan anggaran sekitar Rp 3,8 miliar ini semestinya dimulai sejak bulan April 2010 dan selesai bulan Desember 2010. Namun, pengerjaan akhirnya molor sampai ke bulan Mei. Hal ini nampaknya cukup berpengaruh pada kinerja kontraktor untuk menyelesaikan kewajibannya tepat waktu.
“Mudah-mudahan bisa selesai dan bila sudah selesai bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat. Mudah-mudahan juga sesuai dengan perencanaan dimana nanti ada laboratorium dan 20 lokal kelas,” harapnya.
BANJARMASIN – Kurang lebih dua bulan menjelang deadline, progres pembangunan SDN Melayu 2 dan 12 masih berkisar di angka 40 persen. Dari tiga lantai yang direncanakan, baru lantai satu yang nampak sudah berbentuk.
“Kita tanya ke pemborongnya apakah sampai akhir tahun bisa selesai, tapi akan diusahakan karena sekarang pengerjaannya dikebut terus sampai subuh,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, M Fauzan usai meninjau langsung ke lokasi pembangunan sekolah yang terletak di Jl Veteran, tepatnya di samping Fakultas Kedokteran Gigi Unlam yang juga tengah dalam proses pembangunan.
Secara kasat mata, ia menilai kualitas pengerjaan bangunan cukup lumayan. Pihaknya pun berharap pembangunan bisa dirampungkan tepat pada waktunya dan sesuai dengan perencanaan.
“Kita lihat normal saja, cuma nanti akan kita tindaklanjuti lagi dengan Dinas Pendidikan,” katanya.
Pembangunan SDN Melayu 2 dan 12 yang menelan anggaran sekitar Rp 3,8 miliar ini semestinya dimulai sejak bulan April 2010 dan selesai bulan Desember 2010. Namun, pengerjaan akhirnya molor sampai ke bulan Mei. Hal ini nampaknya cukup berpengaruh pada kinerja kontraktor untuk menyelesaikan kewajibannya tepat waktu.
“Mudah-mudahan bisa selesai dan bila sudah selesai bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat. Mudah-mudahan juga sesuai dengan perencanaan dimana nanti ada laboratorium dan 20 lokal kelas,” harapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar